Referensi

Jasa Web Design

Saturday, December 1, 2007

Jakarta: Komisi Pertahanan DPR akan mengklarifikasi isu keterlibatan calon Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso dalam kasus impor mobil mewah tanpa dokumen lengkap.

"Kami jadikan informasi itu referensi untuk klarifikasi dan menanyakan lebih jauh," kata anggota Komisi Pertahanan DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Andreas Pareira di gedung MPR/DPR, Jumat (30/11).

Sebelumnya, saat melakukan inspeksi mendadak di Pelabuhan Tanjung Priok, awal bulan ini, Menteri Keuangan dan Dirjen Bea Cukai menemukan penyelundupan mobil mewah dengan menggunakan dokumen impor mobil ambulans.

Dalam dokumen tersebut tercatat atas impor mobil ambulans jenis Isuzu OZ 3/4. Seharusnya, jika untuk keperluan TNI bea masuk dibebaskan. Namun, importir malah memberikan jaminan pembayaran bea masuk Rp 8,6 miliar.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Djoko Santoso membantah Angkatan Darat mengimpor mobil mewah dengan menggunakan dokumen impor mobil ambulans. Menurut dia, proyek pengadaan resmi itu untuk mobil pickup ambulans. Djoko Santoso mengatakan kendaraan ambulans tersebut masih dalam bentuk bak terbuka. Kemudian karoserinya akan dilaksanakan di dalam negeri. Tujuannya, lanjut Djoko untuk mengerakkan industri dalam negeri.

Andreas mengatakan Komisi Pertahanan memang mendapat banyak informasi menjelang uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI. Namun, dia tidak bisa memastikan kebenaran isu pengadaan mobil itu. "Kami harapkan Panglima TNI yang baru bersih dari kasus-kasus yang dapat mengganggu kredibilitas dan integritasnya," ujarnya.

Anggota Komisi Pertahanan DPR dari Fraksi Partai Golkar Yuddy Chrisnandi mengatakan informasi itu akan dijadikan bahan untuk uji kelayakan Panglima TNI. "Kami tidak mengabaikan setiap informasi yang datang dari rakyat,” ujarnya.

Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjoguritno mengatakan pengusutan harus dilakukan jika calon Panglima TNI terlibat pengadaan mobil mewah itu. Pengusutan, ujarnya, seharusnya dilakukan sebelum pelantikan Panglima TNI. "Saya minta, Komisi Pertahanan menanyakan kepada yang bersangkutan saat fit and proper test," ujarnya

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com