News, Articles & Reviews

ROCHESTER - Drama penyanderaan menegangkan berlangsung di kantor calon presiden AS terkuat, Hillary Rodham Clinton, di Rochester, New Hampshire, AS. Berkat aksi cepat polisi, kejadian yang berlangsung enam jam itu tidak menimbulkan korban dan berakhir damai. Diduga, tersangka pelaku mengidap stres karena sedang proses cerai dengan istrinya.

Pelaku yang diketahui bernama Leeland Eisenberg, 46, masuk ke kantor Hillary dan menyandera beberapa orang pada Jumat pukul 13.00 waktu setempat atau Sabtu dini hari WIB. Dia menuntut kesempatan berbicara dengan mantan first lady AS itu untuk mempertanyakan akses terhadap perawatan kesehatan mental. Namun, saat itu Hillary tidak berada di kantor.

Tak berselang lama, puluhan aparat kepolisian dari seantero Rochester dibantu tim SWAT mengepung lokasi penyanderaan. Negosiasi yang cukup alot pun berlangsung hingga enam jam. Akhirnya, Eisenberg melunak dan mulai membebaskan satu per satu di antara lima orang staf yang dia sandera.

Setelah sandera terakhir bebas, pria yang mengenakan kemeja putih dan dasi merah itu perlahan keluar dari gedung dan meletakkan bungkusan -diduga bom buatan tangan- di aspal. Tim SWAT pun segera merobohkan dan meringkus Eisenberg.

Hillary yang sedang berada di Washington langsung membatalkan semua agenda, begitu juga sang suami Bill Clinton. Pengamanan di sekitar lokasi ditingkatkan. Setelah dipastikan penyanderaan berakhir, kandidat Partai Demokrat itu langsung mengadakan jumpa pers. "Tampaknya, pria itu sedang membutuhkan bantuan dan berusaha menarik perhatian dengan cara yang salah," ujar Hillary.

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.