Referensi

Jasa Web Design

Monday, December 3, 2007

Jakarta - DKI Jakarta menambah jumlah sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan yang memiliki sertifikasi internasional ISO 9000:2000 di bidang manajemen dan sistem pendidikan pada 2007, terdiri atas tujuh SMA dan lima SMK.

"Kita sudah mulai rintis ini sejak 2003, pada kurun waktu 2005-2006 sudah ada tiga SMK yang mendapat sertifikasi internasional ini dan pada 2007 sekarang kembali kita menambah 12 sekolah lagi," kata Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi DKI Jakarta Margani M Mustar di Balaikota Jakarta, Senin.

Ia menambahkan dengan diperolehnya sertifikasi tersebut maka diharapkan daya saing para lulusan sekolah tersebut akan semakin baik karena dihasilkan oleh sistem manajemen pendidikan yang berstandar internasional.

"Perhatian intensif diberikan pada upaya manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS) karena merupakan salah satu faktor penentu yang dominan agar di sekolah terjadi proses yang efektif dan efisien untuk menghasilkan lulusan yang bermutu," paparnya.

Sejumlah sekolah yang menerima sertifikasi tersebut adalah untuk SMA, masing-masing SMA Negeri 8, SMA Negeri 26, SMA Negeri 28, SMA Negeri 42, SMA Negeri 71, SMA Negeri 82 dan SMA Negeri 99.

Sementara itu untuk komponen SMK, terdapat SMK Negeri 4, SMK Negeri 8, SMK Negeri 27, SMK Negeri 30 dan SMK Negeri 32. Sebelumnya pada 2005-2006 terdapat tiga SMK yang sudah mendapat sertifikasi ISO yaitu SMK Negeri 57, SMK Negeri 23 dan SMK Negeri 6.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dalam kesempatan itu mengatakan, dengan adanya pemberian ISO kepada 12 sekolah artinya manajemen sekolah di Ibukota semakin baik.

"Mutu pengelolaan sekolah perlu ditingkatkan untuk melaksanakan mutu pendidikan," katanya.

Ia menambahkan, di era globalisasi ini, persaingan tenaga kerja akan semakin ketat.

"Jadi kalau mutu pendidikan rendah maka tidak mustahil banyak peluang kerja yang akhirnya diisi tenaga dari negara lain meski itu di negara sendiri," kata Gubernur DKI.

Dalam kesempatan itu Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi DKI pun meresmikan program "kartu Gratis Sekolah" kepada 5.281 siswa SMA/SMK.

"Program ini mencakup pemberian bantuan sebesar Rp2,5 juta per tahun kepada setiap siswa tidak mampu namun berprestasi untuk biaya pendidikan. Untuk menyeleksi penerima di serahkan ke masing-masing sekolah karena mengetahui kondisi di lapangan dan siapa yang berhak menerimanya," kata Margani.

Ia menambahkan bantuan pendidikan itu hanya dilakukan selama satu tahun. Untuk tahun berikutnya, akan ditentukan dan diseleksi lagi siswa kurang mampu yang akan ikut serta dalam program itu.

Bila seorang siswa tak mampu sudah mengikuti program serupa sebelumnya, ia tetap memiliki peluang untuk mengikuti program yang sama sepanjang nilai studi tetap baik dan dinilai masih memenuhi persyaratan yang ada.

Sementara itu kepada siswa penerima kartu gratis sekolah, gubernur meminta agar mereka dapat menjadi teladan bagi siswa lainnya.

"Semangat belajar siswa penerima kartu gratis sekolah ini harus terus ditingkatkan," kata Fauzi.(*)


Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com