Referensi

Jasa Web Design

Thursday, December 6, 2007

Pekanbaru - Para cendekiawan, budayawan, dan sastrawan Melayu dari sejumlah negara yang tengah mengadakan konferensi di Pekanbaru, Riau, akan mengupayakan agar bahasa Melayu dijadikan bahasa resmi dunia dan diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Budayawan Riau, Al Azhar, di Pekanbaru mengatakan, konferensi tersebut merupakan langkah awal untuk memperjuangkan bahasa Melayu hingga menjadi bahasa resmi dunia dan diakui PBB.

"Masyarakat di dunia yang menggunakan bahasa Melayu jumlahnya sekitar 300 juta. Karena itu Riau merupakan embrio perjuangan bahasa Melayu hingga menjadi bahasa dunia meskipun tidak ada target waktu untuk mewujudkan itu," katanya.

Ia menyatakan, pada tahun 2006 upaya untuk menjadikan bahasa Melayu menjadi bahasa resmi sudah disampaikan melalui komunike bersama tiga negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Oleh karena itu, ia menilai konferensi tersebut sangat penting untuk mempercepat proses pengakuan dan penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi alat komunikasi antarbangsa.

Konferensi tersebut merupakan bagian dari acara Festival Budaya Melayu Dunia 2007 yang berskala internasional yang diramaikan oleh sejumlah peserta dari berbagai negara yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Riau.

Festival budaya Melayu Dunia berlangsung pada tanggal 5-13 Desember 2007 di Pekanbaru dengan berbagai acara di antaranya konferensi, pergelaran kesenian, pameran budaya, bazaar kuliner, dan permainan rakyat.

Para peserta mancanegara yang hadir dalam acara tersebut di antaranya dari Brunei Darussalam, Malaysia, dan Perancis.

Festival Budaya Melayu merupakan program Pemerintah Provinsi Riau yang sebelumnya juga pernah diselenggarakan pada tahun 2003.

Emrizal menambahkan bahwa Pemprov Riau berharap program tersebut akan menjadi agenda reguler setiap empat tahunan. (*)

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com