News, Articles & Reviews

Jakarta - Pemilu 2009 sudah di depan mata. Parpol pun sudah mulai berbenah untuk menyemarakkan pesta akbar lima tahunan tersebut. Bukan hanya partai lama saja yang akan bertarung, partai baru juga mulai bermunculan bagai jamur di musim hujan.

Namun, dibanding dengan pemilu 2004, jumlah parpol baru menjelang pemilu 2009 ini jumlahnya tidak terlalu signifikan. Mereka pun diprediksi sulit untuk bersaing dengan partai-partai yang sudah eksis.

"Golkar, PKS tetap solid. Yang lainnya banyak mengalami perpecahan dan kehancuran, saya sendiri juga mengalaminya," kata Ketua Umum PBR, Bursah Zarnubi.

Hal tersebut ia sampaikan saat diskusi dengan tema legalitas partai politik peserta pemilihan umum yang berlangsung di Kantor Hukum Hariman Siregar, Jl Lao Tze, Jakarta, Rabu (5/12/2007).

Jumlah parpol yang telah disahkan oleh Depkum dan HAM hingga saat ini mencapai 82 parpol. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan pada pemilu 2004 lalu.

"Dulu menjelang pemilu 2004, ada sekitar 273 parpol baru, kemudian diverifikasi oleh KPU menjadi 24 partai. Sedangkan saat ini hanya sekitar 82 parta saja," timpal mantan anggota KPU Mulyana, W Kusuma.

Dari 82 parpol yang disahkan Depkum dan HAM tersebut, menurut Mulyana, sebagian diantaranya adalah parpol yang berganti nama karena tidak mampu memenuhi syarat electoral treshold.

"Banyak juga partai sempalan seperi PMB adalah sempalan PAN, PDP sebagai kepingan PDIP, dan PKNU yang berasal dari PKB," kata Mulyana.

Sementara itu, pengamat politik Arbi Sanit berpendapat, jika ingin maju dan berkembang, partai harus mengubah orientasi dari partai massa menjadi partai kader.

"Sistem partai kader yang harus dikembangkan. Partai nggak perlu lagi terlalu terlibat dengan rakyat. Partai adalah organisasi profesional," kata Arbi.

Dengan menggunakan sistem partai kader, lanjut pria berambut kuncir ini, maka akan jelas sumbangan partai ke rakyat, demikian juga sebaliknya. "Namun aturan main harus diperjelas," tandasnya.




Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.