Referensi

Jasa Web Design

Thursday, December 13, 2007

Surabaya: Korban lumpur panas Lapindo yang hingga kini masih bertahan di pengungsian mengaku terkejut mendengar informasi yang menyebutkan keluarga Bakrie sebagai orang paling kaya di Indonesia.

“Kalau terkaya, harusnya tidak ada lagi alasan bagi mereka menunda proses pembayaran ganti rugi. Apa susahnya bagi dia menyediakan tanah baru bagi kami,” ujar Sunarto, Koordinator Korban Lapindo yang masih bertahan di pengungsian Pasar Baru Porong, Rabu (13/12).

Hingga saat ini, sebanyak 300-an keluarga korban lumpur panas di lahan perusahaan milik keluarga Bakrie itu masih betahan di pengungsian dan menolak konsep ganti rugi yang yang dibayarkan dengan dicicil 20 persen di muka. Mereka mendesak ganti rugi minimal diberikan 50 persen di muka, plus disediakan lahan kosong, sehingga kehidupan bertetangga yang mereka bina sejak lama bisa dilanjukan di tempat baru.

“Sejak awal mereka berujar, demi menjaga nama baik keluarga akan memberikan yang terbaik bagi korban lumpur. Tapi mana buktinya?” Sunarto menambahkan. “Mereka memang tidak punya itikad baik.”

Keluarga Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie dinobatkan sebagai urutan teratas dalam daftar orang terkaya di Indonesia oleh Majalah Forbes Asia’s 2007. Dengan jumlah kekayaan 5,4 miliar dollar AS, Bakrie menggeser posisi Sukanto Tanoto yang tahun lalu berada di posisi puncak.

Tahun ini Sukanto, pemilik Grup Raja Garuda Mas dan Asian Agri, berada di urutas kedua dengan jumlah kekayaan 4,7 miliar dollar AS. Seperti halnya Bakrie, penobatan Sukanto pun menjadi sorotan lantaran kelompok bisnisnya disebut oleh Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan manipulasi pajak senilai lebih dari Rp 1,3 triliun.

Dihubungi Tempo kamis (13/12) sore tadi, juru bicara keluarga Bakrie, Lalu Mara Satriawangsa, mengatakan penobatan oleh Forbes itu bukanlah hal yang perlu dibesar-besarkan. Ia juga menegaskan Aburizal Bakrie sudah tidak mengurus bisnisnya sejak tahun 2003. Apalagi setelah ia terpilih dalam kabinet menjadi Menteri Koordinator Perekonomian pada 2004, hingga saat ini menjadi Menteri Kesejahteraan Rakyat.

Disinggung mengenai lumpur Lapindo, Lalu mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan proses yang sudah berjalan. "Kita masih berkomitmen, walaupun sebenarnya belum diputuskan bersalah," ujarnya. Sejauh ini, kata Lalu, pembayaran masih terus berjalan.

Realisasi uang muka ganti rugi 20 persen yang telah dikeluarkan juru bayar Lapindo, PT Minarak Lapindo Jaya, mencapai Rp 611 miliar. Dengan total pembayaran 100 persen (jika nanti benar-benar dibayar) nantinya keseluruhan lahan yang akan dibeli Lapindo bernilai sekitar Rp 3 trilyun.

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

1 comments:

triston said...

Apapun komentar media masa, segala resiko yg terjadi tetap harus dipertanggung jawabkan dengan tuntas oleh PT Minarak Lapindo Jaya.
Sedangkan bagi korban lumpur lapindo tuntutlah hak anda yang layak jangan sampai kejadian ini dijadikan kesempatan (aji mumpung).
Kedua pihak berpfikirlah dengan cara yang bijak pasti akan ketemu solusinya.
Setiap kejadian selalu ada hikmat.

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com