Referensi

Jasa Web Design

Sunday, December 16, 2007

Brisbane (ANTARA News) - Sebanyak 16 orang "manusia perahu" asal Indonesia, termasuk 10 orang anak-anak, telah direpatriasi dari pusat penahanan Pulau Christmas, Australia Barat, ke Jakarta hari Sabtu (15/12).

Konsul RI di Perth, Dr.Aloysius L.Madja kepada ANTARA News yang menghubunginya dari Brisbane, Minggu, mengatakan ia bersama stafnya, Wakil Konsul bidang Sosial Budaya dan Informasi KRI Perth, Ricky Suhendar, ikut bersama dalam pesawat carter Pemerintah Australia yang mengantar mereka ke Jakarta.

"Jadi saya sedang berada di Jakarta sekarang ini. Kemarin (Sabtu) kita ikut mendampingi para petugas Imigrasi Australia mengantar ke-16 orang warga negara kita ini dari Pulau Christmas ke Jakarta dengan pesawat carter. Pesawat itu tiba di Jakarta sekitar pukul 14.30 WIB," katanya.

Sebelumnya, Konsul Aloysius L.Madja mengatakan, pihaknya terlebih dahulu melakukan verifikasi guna memastikan bahwa ke-16 orang itu adalah benar warga negara Indonesia sembari menyerahkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) mereka kepada pejabat Imigrasi Australia.

"Dari hasil wawancara kita, tiga kepala keluarga dari 16 orang warga kita ini mengaku bahwa mereka bukannya mau berlayar ke Australia tetapi ke Saumlaki, Maluku Tenggara Barat. Hanya saja, perahu bermotor mereka rusak dan kemudian mereka mencoba memasang layar. Tapi karena angin datang dari arah tenggara, perahu mereka terbawa hingga memasuki perairan Australia," katanya mengutip pengakuan mereka.

Di antara para kepala keluarga nelayan asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu adalah Suwardi Djawa dan Sukardi Liri, kata Aloysius L.Madja.

"Setibanya di Bandar Udara Soekarno Hatta, ke-16 orang warga kita ini sudah diserahterimakan pejabat imigrasi Australia ke Pak Teguh Wardoyo, Direktur Perlindungan Badan Hukum Indonesia dan Warga Negara Indonesia (WNI) Deplu RI," katanya.

Mengenai kondisi kesehatan ke-16 orang "manusia perahu" ini, Konsul Aloysius L.Madja mengatakan, mereka terlihat sehat dan gembira karena dapat kembali ke Tanah Air. Namun mereka tidak akan pulang ke kampung asal mereka melainkan ke daerah Mola, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

"Sesuai rencana mereka akan melanjutkan perjalanan dari Jakarta ke Kendari hari Senin (17/12). Dari Kendari, mereka akan berlayar ke Mola, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Selama di Jakarta, mereka menginap atas tanggungan biaya Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM)," katanya.

Sementara itu, biaya pesawat mereka dari Jakarta ke Kendari, menurut informasi yang diterima pihaknya, ditanggung oleh Kedutaan Besar RI di Canberra, kata Madja.

Keputusan Pemerintah Australia untuk merepatriasi ke-16 orang "manusia perahu" asal Pulau Rote itu telah disampaikan Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia Senator Chris Evans pada 7 Desember lalu.

Pemulangan mereka ke Indonesia setelah sempat ditahan beberapa minggu di Pulau Christmas, Australia Barat, itu dilakukan menyusul rampungnya wawancara dan pemeriksaan kesehatan mereka.

"Kementerian saya secara hati-hati menelusuri alasan kelompok ini datang ke Australia," katanya.

Senator Evans mengatakan, berdasarkan informasi yang ada, mereka tidak menyampaikan masalah-masalah yang dapat melibatkan kewajiban perlindungan Australia di bawah Konvensi tentang Pengungsi.

"Saya pendukung utama Konvensi tentang Pengungsi ini dan Australia termasuk diantara tiga negara di dunia yang menerima para pengungsi untuk tinggal," katanya.

Sebelum ditahan di Pulau Christmas, ke-16 orang Indonesia asal Pulau Rote itu diselamatkan kapal patroli HMAS Ararat dan HMAS Tarakan saat perahu bermotor mereka tenggelam di laut sekitar 650 kilometer barat Darwin, Northern Territory, 20 November lalu. (*)

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com