Referensi

Jasa Web Design

Tuesday, December 18, 2007

Controller? No way!

Siapa yang bisa menyangkal keasyikan yang dibawakan oleh Nintendo Wii? Tak hanya kapal pesiar Norwegia yang merasa harus memasang konsol itu untuk melengkapi hiburan bagi para penumpangnya. Tapi juga animo besar dari kakek-nenek di banyak panti jompo Amerika Serikat menjadi salah satu penyebab langkanya konsol itu pada akhir tahun ini.

Pengalaman baru dalam berinteraksi dengan sebuah gadget atau perkakas elektronik memang selalu menarik untuk dieksplorasi. Buktinya, bukan hanya Wii yang "laris-manis-tanjung-kimpul". Tengok juga euforia Apple iPhone, yang bakal sampai di Indonesia pada awal tahun depan.

Tapi, tunggu dulu, ada yang lebih heboh daripada Nintendo Wii, yaitu teknologi kamera 3DV, yang dikembangkan oleh 3DV Systems, sebuah perusahaan Israel yang berbasis di Yokne'am. Sistem ini telah diterapkan pada sebuah kamera web yang diberi nama ZCam.

Kamera ini mampu mendeteksi gerakan penggunanya secara real time tiga dimensi. Jadi bermain game tak harus lagi menenteng controller di kedua tangan. Semua bisa dilakukan dengan tangan kosong dan pengguna mampu mengendalikan permainan tanpa membutuhkan control pad. Sebab, di sini gerakan tubuh berfungsi menjadi input tiga dimensi bagi sistem.

"ZCam membuat cara baru bermain game, yang sebelumnya tak mungkin dilakukan, yaitu dengan berinteraksi secara intuitif dan sangat alamiah," ujar Zvika Klier, Chief Executive Officer 3DV Sytems.

Misalnya saja dalam sebuah game tinju. Sosok yang diperankan oleh pemain di layar monitor akan mengikuti gerakan pemain. Maka pemain harus benar-benar bergerak meninju agar tokohnya mampu menjatuhkan lawan di dalam permainan.

Selain dapat mendeteksi gerakan obyek (pengguna) ke kanan-kiri atau atas-bawah, kamera ini juga mampu mengenali gerakan maju-mundur. Pasalnya, kamera ini dilengkapi dengan sebuah chipset (IC) DeepC, yang dalam waktu dekat juga akan dijual secara komersial.

IC ini membuat kamera mampu mendeteksi jarak obyek di hadapannya, berdasarkan prinsip time of flight (waktu layang), seperti pada radar pesawat terbang. Selain menggunakan sensor gambar warna normal, setiap piksel sensor kamera melepaskan pulsa inframerah yang akan dipantulkan oleh obyek.

Pantulan tersebutlah yang akan memberikan informasi kedalaman obyek secara real time. Secara teoritis, teknologi ini mampu merekam gerakan obyek di hadapannya hingga lebih dari 60 frame per detik dengan resolusi sebesar 1,3 megapiksel dan sensitivitas kedalaman obyek (perbedaan jarak) antara 1-2 sentimeter.

Selain untuk aplikasi game, kamera web ini dapat digunakan untuk melakukan konferensi web dan mengganti gambar latar yang asli. Sedangkan secara umum, teknologi 3DV ini juga dapat diaplikasikan di bidang otomotif, komputer, game video, serta robot.

Sebenarnya, sebuah perusahaan lain, GestureTek, telah lebih dulu menerapkan teknologi yang mirip, yaitu pada telepon seluler NTT Docomo P9041 buatan Sharp. Dalam ponsel tersebut, sebuah game tinju bernama Chokkan Boxing juga dikendalikan oleh gerakan badan pemain (menghindar dan meninju), yang dideteksi melalui kamera CMOS 110 kilopiksel.

Bedanya, software ponsel tersebut hanya mampu memperkirakan gerak obyek dengan membandingkan posisi obyek sebelumnya terhadap gambar-gambar obyek berikutnya dari waktu ke waktu. Artinya, hasilnya masih terasa kurang sensitif karena ia tetap merekam pergerakan obyek secara dua dimensi.

ZCam muncul dengan casing yang kuat, dengan dudukan kaki yang lebih kecil. Ia juga dilengkapi software kit bagi para pengembang. Dengan kamera ZCam, gerakan yang dilakukan oleh para pemain game akan terasa lebih leluasa dan akurat.

Dan, yang pasti, dengan kamera ini para opa-oma yang sebelumnya sudah kecanduan bermain Wii dijamin tak akan cepat letih saat bermain game. Sebab, mereka tak perlu lagi mengeluarkan banyak energi untuk menggenggam gagang controller erat-erat.

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com