Referensi

Jasa Web Design

Monday, January 7, 2008

Dua Capres AS dari Republik Berdebat

Manchester (ANTARA News)- Kandidat-kandidat presiden dari Partai Republik terlibat perdebatan seru menyangkut kebijakan luar negeri AS, Sabtu waktu setempat (Minggu waktu Indonesia) sementara kemarahan terjadi dalam debat seru persis tiga hari sebelum pemilihan pendahuluan untuk memilih calon presiden di New Hampshire.

Mike Huckabee, mantan gubernur Arkansas yang menang dalam rapat partai di Iowa, Kamis terpaksa mempertahankan pernyataan sebelumnya bahwa kebijakan luar negeri pemerintah Presiden George W Bush "angkuh."

Saingannya Mitt Romney, yang sangat membutuhkan kemenangan dalam pemilihan pendahuluan untuk memilih calon presiden Selasa, menegur Huckabee ketika mereka juga mempertahankan pernyataan-pernyataan mereka mengenai Irak dan keamanan nasional.

"Ada waktu kapan kita memberikan kesan pada dunia bahwa kita akan mengabaikan apa yang mereka gagaskan atau apa yang mereka rasakan," kata Huckabee.

"Saya tidak akan bertarung untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga George Bush, saya ingin menjadi presiden AS atas syarat-syarat saya sendiri," katanya.

Huckabee secara khusus mengecam mantan menteri pertahanan Donald Rumsfeld, menuduh dia mengirim terlalu sedikit pasukan ke Irak.

"Kita tidak menyetujui para politikus melakukan campur tangan atau menginterupsi keputusan-keputusan para komandan di medan tempur dengan darah di sepatu mereka dan medali di dada mereka," katanya.

Perdebatan mengenai Irak menjadi sangat tidak menyenangkan ketika Romney menuduh Huckabee salah menempatkan posisinya dan Huckabee kembali membalas, "yang mana?"

"Anda tahu, kita seharusnya berbicara tentang kebijakan-kebijakan dan tidak melakukan serangan-serangan pribadi," jawab Romney, mantan gubernur Massachussets.

Huckabee juga menuduh Romney, yang ia kalahkan menjadi tempat kedua di Iowa, mendukung waktu penarikan pasukan AS dari Irak, yang menimbulkan bantahan hebat.

Senator John McCain, yang ikut dalam debat itu dan memimpin pemungutan suara di New Hampshire itu menegaskan bahwa ia selalu menyerukan pengiriman pasukan tambahan di Irak, menjelang strategi baru yang diumumkan tahun lalu sehubungan dengan keluarnya Rumsfeld dari jabatan menteri pertahanan itu.

"Saya hanya seorang di sini yang tidak setuju pada saat itu; sayalah satu-satunya yang saat itu mengatakan kita harus menerapkan satu strategi baru.

"Kita kini berhasil di Irak... Karena kita menyalahkan presiden atas strategi yang gagal itu, kita harus memberikan dia kepercayaan karena mengubah strategi itu," kata McCain dalam debat itu.

"Saya tahu sekarang bagaimana memimpin, saya harus terlibat dalam masalah-masalah ini dan saya tahu bagaimana menyelesaikan hal itu," kata McCain kepada AFP.(*)

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com