Referensi

Jasa Web Design

Monday, January 14, 2008

Jakarta (ANTARA News) - Secara umum kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto pada hari ke sebelas dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, membaik namun cairan di paru-paru Presiden Indonesia kedua tersebut pada Senin (14/1) bertambah dibanding hari sebelumnya.

"Ada masalah, pertama penumpukan cairan bertambah dibanding hari kemarin. Terlihat dari alat untuk memonitor cairan yang ada di paru-paru di luar pembuluh darah," kata Prof Dr Hadiarto Mangunnegoro yang menangani masalah paru-paru kepada wartawan, Senin siang.

Ia mengatakan, dilihat dari gambar rontgen, dari radiolog, juga ada penambahan bayangan yang jika diterjermahkan dapat berarti ada penambahan cairan.

Selain itu, katanya, hal yang mengancam paru-paru Soeharto adalah infeksi yang bisa disebabkan kuman yang biasanya ada di mulut. Kuman itu bisa menjadi patogen yang bisa menyebabkan penyakit.

"Untuk sementara, kita juga melakukan teknik untuk mengidentifikasi jenis kuman tersebut. Selain kuman ada juga jamur," katanya.

Tim dokter sudah memberikan obat untuk mengatasi kemungkinan adanya infeksi tersebut.

Hadiarto mengatakan, kuman itu tadi berasal dari rongga mulut. Ia mengatakan, dalam mulutnya ada kumannya, termasuk kuman jinak. Namun jika kuman tersebut masuk dalam satu jaringan seperti paru-paru akan menjadi patogen yang menyebabkan penyakit. "Dan ini (kemungkinan jadi penyakit) dipengaruhi oleh keadaan atau sistem imun (kekebalan tubuh)," katanya.

Pak Harto sendiri, katanya, mempunyai kategori kompromi imum. "Ini yang menyebabkan kuman-kuman yang relatif jinak pun bisa menjadi penyakit," katanya.

Ditanya bagaimana jika ada infeksi, Hadiarto mengatakan, tim dokter sudah melakukan usaha-usaha preventif (pencegahan) antara lain dengan melakukan pencegahan infeksi seperti menggunakan obat-obat anti septik dan tidak ada orang yang boleh menyentuh Pak Harto, kemudian juga dengan memberikan anti biotik

Ditanya akibat jika kuman-kuman menyebar, Hadiarto mengatakan, bisa menyebabkan infeksi yang berakibat gangguan hemodinamik (denyut jantung dan tekanan darah). "Ini adalah yang harus kita hati-hati," katanya.

Namun Hadiarto mengatakan, paru-paru Pak Harto sangat kuat sekali. Setelah delapan hari pertama dirawat, praktis tidak ditemukan tanda-tanda infeksi. "Kalau sekarang ada infeksi ini karena sudah lama dirawat, lama berbaring dan tidak bergerak," katanya.

Ia mengatakan, untuk sementara, karena sudah diberikan usaha preventif, infeksi masih ringan. Jika kedua paru terkena (infeksi) ini bisa berat dan kita tidak berharap itu," katanya..

Tim dokter juga memberikan anti biotik tiga lapis. "Kita memberikan oksigen 60 persen, dan hasilnya dalam darah tekanannya 114 artinya oksigen sudah cukup. Namun karena diberikan oksigen 60 persen jadi ada relatif kekurangan oksigen.

Sementara dr Munawar yang menangani masalah jantung mengatakan, kinerja jantung Soeharto baik dan meningkat. Namun kinerja jantung juga masih didukung oleh alat-alat juga obat-obatan.

Ia mengatakan, kinerja jantung membaik karena pasokan oksigen yang membaik dan juga pengaruh obat-obatan.

"Secara keseluruhan, kinerja jantung juga harus dinilai dari waktu ke waktu, karena dalam keadaan kritis, bisa up and down (turun naik)," katanya. (*)

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com