News, Articles & Reviews

Malang:ProFauna Indonesia, organisasi perlindungan dan pelestarian satwa liar, menyatakan ada sekitar tiga ribu monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang dibantai untuk dikonsumsi daging dan otaknya pertahun.

Daging monyet tersebut dijual secara bebas di restoran di kota besar di Indonesia. "Paling banyak dijual di Jakarta, Medan, dan Palembang," kata Juru Bicara Kampanye Primata ProFauna Indonesia, Asep R Purnama, Jumat (18/1).
"Sebagian orang percaya bahwa daging dan otak monyet berkhasiat sebagai obat kuat. Padahal ini tidak benar."

Selain untuk dikonsumsi, monyet banyak ditangkap untuk dimusnahkan dan diperdagangkan. Di Kalimantan, dalam setahun ada sekitar 5 ribu monyet dibantai karena konflik dengan manusia.

Banyaknya monyet yang dibantai dan diperdagangkan, tutur Asep, dipicu oleh adanya kuota tangkap dari Departemen Kehutanan. Pemantuan ProFauna Indonesia dalam tiga tahun terakhir menunjukan terjadinya peningkatan jumlah kuota tangkap monyet dari alam di wilayah Indonesia. Kuota tangkap monyet ekor panjang dari alam tahun 2006 adalah dua ribu ekor, 2007 meningkat menjadi 4.100 ekor dan 2008 diusulkan menjadi 5.100 ekor.

ProFauna menilai peningkatan kuota tangkap tidak mempunyai dasar ilmiah kuat yang menjamin kelestarian monyet di alam. Jika untuk kepentingan penelitian seharusnya monyet adalah hasil penangkaran, "bukan hasil tangkapan dari alam."

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.