Referensi

Jasa Web Design

Tuesday, February 5, 2008

Penurunan Pengangguran Lambat

Jakarta:Badan Pusat Statistik menyatakan tingkat pengangguran tidak akan menurun signifikan jika kemampuan pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan masih relatif rendah. "Pengurangan pengangguran tidak berjalan cepat, paling turun sedikit," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di sela-sela rapat kerja pembahasan APBN 2008 dengan Komisi Keuangan dan Perbankan DPR di Jakarta, Senin (04/02).

Dia menjelaskan, jumlah angkatan kerja baru di Indonesia setiap tahunnya mencapai 2,5 juta orang. Sebaliknya kemampuan negara ini menyerap tenaga kerja rata-rata per tahun dalam 5 tahun terakhir hanya sekitar 2,5 - 2,6 juta orang. "Dua setengah juta angkatan kerja baru itu beban ekonomi. Jika pengangguran mau turun cepat, lapangan kerja yang diciptakan harus lebih dari itu," katanya.

Penyerapan lapangan kerja baru sebesar 2,5 - 2,6 juta orang itu pun, kata dia, belum menyentuh pengangguran terbuka yang jumlahnya 10 juta orang. Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan atau yang sudah pernah bekerja karena sesuatu hal berhenti atau diberhentikan, dan sedang berusaha untuk mendapat pekerjaan.

Permasalahan berikutnya, menurut dia, pertumbuhan lapangan kerja tersebut juga tidak sepenuhnya didorong oleh pertumbuhan ekonomi. Lapangan kerja yang terbentuk sebagian besar justru tercipta dari sektor informal. "Mereka menciptakan sendiri, ekonomi tidak memfasilitasinya," katanya. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,3 persen. Pada 2008, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 6,8 persen.

Setiap satu persen pertumbuhan ekonomi Indonesia baru bisa menciptakan 180 ribu lapangan kerja baru. Idealnya, kata Rusman, setiap satu persen pertumbuhan ekonomi bisa menciptakan 400 ribu lapangan kerja baru. Dia mengharapkan pertumbuhan ekonomi harus cukup tinggi dan berkualitas agar Produk Domestik Bruto (PDB) bisa dinikmati secara merata oleh masyarakat Indoensia

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta menyatakan, pemerintah berharap pendapatan per kapita penduduk Indonesia pada 2025 mencapai US$ 6.000 per tahun. Angka ini bisa dicapai dengan asumsi pertumbuhan ekonomi setiap tahun minimal 6,5 persen. Saat ini pendapatan perkapita penduduk Indonesia baru US$ 1.600 per tahun ( sekitar Rp 15 juta) .

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com