Referensi

Jasa Web Design

Thursday, February 7, 2008

Perayaan Imlek yang dinantikan suku Tionghoa diterima oleh seorang uskup Katolik lokal. Bahkan menurutnya suku Tionghoa yang beragama Katolik dapat dapat merayakan Tahun Baru Imlek, bahkan secara khusus dalam bentuk Misa Imlek, asalkan tidak pada Misa Hari Minggu atau Misa Hari-Hari Raya Katolik.

“Tidak ada salahnya bila warga Tionghoa yang beragama Katolik tetap merayakan Tahun Baru Imlek untuk menyukuri rejeki dan perlindungan dari Tuhan,” Uskup Pangkalpinang Hilarius Moa Nurak SVD melalui Pastor Ambrosius Sanar SS.CC, di Gereja Katolik Beato Damian, Batam, Senin, Antara memberitakan.

Di banyak negara, Tahun Baru Imlek dirayakan dengan meriah dengan segala pernak-perniknya dan di Indonesia lebih didasari pada peringatan tahun kelahiran Khong Cu. Namun menurut Hilarius, perayaan Imlek pada dasarnya adalah tradisi budaya Tionghoa dalam mensyukuri musim semi yang membawa harapan baru.

Selain itu, bagi Keuskupan Pangkalpinang, perayaan Tahun Baru Imlek merupakan salah satu dari bentuk inkulturasi Gereja Katolik.

Menurutnya Gereja Katolik, berharap agar Tuhan menyertai tahun yang baru (2559 Imlek) sehingga suka duka kehidupan manusia dapat dipersembahkan kepada Sang Pencipta.

Menurut Hilarius, di luar Misa Hari Minggu dan Misa Hari-Hari Raya Katolik, Misa Imlek dapat dilakukan kapan saja. Sedangkan bahan bacaan dan tata caranya dapat disesuaikan dengan makna Imlek, tetapi dengan tetap memperhatikan peraturan Liturgi Gereja Katolik.

Sebagai pedoman penyelenggaraan, dekorasi Imlek diizinkan bernuansa kebudayaan Tionghoa pada ruang liturgi, kecuali pada warna pakaian petugas Misa.

pMenurut Hilarius, Perayaan Tahun Baru Imlek bagi umat Katolik adalah ungkapan rasa syukur atau pesta atas kemuliaan Allah. “Maka, warna yang sesuai untuk liturgi adalah putih, bukan merah,” sarannya. Selain itu, di panti atau tempat tinggal imam, tidak boleh ada hiasan Imlek, apa pun bentuknya, misalkan lampion, kecuali lilin dan bunga yang warnanya disesuaikan dengan tahun liturgi.

Keuskupan Pangkalpinang berdiri sejak 1923. Wilayahnya, meliputi Provinsi Bangka Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau. Pemeluk agama Katolik di keuskupan itu kurang-lebih 41 ribu orang, termasuk di dalamnya dari kalangan Tionghoa.

Misa Imlek di Gereja Beato Damian, Batam akan diselenggarakan Kamis pagi 7 Februari 2008 (hari I Imlek 2559). Sedangkan pada 6 Februari 2008 (Malam Tahun Baru Imlek 2559) hanya untuk Misa Rabu Abu yang merupakan ibadat Pra-Paskah 2008.

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com