Referensi

Jasa Web Design

Tuesday, February 12, 2008

Jakarta (ANTARA News) - Penyu leatherback yang di tanah air dikenal sebagai penyu belimbing (Dermochelys coriacea) ternyata mampu berenang mengarungi samudera dari perairan Indonesia hingga Oregon dan Hawaii, Amerika Serikat, menempuh perjalanan 13 ribu mil untuk mencari makan, kata para ilmuwan yang mengikuti perjalanan satwa langka itu dengan alat deteksi.

Para ilmuwan mengikuti perjalanan satwa langka itu dengan memasang alat yang bisa menunjukkan jejak pergerakan penyu leatherback di lautan luas, demikian laporan dalam msnbc.com yang ditulis Jumat (8/2).

Dalam pesannya para ilmuwan berharap bisa mendorong masyarakat internasional mengambil langkah untuk menyelamatkan spesies yang terancam punah tersebut.

Penyu leatherback adalah salah satu spesies penyu yang bisa tumbuh sepanjang hampir tiga meter dengan berat badan mencapai 250 hingga 700 kilogram, sementara rata-rata yang hidup sekarang panjangnya antara satu hingga dua meter.

Peneliti di National Marine Fisheries Service di Kalifornia, AS mengatakan, praktik perburuan hewan laut untuk komersil telah semakin membahayakan penyu-penyu laut yang terancam punah jika tidak ada tindakan penyelamatan.

Penyu leatherback adalah penyu laut yang paling terancam keberadaannya saat ini. Dalam sebuah wawancara Jumat lalu, ilmuwan dari lembaga di AS itu, Scott Benson, memperkirakan kurang dari 5.000 ekor leatherback betina yang sekarang hidup di wilayah pasifik. Sementara leatherback jantan tidak bisa dengan mudah dihitung karena mereka jarang naik ke daratan.

Konservasionis memperkirakan keturunan hewan itu akan punah dalam waktu sekitar 30 tahun.

"Penyu-penyu menghadapi banyak resiko dari berbagai hal seperti saat tanpa sengaja mereka menelan sampah plastik. Berenang melewati area yang digunakan oleh industri perikanan multinasional, industri perikanan akan menangkap (penyu), meski sebenarnya mereka berusaha untuk mencari ikan," kata Benson.

Benson dan rekannya Dutton pergi ke Indonesia pada 2001 berharap bisa mengamati penyu menggunakan satelit, memastikan rute perjalanan penyu di wilayah Pasifik dan upaya tepat untuk mencegah kepunahannya. Penelitiannya menemukan bahwa kisaran pergerakan penyu-penyu itu berada dari Laut Cina Selatan hingga Laut Jepang dan Pasifik Utara.

Seekor penyu leatherback betina dewasa memulai petualangannya di tahun 2003 dari sebuah pantai yang menjadi sarang mereka di Jamursbamedi di Papua. Benson dan Dutton mengikuti jejak penyu leatherback itu dalam berburu makanan selama 647 hari hingga baterai transmiter yang dipasang di penyu habis di Hawaii. Dalam perjalanannya penyu tersebut berenang sangat jauh ke utara hingga Oregon.(*)

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com