Referensi

Jasa Web Design

Saturday, February 16, 2008

Enam tokoh agama Inggris akan berkunjung ke Indonesia pada 18-24 Febuari 2008 untuk mengetahui lebih dalam tentang kehidupan beragama di masyarakat Indonesia yang majemuk.

Menurut keterangan dari Direktorat Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri RI di Jakarta, Kamis, kegiatan itu merupakan salah satu rekomendasi dari Indonesia-UK Islamic Advisory Group (IUIAG), menurut Antara.

IUIAG menilai perlunya meningkatkan pembangunan kapasitas melalui dialog antaragama di antara kedua negara.

Program itu akan dilakukan di dua kota yaitu di Jakarta dan Yogyakarta. Di Jakarta para peserta akan bertemu dengan Pimpinan Pusat Muhamadiyah, PB Nahdatul Ulama, Indonesian Conference for Religious and Peace (ICIP) dan mengunjungi Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, Universitas Katolik Atmajaya dan Deplu.

Di Yogyakarta, delegasi akan melakukan pertemuan dengan Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS), Indonesia Consortium for Religious Studies (ICRS) dan Institute for Interfaith Dialogue in Indonesia (Interfidei).

Mereka juga akan mengunjungi Candi Mendut, Borobudur, Desa Kontesan serta tinggal satu malam di asrama sekolah Islam dan Kristen.

Delegasi Inggris yang akan mengikuti program itu adalah Canon Alan Amos, Sughra Ahmed, Peter Tarleton, Khalil Ahmed Kazi, Mohammed Kabeer Bostan dan Kathy Morrison.

Untuk mendampingi delegasi Inggris, Deplu menunjuk lima perwakilan pemuda lintas agama yaitu Raja J Antoni (Maarif Institute), Abdul Malik Haramain (Sekjen GP Ansor), Abidah Muflihati (Academic Restorative Initiative for Ambon), Favor Adelaide Bancin (Komuni Gereja DKI Jakarta) dan Marningot Tua Natalis (PP Pemuda Katolik).

IUIAG diluncurkan oleh Menlu kedua negara pada 30 Januari 2007 di London. Pembentukan komite itu merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Inggris Tony Blair pada Maret 2006 yang menekankan perlunya dibentuk suatu wadah untuk menumbuhkan dialog dan mengembangkan ide-ide kerjasama nyata antara Islam dan Barat.

Komite itu terdiri dari 14 orang tokoh agama Islam dari Indonesia dan Inggris yang bertugas untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia dan Inggris yang berisi kebijakan dan kegiatan-kegiatan dalam rangka menangkis ekstimis agama, mempromosikan Islam sebagai agama yang damai dan toleran, serta mempromosikan saling pengertian yang lebih baik antara Islam dan Barat.

Source

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com