Referensi

Jasa Web Design

Saturday, February 16, 2008

Suriah menyatakan akan mengajukan tuntutan kejahatan perang terhadap AS, karena telah memasok senjata ke pihak Israel dalam perang dengan kelompok Hizbullah di Libanon tahun 2006 lalu. Dalam perang itu, banyak warga Suriah yang tewas akibat serangan Israel.

Hal tersebut diungkapkan Menlu Suriah Walid Moallem dalam keterangan pers bersama dengan Menlu Iran Manouchehr Mottaki, Kamis (14/2). Moallem mengatakan, Suriah akan membalas tindakan AS yang telah menerapkan sanksi baru terhadap para pejabat Suriah.

“Kali ini, saya katakan pada Anda bahwa kami akan menghukum AS… ada sejumlah orang-orang Suriah yang menjadi korban selama perang Israel di Libanon. Mereka akan mengajukan tuntutan terhadap AS karena telah membantu Israel dengan pasokan senjatanya, ” papar Moallem.

Rabu (13/2), Presiden AS George W. Bush mengeluarkan perintah untuk memperluas sanksi terhadap para pejabat pemerintah Suriah dan kolega-koleganya, karena dituding bertanggung jawab mengambil keuntungan dari tindak korupsi. Namun AS tidak menyebut secara spesifik nama-nama pejabat Suriah yang terkena sanksi.

Dalam keterangan pers itu, Moallem juga menyatakan bahwa Suriah akan segera membeberkan bukti-bukti “tak terbantahkan” siapa di balik pembunuhan komandan Hizbullah Imad Mughnieh. Suriah mencurigai Israel-lah yang berada di balik pembunuhan Mughnieh.

“Penyelidikan masih berlangsung. Kami berharap akan segera mendengar hasil dari upaya keras itu dan akan beberkan bukti-bukti kelompok mana yang terlibat dalam pembunuhan itu, ” tukas Moallem.

Ia melanjutkan, “Siapa pun yang menginginkan perdamaian, tidak akan melakukan tindakan terorisme ini. Siapa pun yang menginginkan perdamaian, tidak akan memblokade Ghaza sehingga satu setengah juta warganya harus berjuang untuk bertahan hidup.”

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com