News, Articles & Reviews

Denpasar: Rangkaian peledakan bom rakitan di Bali telah menimbulkan keresahan masyarakat. Namun, Kapolda Bali Irjen Pol Paulus Purwoko menegaskan, aksi itu bukanlah aksi kelompok teroris dan jaringannya. ”Motifnya lebih ke masalah pribadi bukan persoalan lain,” tegasnya, usai mengikuti pertemuan Saudagar Bali- Nusantara di Sanur, Ahad(17/2).

Adapun motif dalam peledakan pada Jum’at (15/2) diduga karena kekecewaan pergantian Satpam di Queen Karaoke milik salah-satu korban. Berdasarkan motif itu, polisi telah mengawasi sejumlah tersangka.

Tehnik pembuatan bom yang dimiliki pelaku, tidak ada kaitannya dengan kemampuan para pelaku teroris. Sebab, saat ini banyak orang memiliki kemampuan merakit bom. ”Para nelayan sudah lama mampu membuat peledak untuk mencari ikan,” sebutnya memberi gambaran. Adapun peledak yang digunakan adalah sejenis granat yang dirakit dengan lempengan logam. Petunjuknya berupa temuan pemicu granat saat dilakukan penyisiran di lokasi kejadian.

Kapolda optimis, 2 minggu setelah kejadian kasus ini akan terungkap dan polisi bisa menangkap pelakunya. ”Saya tidak memberi target tetapi polisi akan bekerja maksimal,” ujarnya. Peledakan itu sendiri merupakan kejadian kedua selama 2 pekan terakhir. Sebelumnya, peledakan terjadi di sebuah garasi milik perusahan travel pariwisata. Polisi juga belum berhasil mengungkap pelaku peledakan itu.