Referensi

Jasa Web Design

Sunday, February 24, 2008

Jakarta:Dunia terancam ledakan penyakit kanker dalam kurun waktu 25 tahun ke depan. Diperkirakan akan ada 84 juta orang meninggal akibat penyakit kanker.

Menurut Ketua Perhimpunan Ongkologi Indonesia Prof Suhartati, ledakan kanker terutama terjadi di negara berkembang. "Ada peningkatan penderita kanker sebanyak 300 persen pada tahun 2030," kata dia dalam seminar Cancer Update 2008 di Hotel Borobudur, Jakarta (23/2).

Penyebabnya, kata Tati, karena penyakit kanker termasuk dalam neglected endemic. Senada dengan Tati, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Nyoman Kamdun mengatakan masalah utama penanggulangan penyakit ini karena kurangnya keterpaparan masyarakat akan penyakit itu sendiri. "Sehingga tidak ada pencegahan dini," jelasnya.

Hal ini dibuktikan dengan pasien yang datang sudah pada kondisi stadium lanjut. "Mereka datang dalam kondisi stadium advanced dan local advanced," tambah Tati. Untuk itu, Departemen Kesehatan akan memprioritaskan penanggulangan dari hulu berupa tindakan preventif. "Lebih baik mencegah daripada mengobati," jelas Nyoman.

Depkes sendiri tengah melakukan pilot project pencegahan kanker di berbagai daerah di Indoensia, antara lain di Kabupaten Goa, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Gunung Kidul. Program tersebut berupa kunjungan personal, terapi kreo, dan pemeriksaan klinis. "Semua program ini dapat dilakukan oleh dokter umum," pungkas Nyoman. Nantinya deteksi kanker tidak perlu lagi pergi ke dokter spesialis.

Depkes juga berencana melakukan terobosan dengan melakukan pendaftaran penderita kanker yang dilakukan di seluruh Indonesia. "Tujuannya untuk surveilance," kata Nyoman.

Berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga, kanker merupakan penyebab kematian nomor lima di Indonesia. Dalam 20 tahun terakhir angka penderita kanker bertambah dari 3,64 persen tahun 1981 menjadi 6 persen di tahun 2001.

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com