Referensi

Jasa Web Design

Sunday, February 24, 2008

XL Turunkan Tarif

TEMPO Interaktif, Mataram:PT Excelcomindo Pratama Tbk. (XL) menerapkan tarif telepon ritel rata-rata Rp 400 per menit pada awal 2008 ini, lebih kecil dibanding tahun lalu (Rp 540 per menit). Angka tersebut adalah besaran rata-rata dari seluruh jenis tarif, meliputi tarif antaroperator (on net) dan lintas operator (off net).

Presiden Direktur Excelcomindo Hasnul Suhaimi mengatakan tarif telepon cenderung terus menurun. "Terbukti (tarif rendah) meningkatkan produktivitas dan perekonomian," ujarnya kepada pers di Mataram, Jumat (22/2) malam.

Penurunan tarif XL bukan baru kali ini. Dia mengatakan tahun 2004 besaran tarif Rp 1.560 per menit dan turun menjadi Rp 1.160 per menit tahun berikutnya, kemudian menjadi Rp 880 per menit di tahun 2006.

Saat ini Excelcomindo menerapkan tarif Rp 0,1 per detik bagi pengguna XL bebas untuk tarif telepon antaroperator se-Indonesia. Struktur tarif disusun dengan rumusan tarif normal sebesar Rp 25 per detik pada 2 menit pertama, disusul dua menit berikutnya Rp 0,1 per detik.

Adapun untuk pascabayar Explor dikenai tarif Rp 1 detik pada menit sesudah 2 menit pertama. "Untuk gengsi pascabayar," Hasnul beralasan. Namun ke depannya tarif pra bayar dan pasca bayar akan disamakan.

Fenomena penurunan tarif, lanjut Hasnul, juga dijumpai pada negara-negara lain. Di Thailand misalnya, dari 7 sen per menit di tahun 2003 turun menjadi 2 sen tahun 2006. Dalam kurun waktu yang sama, di Taiwan dari 12 sen per menit menjadi 10 sen per menit di 2006, lalu Singapura dari 11 sen menjadi 8 sen per menit. Indonesia sendiri, menurut dia, termurah ke-26 dari 195 negara soal tarif telepon.

Hasnul meyakini, besaran tarif yang berlaku sekarang tidak akan mengurangi pendapatan. Syaratnya, waktu pemakaian (minute of usage) juga naik. Tahun 2007 lalu waktu pemakaian 6,8 miliar menit oleh pemakaian 15,5 juta pelanggan. "Lebih dari sejuta adalah pelanggan 3G," katanya.

Dia menambahkan, Excelcomindo juga tidak akan menggunakan teknologi Code Division Multiple Acces untuk layanan Fixed Wireless Access (FWA). "No plan, fokus dulu ke GSM," katanya. Jika izin FWA sudah dikantungi, teknologi yang akan digunakan adalah GSM.

Excelcomindo memang sudah mengajukan izin penyelenggaraan layanan FWA. Namun sejauh ini izin itu belum dikeluarkan regulator. "Tidak masalah, pemerintah arahnya kan satu lisensi untuk multilayanan," kata Hasnul.

Selain itu, dia menambahkan, efisiensi tarif GSM dan CDMA juga bakal kompetitif. Sebab, tarif layanan telepon menggunakan eknologi GSM cenderung menurun terus.

General Manager Corporate Communication Exelcomindo Pratama Myra Junor sebelumnya mengatakan pada tahun ini perseroan juga akan menurunkan tarif internet. Namun langkah ini masih menunggu launching resminya.

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com