Referensi

Jasa Web Design

Thursday, February 28, 2008

Kualitas Air Mahakam Terus Memburuk

Samarinda:Kualitas air di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, terus memburuk diukur dari tingkat kekeruhannya yang melampaui batas maksimal. Dengan curah hujan yang relatif besar saat ini, tingkat kekeruhan air Sungai Mahakam mencapai 276 miligram PtCo.

Dampak terburuk dirasakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Samarinda. Kontaminasi di sungai ini membuat PDAM harus menambah bahan kimia yang berujung pada pembengkakan biaya produksi.

Juru Bicara PDAM Syarif Rahman Hakim mengatakan kondisi air Mahakam yang terus memburuk ini membuat PDAM harus menggunakan poly elektrolite (PE) sebagai perekat lumpur dalam air. "Airnya sekarang berwarna merah dan pekat, selain itu kadar oksigennya juga menurun," katanya.

Menurutnya, penurunan kualitas air Mahakam ini diduga akibat penggundulan hutan di hulu Mahakam, sehingga tanah pun turut terbawa. Selain itu, getah pohon bekas tebangan dan getah dari sisa kayu olahan diduga turut menyumbang kekeruhan Mahakam.

Aktivitas angkutan batubara yang menggunakan jalur Mahakam dinilai Syarif bisa mencemari dari reruntuhan batubara yang diangkutnya.

Untuk memproduksi air bersih dan siap didistribusikan PDAM membutuhkan empat bahan kimia, yaitu tawas, kapur, kaporit dan PE. Setiap meter kubik air bersih dibutuhkan biaya mencapai Rp 3.325.

Air Sungai Mahakam merupakan satu-satunya sumber air terbesar di Samarinda. Sejauh ini PDAM telah melayani 83.947 pelanggan atau 62 persen dari warga Samarinda.

Selain pencemaran, Sungai Mahakam juga mengalami pendangkalan. Jika terjadi kemarau panjang, sering terjadi intrusi air laut. Ini pula yang mengganggu produksi air di PDAM. "Kami akan terus berproduksi jika kandungan air laut mencapai 250 Ppm, tapi kalau lebih terpaksa kami stop," katanya.

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com