News, Articles & Reviews

Jakarta:Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Nasional, Hasto Atmojo, menyangkal bahwa 2 buha granat yang ditemukan di kompleks kampus Unas adalah milik civitas akademika Unas. "Siapa saja bisa meletakkan granat itu. Tapi saya yakin bukan dari mahasiswa atau civitas lainnya," ujar Hasto kepada Tempo, Sabtu (24/5) malam.

Hasto membenarkan bahwa dua granat ditemukan oleh dosen Unas, yang langsung dilaporkan ke pihak rektorat. "Rektorat yang melapor ke Polisi," ujar Hasto.

Senada dengan Hasto, alumni Unas, Hendrik Sirait, yang ikut dalam tim civitas akademika Unas dalam penanganan kasus penangkapan mahasiswa Unas, menyatakan granat tersebut bukan milik mahasiswa. "Itu kan granat nanas, yang punya hanya dua, militer dan polisi," ujar Hendrik.

Sementara intu, menanggapai temuan polisi yang menyatakan sebagian mahasiswa positif mengkonsumsi ganja, Hasto maupun Hendrik menyesalkan hal itu. Menurut Hasto, sebaiknya polisi menyelesaikan kasus utama. "Ini kan soal demo mahasiswa, jangan menggeser persoalan utama," ujarnya.

Menurutnya, Polisi terkesan mengalihkan perhatian publik dengan mencari kesalahan mahasiswa untuk membenarkan tindakan Polisi menagkap mahasiswa.

Hasto menambahkan, kalau ditemukan kasus lain seperti temuan pengedar dan pengonsumsi ganja, maka hanya menjadi pemberat, bukan menjadi kasus utama. "Polisi terkesan akan menggeser persoalan utama," tandas Hasto.

Source