Referensi

Jasa Web Design

Wednesday, June 4, 2008

Jakarta: Pemerintah akhirnya bersikap tegas terhadap aksi kekerasan yang melibatkan massa Front Pembela Islam. "Memang itu tugas pemerintah untuk menegakkan hukum," ucap Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng saat berbincang dengan Aryo Ardi dalam dialog Liputan 6 Petang di Jakarta, Rabu (4/6). Andi pun membenarkan bahwa hal itu pengejawantahan dari ucapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dua hari silam.

"Presiden mendukung semua tindakan-tindakan kepolisian untuk menegakkan hukum sesuai ketentuan undang-undang," kata Andi menjawab pertanyaan sejauh mana dukungan Presiden terhadap penangkapan puluhan anggota FPI termasuk ketuanya, Habib Rizieq Shihab, pagi tadi.

Menyoal tuntutan maraknya tuntutan pembubaran terhadap organisasi massa tersebut, Andi mengatakan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi berdasarkan hukum. "Individu maupun organisasi tidak boleh melanggar hukum di Indonesia," ucap Andi. Bila organisasi itu melanggar, menurut Andi, bakal ada sanksi hukumnya. Dengan kata lain, negara tidak boleh kalah dengan aksi kekerasan. Namun penegakan hukum itu tak boleh dilakukan secara sewenang-wenang. "Kita menegakkan hukum dengan hukum," ujar Andi.

Andi pun menampik asumsi bahwa kebrutalan dan kekerasan di kawasan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Ahad silam, itu sebagai buntut ketidaktegasan pemerintah terhadap Ahmadiyah. "Kekerasan adalah kekerasan," kata Andi. Menurut dia, suatu kelompok atau organisasi tidak boleh berbuat kekerasan dengan alasan apa pun. Ia pun mengemukakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan secara tepat soal Ahmadiyah sehingga keputusan yang dikeluarkan akan tepat pula.

Adapun sejauh ini polisi telah menangkap puluhan anggota FPI yang terlibat kebrutalan di Monas, Jakpus. Namun unjuk rasa menentang organisasi massa itu masih berlangsung di sejumlah daerah. Bahkan sejumlah warga menyatroni rumah warga yang dianggap aktivis FPI.

Di Probolinggo, Jawa Timur, misalnya. Puluhan warga mendatangi kediaman mantan Ketua FPI setempat, Habib Lutfi, sekitar jam sembilan pagi tadi. Dengan membawa berbagai poster berisi kecaman, mereka menuntut FPI dibubarkan. Massa bahkan sempat merusak pagar halaman kediaman Habib Lutfi. Mereka juga mendesak Habib Lutfi untuk mengeluarkan pernyataan membubarkan FPI. Namun Habib Lutfi menjelaskan dirinya sudah keluar dari FPI.

Di Malang, Jawa Timur, sejumlah simpatisan Gerakan Pemuda Ansor dan Partai Kebangkitan Bangsa berkonvoi menyusuri jalan di pusat Kota Batu. Sepanjang perjalanan, mereka menyerukan pemerintah membubarkan FPI. Mereka juga meminta polisi bertindak tegas terhadap anggota FPI yang saat ini menjalani pemeriksaan.

Sementara di Tasikmalaya, Jawa Barat, sejumlah mahasiswa mendatangi markas kepolisian resor setempat meminta polisi bertindak tegas terhadap FPI dengan membubarkan organisasi massa tersebut. Namun mereka juga mendesak pemerintah untuk segera mengeluarkan surat keputusan bersama soal pembekuan Ahmadiyah. Sebab, kekerasan yang terjadi karena tidak tegasnya sikap pemerintah atas keberadaan Ahmadiyah

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com