Referensi

Jasa Web Design

Wednesday, June 11, 2008

MUI Minta Buku-Buku Ahmadiyah Ditarik

Yogyakarta: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Yogyakarta minta agar Kejaksaan menarik buku-buku tentang ke-Ahmadiyahan. “Supaya Ahmadiyah tidak lagi menyebarkan ajarannya, sebaiknya buku-buku soal Ahmadiyah ditarik,” kata Hasan Baihaqi, Wakil Ketua MUI Kota Yogyakarta, Rabu (11/6).

Menurutnya, desakan untuk melakukan penertiban buku ajaran itu, sesuai instruksi MUI pusat. MUI pusat mendesak, agar berwenang, yakni kejaksaan, melakukan pencegahan peredaran buku ajaran Ahmadiyah di Indonesia. “Dalam waktu dekat, kami akan berkoordinasi dengan jajaran kami. Sejauh ini tindakan yang kami lakukan baru sebatas sosialisasi kepada para penganut Ahmadiyah, untuk tidak melakukan syi'ar ajarannya,” katanya.

Tindakan represif, kata dia, belum akan dilakukan, karena saat ini masih berkosentrasi pada tindakan persuasif. Alasannya, keberadaan aliran Ahmadiyah di Kota Yogyakarta, saat ini tidak meresahkan warga. Hasan juga mengatakan, selama ini, pihaknya telah berdialog, dan dalam waktu dekat akan segera melakukan pengkajian terhadap keberadaan buku-buku yang berisi ajaran Ahmadiyah.

Sementara itu, Wirajuddin Sahid, salah satu da’i Ahmadiah di Yogyakarta, menyesalkan pernyataan itu. Menurut dia, buku-buku Jemaah Ahmadiyah merupakan buku ilmiah, yang bisa menjadi rujukan bagi mahasiswa yang sedang membuat skripsi maupun tesis. “Ini merupakan kemunduran intelektual,” katanya.

Sedangkan Arief Abdurrohim, Direktur toko buku Toga Mas Yogyakarta mengatakan, pihaknya belum menerima surat resmi tentang penarikan buku-buku Ahmadiyah. “Kita di sini tergantung penerbit. Jika buku-buku itu harus ditarik, kita juga akan mengembalikan,” katanya.

Sebaliknya, dia mempertanyakan pihak yang meminta buku-buku Ahmadiyah ditarik, sebab saat ini banyak juga buku tentang Partai komunis Indonesia (PKI) yang beredar. Padahal PKI dilarang.

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com