Referensi

Jasa Web Design

Friday, June 20, 2008

PDIP Incar Lima Cawapres Mega

JAKARTA, JUMAT - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah mengincar lima nama untuk disandingkan dengan Megawati Soekarnoputri sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres/Cawapres) pada pemilu 2009.
Namun Sekjen PDIP Pramono Anung, belum berani menyebutkan nama-nama dimaksud, dan hanya memberi isyarat bahwa orangnya tidak jauh berbeda dengan nama yang beredar hasil jajak pendapat lembaga survei.

"Pokoknya, partai sudah kantongi lima nama untuk dinominasikan sebagai cawapresnya Megawati," ujar Pramono, di gedung DPR, Jumat (20/6).

Ketika terus didesak, Pramono hanya menyebutkan ciri-cirinya sekilas yakni orang tersebut sedang menjabat gubernur, bekas pejabat militer serta tokoh politik yang suka memelihara jenggot.

Ketika wartawan menyebut nama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Jenderal (Purn) Wiranto, dan bekas presiden PKS Hidayat Nur Wahid, Pramono Anung hanya tersenyum saja.

"Nama-nama yang teratas, akan kita survei dan akan kita tanyakan apakah bersedia jadi cawapresnya Mega atau tidak. Tapi sampai sekarang belum kita tanyakan. Yang pasti, kita sudah lakukan survei tiga kali dan ada satu nama yang suaranya naik sangat signifikan," katanya.

Dalam diskusi tersebut, Pramono menjelaskan alasan PDIP ajukan persyaratan capres harus didukung partai yang punya 20 persen kursi di DPR.

Dikatakan, persyaratan itu diajukan karena PDIP ingin ajukan sendiri calon presidennya tanpa koalisi dengan partai lain. "Kalau Golkar ajukan syarat 30 persen, mungkin ada maksud-maksud politik tertentu, tetapi kalau Golkar yakin JK akan bergandengan lagi dengan SBY, mungkin syarat yang diajukan hanya satu persen," kata Pramono.

Pramono mengaku heran terhadap tingkah polah tokoh-tokoh tertentu yang ambisius jadi presiden tetapi tidak mendapat dukungan rakyat. Tiap hari mereka getol menyatakan ingin maju jadi capres tetapi dari hasil survei, namanya tak tercantum. "Yang muncul di level atas paling-paling cuma tiga orang yakni Mega, SBY dan Sri Sultan Hamengku Buwono X. Jadi, ternyata untuk menjadi pemimpin tidak mudah," katanya.

Ditegaskan, Mega berani mengumumkan pencalonan dirinya menjadi presiden jauh-jauh hari sebelum pemilu legislatif karena PDIP percaya diri, sedangkan partai lain tidak berani lakukan seperti Mega, karena tidak percaya diri.

Sementara Sekjen PAN Zulkifli Hasan yang jadi pembicara menyindir PDIP dengan mengatakan kalau PDIP calonkan ketua umumnya Megawati, itu bukan kejutan. Tetapi kalau ajukan Sekjennya, Pramono Anung sebagai capres 2009, itu baru kejutan besar. "Tetapi untuk mewacanakan capres kejutan tersebut, PDIP tidak berani. Itulah kendalanya," ujarnya.

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com