Referensi

Jasa Web Design

Thursday, July 3, 2008

80 Korban Nargis Nyaris Dijual

YANGON, KAMIS - Lebih dari 80 perempuan dan anak korban badai Nargis di Myanmar dibebaskan dari perdagangan manusia setelah nyaris diselundupkan ke negara tetangga.

Jurnal dwi mingguan Eleven melaporkan, Kamis (3/7), polisi perbatasan menangkap para penjual manusia saat membawa para korban dari Delta Irrawaddy, wilayah paling parah menderita akibat badai Nargis pada 11-14 Juni 2008.

Letkol Polisi Rahlyan Mone dari divisi perdagangan manusia mengatakan kepada jurnal itu bahwa para korban yang menghadapi masa-masa sulit itu terpikat dengan iming-iming pekerjaan yang ditawarkan para tersangka yang menyamar sebagai pekerja kemanusiaan itu.

Para perwira polisi dan lembaga lain yang menangani perdagangan manusia tidak bisa dimintai komentar. Penyelundupan manusia, terutama ke Thailand, semakin marak ketika rakyat di salah satu negara termiskin di dunia itu ingin mencari peluang lebih baik. Namun banyak di antara mereka yang terjebak dalam prostitusi atau pekerjaan berat dengan upah minim.

Junta militer Myanmar telah memperingatkan bahaya eksploitasi korban Nargis dan mengimbau masyarakat melapor bila mendapatkan bukti-bukti perdagangan manusia itu. Myanmar telah mengesahkan undang-undang anti-trafficking September 2005 dengan sanksi maksimal hukuman mati.

Para petugas bantuan asing maupun lokal khawatir perdagangan manusia meningkat setelah badai yang menghantam Myanmar, 2-3 Mei lalu, dan menewaskan lebih dari 84.500 orang.

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com