News, Articles & Reviews

DUBAI - Vince Acors, seorang pengusaha hiburan Inggris, bertemu pertama kali dengan Michelle Palmer dalam sebuah pesta, Jumat (4/7) lalu. Mereka lalu minum-minum sampai mabuk dan entah dengan sadar atau tidak mereka berhubungan seks di pantai.

Mungkin ketika di Inggris, gaya hidup semacam itu lumrah. Namun, mereka lupa bahwa saat itu mereka sedang berada di sebuah pantai di Dubai, ibu kota Uni Emirat Arab. Jelas saja mereka ditangkap karena di negara itu perbuatan mereka jelas melanggar aturan.

Seperti dilansir Dailymail.co.uk, Kamis (10/9), mereka menghadapi hukuman penjara tiga sampai enam tahun. Saat ditangkap polisi, Acors (34) mengaku sudah tidak sadar lagi tentang perbuatannya di pantai itu. Ayah satu anak ini mengaku terlalu teler untuk menyadari yang terjadi sehingga ketika sadar sudah di dalam sel.

Sedangkan Palmer (36) marah karena terganggu dengan tindakan polisi yang akan menangkap mereka. Bahkan, perempuan asal Oakham, Leicester, ini sempat melawan dan mencoba memukul polisi dengan sepatu hak tinggi sebelum akhirnya bisa dilumpuhkan.

Tuduhan yang menghadang pasangan itu adalah bertindak tidak senonoh di tempat umum, berhubungan seks dengan pasangan tidak sah, dan mabuk di tempat umum. Untuk Palmer ditambah tuduhan menyerang polisi. Di luar itu, Palmer dipastikan bakal dipecat bosnya yang orang asli Dubai.

Ketika berita ini sampai di tanah Inggris, orang-orang marah. Mereka bukan marah karena aturan di Uni Emirat Arab terlalu ketat, tetapi marah kepada Acors dan Palmer yang dianggap tidak tahu aturan. Palmer pun merasa tertekan karena mengetahui ibunya yang tinggal di Inggris sekarang harus minum obat antidepresi untuk mengatasi tekanan itu.

Pasangan ini tidak boleh meninggalkan Dubai sampai polisi benar-benar menuntaskan penyelidikannya. Ketika putus asa karena tidak melihat kemungkinan mendapatkan pengampunan, muncul pemikiran di benak mereka untuk menikah sebelum sidang agar hukuman diperingan. Namun, itu belum diputuskan juga.

Source