Referensi

Jasa Web Design

Tuesday, September 16, 2008

TEMPO Interaktif, New York: Harian the Wall Street Journal memperbaharui edisi Internet dengan meminjam banyak elemen dari situs sosial seperti FaceBook atau Friendster. WSJ.com memastikan komunitas sosial mereka hanya berisi kelompok eksekutif karena keanggotaannya terbatas para pelanggan situs yang membayar dan datanya diverifikasi.

Dalam beranda situs yang baru, dan diberi nama "Journal Community", diluncurkan pada Selasa (16/9), para pelangan bisa menciptakan profil pribadi layaknya mereka sedang membuka FaceBook atau Linkedln. Seperti FaceBook, profil itu mulai dari nama, perincian kerja, minat, sampai foto.

Anggota komunitas ini bisa memberi komentar pada cerita anggota lain atau menciptakan diskusi pada sejumlah masalah. Mereka juga bisa meminta nasihat jika, misalnya, hendak membuka usaha kecil atau mencari rumah makan untuk menjamu klien di negara asing.

Situs Wall Street Journal sebenarnya lumayan. Jumlah pengunjung mereka pada Juli lalu mencapai 4,7 juta--naik hampir dua kali lipat dibanding Juli tahun lalu--tapi hanya 5 persen yang membayar.

Fasilitas baru ini diharapkan bisa menggenjot versi berbayar situs Internet ini karena mereka memiliki kelebihan: tidak semua orang bisa menjadi anggota. Hanya pelanggan Wall Street Journal--dan itu biasanya kaum eksekutif--yang bisa menjadi anggota "Journal Community".

"Tak ada teknologi yang bisa seperti ini," kata Alan Murray, Wakil Redaktur Pelaksana Wall Street Journal yang bertanggung jawab pada operasi online. "Yang kami miliki dan tidak bisa didapat yang lain adalah para pelanggan (berbayar) Journal."

Untuk meningkatkan kualitas diskusi, Wall Street Journal memaksa pengguna menggunakan nama asli dan melakukan verifikasi profil mereka. Sebagian besar forum di Internet memungkinkan pengguna menggunakan nama samaran. Nama samaran ini kadang membuat diskusi menjadi tidak jelas.

Komunitas Wall Street ini memang bisa menjadi nilai tambah karena saat ini sejumlah media massa mulai mencoba masuk ke situs sosial. Misalnya saja situs harian the Bakersfield Californian yang memungkinkan pembaca membuat profil. Begitu pula dengan New York Times yang sedang menguji TimesPeople di mana orang bisa mengetahui apa yang sedang dibaca atau direkomendasi rekan.

Wall Street Journal percaya bahwa di masa depan jaringan sosial lewat Internet akan makin penting. "Dan kami ingin menjadi bagian jaringan itu," kata Murray.

Situs ini juga berencana akan membuka komunitas mereka bagi pembaca yang tidak membayar. Tapi mereka mesti mencari tahu bagaimana memverifikasi mereka.

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com