Thursday, December 4, 2008
Meskipun Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Kamis (4/12), diancam bom, mantan Presiden Abdurrahman Wahid menolak untuk dievakuasi. Wahid memilih untuk tetap di ruangannya untuk beristirahat.
Permintaan untuk mengosongkan Gedung PBNU datang dari petugas keamanan gedung sekitar pukul 14.00. Semua penghuni gedung pun keluar, bahkan di antaranya lari dengan terburu-buru. Saat ada pemberitahuan untuk keluar gedung, mantan Presiden Abdurrahman Wahid sedang berada di ruang kerjanya di lantai 1.
Petugas Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres) yang biasa mendampingi Wahid pun menawarkan Wahid untuk dievakuasi juga keluar gedung. Namun, Wahid justru tak memedulikannya. "Jarke wae (biarkan saja)," tiru asisten media Wahid, Bambang Susanto.
Kini, Wahid memilih tidur di ruang kerjanya. Sementara itu, petugas Paspampres yang biasa mengawalnya juga turut mendampingi Wahid di dalam Gedung PBNU.
Source
Labels: News, Sosial Politik
0 comments:
Post a Comment