tag:blogger.com,1999:blog-4217475476331415642024-03-24T15:11:02.942-07:00Di Ujung ZamanKontribusi pemikiran untuk kedamaian bumiPamanah Rasahttp://www.blogger.com/profile/10540729621089748426noreply@blogger.comBlogger551125tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-62667606997304323482024-03-01T21:35:00.000-08:002024-03-02T21:52:33.082-08:00Awal Puasa Ramadhan 2024 Menurut NU dan Muhammadiyah<p>Awal Puasa Ramadhan Kapan? Banyak umat Islam bertanya mengenai puasa 2024 kapan dimulai? Bulan Puasa di akhir zaman ini merupakan Bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh ummat Islam seluruh dunia.
<p>
<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIkTiZ9uwod0AijV6QLiRl3ZPQ1MBiXBuTOwAIb560s9OSqku2oQQMcmcRalmYph_vEFZrJyavaMLcpOAfgTbb4qT6Uc4OFOSFtjT1z-6QwGutTKNaWlnZH2rKC_pCdH1YZzGJg7FH8UdTYPX5PwqYgiIohp7xxswMdEz1yR_puHAawAeDD08J6YJVqgx4/s1600/pexels-khats-cassim-7427851_e.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Awal Puasa Ramadhan 2024 Menurut NU dan Muhammadiyah diujung zaman" border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIkTiZ9uwod0AijV6QLiRl3ZPQ1MBiXBuTOwAIb560s9OSqku2oQQMcmcRalmYph_vEFZrJyavaMLcpOAfgTbb4qT6Uc4OFOSFtjT1z-6QwGutTKNaWlnZH2rKC_pCdH1YZzGJg7FH8UdTYPX5PwqYgiIohp7xxswMdEz1yR_puHAawAeDD08J6YJVqgx4/s1600/pexels-khats-cassim-7427851_e.jpg"/></a><span style="font-size:smaller">Photo by<a href="https://www.pexels.com/photo/dates-in-a-bowl-7427851/" rel="nofollow"> khats cassim</a></span></div>
<p>Untuk menjawab puasa 2024 kapan dimulai, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah punya jawaban berbeda.
<p>Diketahui jika metode penentuan awal puasa yang dilakukan keduanya juga berbeda.
<h3>Perkiraan awal Ramadhan 1445 H menurut NU</h3>
<p>Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar NU (PBNU) KH Sirril Wafa menyatakan, pihaknya telah melakukan perhitungan awal Ramadhan 1445 H dengan pengamatan posisi hilal. Baik dari sisi tinggi maupun elongasinya.
<p>Dari hal tersebut, hilal puasa tidak mungkin dapat dirukyat atau dilihat pada 29 Sya'ban 1445 H atau Minggu (10/3/2024).
<p>Oleh sebab itulah Lembaga Falakiyah PBNU memperkirakan awal Ramadhan 1445 jatuh pada Selasa (12/3/2024).
<p>"Jadi langkah ikmal/istikmal Sya'ban sebagaimana tertulis di almanak PBNU sudah benar. Insyaallah fix 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024," jelas Sirril, dikutip dari NU Online.
<p>Berdasarkan pengamatan Lembaga Falakiyah PBNU, hilal 29 pada Sya'ban 1445 H atau pada Minggu (10/3/2024), hilal masih berada pada ketinggian 0 derajat 11 menit 24 detik dengan ijtima atau konjungsi terjadi pada Minggu pukul 16.00 WIB.
<h3>Perkiraan awal Ramadhan 1445 H menurut Muhammadiyah</h3>
<p>
Sementara, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1445 H jatuh pada Senin (11/3/2024).
<p>
Hal tersebut diumumkan melalui surat keputusan Hasil Hisab Awal Ramadhan, 1 Syawal dan 10 Zulhijah 1445 Hijriah yang dikeluarkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
<p>
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (18/1/2024), Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas mengatakan, penetapan awal Ramadhan 1445 H pada Senin (11/3/2024) oleh Muhammadiyah didasarkan pada hasil perhitungan hisab hakiki wujudul hilal.
<p>
Nah, demikianlah perkiraan jadwal puasa 2024 kapan dimulai menurut NU dan Muhammadiyah. Semoga bermanfaatPamanah Rasahttp://www.blogger.com/profile/10540729621089748426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-65930248770537014572023-11-16T16:06:00.000-08:002024-03-01T21:46:49.357-08:00Teks lengkap: 'Surat bin Laden untuk Amerika'<p>Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, Yang Maha Penyayang,</p><p>"Izin untuk berperang (melawan orang-orang) diberikan kepada mereka (orang-orang beriman) yang diperangi, karena mereka telah dianiaya dan pasti, Allah Mampu memberi mereka kemenangan (orang-orang percaya)" [Quran 22:39]</p>
<p><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ-aY_FSKG2-Qr9Q8MFpcP4v151-JvGHzwCE1rBegkaSFoRTKMEIjGIQOrvzd-1NdbrW1jybuIE5BtGewzWFi2lB-E_97Os5l1Cl5zyTCcY4sJSzQn5VoG2Q_NhR4ldPNxEpNfItj5UMspagpzvWuieMBQnvOIbx4yZJzPP8u8zdeqOLfMCjqVPBCcSGcQ/s1600/osama%20bin%20laden.png" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="Teks lengkap: 'Surat bin Laden untuk Amerika' aiujung zaman" border="0" data-original-height="435" data-original-width="781" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ-aY_FSKG2-Qr9Q8MFpcP4v151-JvGHzwCE1rBegkaSFoRTKMEIjGIQOrvzd-1NdbrW1jybuIE5BtGewzWFi2lB-E_97Os5l1Cl5zyTCcY4sJSzQn5VoG2Q_NhR4ldPNxEpNfItj5UMspagpzvWuieMBQnvOIbx4yZJzPP8u8zdeqOLfMCjqVPBCcSGcQ/s1600/osama%20bin%20laden.png"/></a></div>
<p>"Mereka yang beriman, berperang di jalan Allah, dan mereka yang, berperang di jalan Taghut (apa pun yang disembah selain Allah misalnya setan). Maka berperanglah kamu melawan teman-teman Iblis; yang selalu lemah memang rencana Iblis." [Quran 4:76]</p>
<p>Beberapa penulis Amerika telah menerbitkan artikel dengan judul 'Atas dasar apa kita berjuang?' Pasal-pasal ini telah menghasilkan sejumlah tanggapan, beberapa di antaranya berpegang pada kebenaran dan didasarkan pada Hukum Islam, dan yang lainnya tidak. Di sini kami ingin menguraikan kebenaran - sebagai penjelasan dan peringatan - berharap pahala Allah, mencari kesuksesan dan dukungan dari-Nya.</p><p>Sementara mencari pertolongan Allah, kami membentuk jawaban kami berdasarkan dua pertanyaan yang ditujukan kepada orang Amerika:</p><p>(Q1) Mengapa kami berkelahi dan menentang Anda?</p><p>Q2) Untuk apa kami memanggil Anda, dan apa yang kami inginkan dari Anda?</p><p>Adapun pertanyaan pertama: Mengapa kami berkelahi dan menentang Anda? Jawabannya sangat sederhana:</p><p>(1) Karena Engkau menyerang kami dan terus menyerang kami.</p><p>a) Anda menyerang kami di Palestina:</p><p>(i) Palestina, yang telah tenggelam di bawah pendudukan militer selama lebih dari 80 tahun. Inggris menyerahkan Palestina, dengan bantuan dan dukungan Anda, kepada orang-orang Yahudi, yang telah mendudukinya selama lebih dari 50 tahun; tahun-tahun yang dipenuhi dengan penindasan, tirani, kejahatan, pembunuhan, pengusiran, kehancuran dan kehancuran. Penciptaan dan kelanjutan Israel adalah salah satu kejahatan terbesar, dan Anda adalah pemimpin para penjahatnya. Dan tentu saja tidak perlu menjelaskan dan membuktikan tingkat dukungan Amerika untuk Israel. Penciptaan Israel adalah kejahatan yang harus dihapus. Masing-masing dan setiap orang yang tangannya telah tercemar dalam kontribusi terhadap kejahatan ini harus membayar * harganya, dan membayarnya dengan berat.</p><p>(ii) Ini membawa kita tawa dan air mata untuk melihat bahwa Anda belum lelah mengulangi kebohongan palsu Anda bahwa orang-orang Yahudi memiliki hak historis untuk Palestina, seperti yang dijanjikan kepada mereka dalam Taurat. Siapa pun yang berselisih dengan mereka tentang dugaan fakta ini dituduh anti-semitisme. Ini adalah salah satu pemalsuan yang paling keliru dan beredar luas dalam sejarah. Orang-orang Palestina adalah orang Arab murni dan Semit asli. Adalah orang-orang Muslim yang merupakan pewaris Musa (saw) dan pewaris Taurat sejati yang belum diubah. Muslim percaya pada semua Nabi, termasuk Ibrahim, Musa, Yesus dan Muhammad, damai dan berkah Allah besertamu. Jika para pengikut Musa telah dijanjikan hak atas Palestina dalam Taurat, maka umat Islam adalah bangsa yang paling layak dari ini.</p><p>Ketika kaum Muslim menaklukkan Palestina dan mengusir orang-orang Romawi, Palestina dan Yerusalem kembali ke Islam, agama semua Nabi damai besertanya. Oleh karena itu, seruan untuk hak historis atas Palestina tidak dapat diajukan terhadap umat Islam yang percaya pada semua Nabi Allah (damai dan berkah beserta) – dan kami tidak membuat perbedaan di antara mereka.</p><p>(iii) Darah yang mengalir keluar dari Palestina harus sama-sama dibalas. Anda harus tahu bahwa orang-orang Palestina tidak menangis sendirian; wanita mereka tidak menjanda saja; Anak-anak mereka tidak yatim piatu sendirian.</p><p>(b) Anda menyerang kami di Somalia; Anda mendukung kekejaman Rusia terhadap kami di Chechnya, penindasan India terhadap kami di Kashmir, dan agresi Yahudi terhadap kami di Lebanon.</p><p>(c) Di bawah pengawasan, persetujuan, dan perintah Anda, pemerintah negara kami yang bertindak sebagai agen Anda, menyerang kami setiap hari;</p><p>(i) Pemerintah-pemerintah ini mencegah rakyat kita menegakkan Syariah Islam, menggunakan kekerasan dan kebohongan untuk melakukannya.</p><p>(ii) Pemerintah-pemerintah ini memberi kita rasa penghinaan, dan menempatkan kita dalam penjara besar ketakutan dan subdual.</p><p>(iii) Pemerintah-pemerintah ini mencuri kekayaan umat kita dan menjualnya kepadamu dengan harga yang murah.</p><p>(iv) Pemerintah-pemerintah ini telah menyerah kepada orang-orang Yahudi, dan menyerahkan mereka sebagian besar Palestina, mengakui keberadaan negara mereka atas anggota tubuh mereka yang terpotong-potong dari rakyat mereka sendiri.</p><p>(v) Penghapusan pemerintah-pemerintah ini adalah kewajiban atas kita, dan langkah yang diperlukan untuk membebaskan umat, untuk menjadikan Syariah sebagai hukum tertinggi dan untuk mendapatkan kembali Palestina. Dan perjuangan kami melawan pemerintah-pemerintah ini tidak terpisah dari perjuangan melawan Anda.</p><p>Anda mencuri kekayaan dan minyak kami dengan harga yang remeh karena pengaruh internasional dan ancaman militer Anda. Pencurian ini memang pencurian terbesar yang pernah disaksikan oleh umat manusia dalam sejarah dunia.</p><p>(e) Pasukan Anda menduduki negara kami; Anda menyebarkan pangkalan militer Anda di seluruh mereka; Anda merusak tanah kami, dan Anda mengepung kesucian kami, untuk melindungi keamanan orang-orang Yahudi dan untuk memastikan kelangsungan penjarahan harta kami.</p><p>(f) Anda telah membuat kelaparan Muslim Irak, di mana anak-anak meninggal setiap hari. Sungguh mengherankan bahwa lebih dari 1,5 juta anak-anak Irak telah meninggal akibat sanksi Anda, dan Anda tidak menunjukkan kekhawatiran. Namun ketika 3000 umatmu meninggal, seluruh dunia bangkit dan belum duduk.</p><p>(g) Anda telah mendukung orang-orang Yahudi dalam gagasan mereka bahwa Yerusalem adalah ibu kota abadi mereka, dan setuju untuk memindahkan kedutaan Anda ke sana. Dengan bantuan Anda dan di bawah perlindungan Anda, Israel berencana untuk menghancurkan masjid Al-Aqsa. Di bawah perlindungan senjata Anda, Sharon memasuki masjid Al-Aqsa, untuk mencemarinya sebagai persiapan untuk menangkap dan menghancurkannya.</p><p>(2) Tragedi dan malapetaka ini hanyalah beberapa contoh penindasan dan agresi Anda terhadap kami. Diperintahkan oleh agama dan kecerdasan kita bahwa yang tertindas memiliki hak untuk membalas agresi. Jangan menunggu apapun dari kami kecuali Jihad, perlawanan dan balas dendam. Apakah dengan cara apa pun rasional untuk mengharapkan bahwa setelah Amerika menyerang kita selama lebih dari setengah abad, bahwa kita kemudian akan meninggalkannya untuk hidup dalam keamanan dan perdamaian?!!</p><p>(3) Anda kemudian dapat membantah bahwa semua hal di atas tidak membenarkan agresi terhadap warga sipil, untuk kejahatan yang tidak mereka lakukan dan pelanggaran di mana mereka tidak mengambil bagian:</p><p>(a) Argumen ini bertentangan dengan pengulangan terus-menerus Anda bahwa Amerika adalah tanah kebebasan, dan para pemimpinnya di dunia ini. Oleh karena itu, rakyat Amerika adalah orang-orang yang memilih pemerintahan mereka dengan cara kehendak bebas mereka sendiri; pilihan yang berasal dari persetujuan mereka terhadap kebijakannya. Dengan demikian rakyat Amerika telah memilih, menyetujui, dan menegaskan dukungan mereka untuk penindasan Israel terhadap Palestina, pendudukan dan perampasan tanah mereka, dan pembunuhan, penyiksaan, hukuman dan pengusiran terus-menerus terhadap orang-orang Palestina. Rakyat Amerika memiliki kemampuan dan pilihan untuk menolak kebijakan Pemerintah mereka dan bahkan mengubahnya jika mereka mau.</p><p>Rakyat Amerika adalah orang-orang yang membayar pajak yang mendanai pesawat-pesawat yang mengebom kami di Afghanistan, tank-tank yang menyerang dan menghancurkan rumah-rumah kami di Palestina, tentara yang menduduki tanah kami di Teluk Arab, dan armada yang menjamin blokade Irak. Uang pajak ini diberikan kepada Israel agar terus menyerang kami dan menembus tanah kami. Jadi rakyat Amerika adalah orang-orang yang mendanai serangan terhadap kita, dan mereka adalah orang-orang yang mengawasi pengeluaran uang ini dengan cara yang mereka inginkan, melalui kandidat terpilih mereka.</p><p>(c) Juga tentara Amerika adalah bagian dari rakyat Amerika. Orang-orang yang sama inilah yang tanpa malu-malu membantu orang-orang Yahudi berperang melawan kita.</p><p>(d) Rakyat Amerika adalah orang-orang yang mempekerjakan laki-laki dan perempuan mereka di Pasukan Amerika yang menyerang kita.</p><p>Inilah sebabnya mengapa rakyat Amerika tidak bisa tidak bersalah atas semua kejahatan yang dilakukan oleh Amerika dan Yahudi terhadap kita.</p><p>(f) Allah, Yang Mahakuasa, mengatur izin dan pilihan untuk membalas dendam. Jadi, jika kita diserang, maka kita memiliki hak untuk menyerang balik. Siapa pun yang telah menghancurkan desa dan kota kami, maka kami memiliki hak untuk menghancurkan desa dan kota mereka. Siapa pun yang telah mencuri kekayaan kita, maka kita memiliki hak untuk menghancurkan ekonomi mereka. Dan siapa pun yang telah membunuh warga sipil kami, maka kami memiliki hak untuk membunuh mereka.</p><p>Pemerintah Amerika dan pers masih menolak untuk menjawab pertanyaan:</p><p>Mengapa mereka menyerang kami di New York dan Washington?</p><p>Jika Sharon adalah orang yang damai di mata Bush, maka kita juga orang yang damai!! Amerika tidak mengerti bahasa sopan santun dan prinsip-prinsip, jadi kami mengatasinya dengan menggunakan bahasa yang dipahaminya.</p><p>(Q2) Adapun pertanyaan kedua yang ingin kami jawab: Untuk apa kami memanggil Anda, dan apa yang kami inginkan dari Anda?</p><p>(1) Hal pertama yang kami panggil kepada Anda adalah Islam.</p><p>(a) Agama Penyatuan Tuhan; kebebasan dari bergaul dengan mitra-Nya, dan penolakan terhadap hal ini; kasih yang sepenuhnya kepada-Nya, Yang Mahatinggi; ketundukan penuh pada Hukum-hukum-Nya; dan membuang semua pendapat, perintah, teori dan agama yang bertentangan dengan agama yang Dia turunkan kepada Nabi-Nya Muhammad (saw). Islam adalah agama semua nabi, dan tidak membuat perbedaan di antara mereka – damai sejahtera atas mereka semua.</p><p>Kepada agama inilah kami memanggilmu; meterai semua agama sebelumnya. Ini adalah agama Penyatuan Tuhan, ketulusan, sopan santun terbaik, kebenaran, belas kasihan, kehormatan, kemurnian, dan kesalehan. Ini adalah agama menunjukkan kebaikan kepada orang lain, membangun keadilan di antara mereka, memberi mereka hak-hak mereka, dan membela yang tertindas dan yang dianiaya. Ini adalah agama memerintahkan yang baik dan melarang yang jahat dengan tangan, lidah dan hati. Ini adalah agama Jihad di jalan Allah sehingga Firman Allah dan agama memerintah tertinggi. Dan itu adalah agama persatuan dan kesepakatan tentang ketaatan kepada Allah, dan kesetaraan total antara semua orang, tanpa memandang warna kulit, jenis kelamin, atau bahasa mereka.</p><p>(b) Ini adalah agama yang bukunya – Al-Qur'an – akan tetap dipertahankan dan tidak berubah, setelah buku-buku dan pesan-pesan Ilahi lainnya telah diubah. Quran adalah mukjizat sampai Hari Penghakiman. Allah telah menantang siapa pun untuk membawa buku seperti Quran atau bahkan sepuluh ayat seperti itu.</p><p>(2) Hal kedua yang kami panggil kepadamu, adalah untuk menghentikan penindasan, kebohongan, amoralitas dan pesta pora yang telah menyebar di antara kamu.</p><p>(a) Kami memanggil Anda untuk menjadi umat yang sopan santun, berprinsip, terhormat, dan murni; untuk menolak tindakan tidak bermoral percabulan, homoseksualitas, minuman keras, perjudian, dan perdagangan dengan bunga.</p><p>Kami memanggil Anda untuk semua ini agar Anda dapat dibebaskan dari apa yang telah terperangkap di dalamnya; agar Anda dapat dibebaskan dari kebohongan yang menipu bahwa Anda adalah bangsa yang besar, bahwa para pemimpin Anda menyebar di antara Anda untuk menyembunyikan dari Anda keadaan tercela yang telah Anda capai.</p><p>(b) Sangat menyedihkan untuk mengatakan kepada Anda bahwa Anda adalah peradaban terburuk yang disaksikan oleh sejarah umat manusia:</p><p>(i) Anda adalah bangsa yang, daripada memerintah dengan Syariah Allah dalam Konstitusi dan Hukumnya, memilih untuk menciptakan hukum Anda sendiri seperti yang Anda inginkan dan inginkan. Anda memisahkan agama dari kebijakan Anda, bertentangan dengan sifat murni yang menegaskan Otoritas Mutlak kepada Tuhan dan Pencipta Anda. Anda melarikan diri dari pertanyaan memalukan yang diajukan kepada Anda: Bagaimana mungkin bagi Allah Ta'ala untuk menciptakan ciptaan-Nya, memberi mereka kekuasaan atas semua makhluk dan tanah, memberi mereka semua fasilitas kehidupan, dan kemudian menyangkal mereka apa yang paling mereka butuhkan: pengetahuan tentang hukum yang mengatur kehidupan mereka?</p><p>(ii) Anda adalah bangsa yang mengizinkan Riba, yang telah dilarang oleh semua agama. Namun Anda membangun ekonomi dan investasi Anda di Riba. Sebagai akibatnya, dalam segala bentuk dan samarannya yang berbeda, orang-orang Yahudi telah mengendalikan ekonomi Anda, yang melaluinya mereka kemudian mengendalikan media Anda, dan sekarang mengendalikan semua aspek kehidupan Anda menjadikan Anda pelayan mereka dan mencapai tujuan mereka dengan biaya Anda; tepatnya apa yang Benjamin Franklin peringatkan kepada Anda.</p><p>(iii) Anda adalah negara yang mengizinkan produksi, perdagangan, dan penggunaan minuman keras. Anda juga mengizinkan obat-obatan, dan hanya melarang perdagangan mereka, meskipun negara Anda adalah konsumen terbesar dari mereka.</p><p>Anda adalah bangsa yang mengizinkan tindakan amoralitas, dan Anda menganggapnya sebagai pilar kebebasan pribadi. Anda terus tenggelam dalam jurang ini dari tingkat ke tingkat sampai inses telah menyebar di antara Anda, di hadapan yang baik rasa hormat Anda maupun hukum Anda keberatan.</p><p>Siapa yang bisa melupakan tindakan tidak bermoral Presiden Clinton Anda yang dilakukan di kantor resmi Oval? Setelah itu Anda bahkan tidak membawanya ke akun, selain itu dia 'membuat kesalahan', setelah itu semuanya berlalu tanpa hukuman. Apakah ada jenis peristiwa yang lebih buruk di mana nama Anda akan tercatat dalam sejarah dan diingat oleh bangsa-bangsa?</p><p>(v) Anda adalah negara yang mengizinkan perjudian dalam segala bentuknya. Perusahaan-perusahaan mempraktekkan ini juga, sehingga investasi menjadi aktif dan para penjahat menjadi kaya.</p><p>(vi) Anda adalah bangsa yang mengeksploitasi wanita seperti produk konsumen atau alat periklanan yang meminta pelanggan untuk membelinya. Anda menggunakan wanita untuk melayani penumpang, pengunjung, dan orang asing untuk meningkatkan margin keuntungan Anda. Anda kemudian mengoceh bahwa Anda mendukung pembebasan perempuan.</p><p>Anda adalah bangsa yang mempraktekkan perdagangan seks dalam segala bentuknya, secara langsung dan tidak langsung. Perusahaan dan perusahaan raksasa didirikan atas nama seni, hiburan, pariwisata dan kebebasan, dan nama-nama menipu lainnya yang Anda kaitkan dengannya.</p><p>(viii) Dan karena semua ini, Anda telah digambarkan dalam sejarah sebagai bangsa yang menyebarkan penyakit yang tidak diketahui manusia di masa lalu. Silakan dan bermegahlah kepada bangsa-bangsa manusia, bahwa Anda membawa mereka AIDS sebagai Penemuan Setan Amerika.</p><p>(xi) Anda telah menghancurkan alam dengan limbah industri dan gas Anda lebih dari bangsa lain dalam sejarah. Meskipun demikian, Anda menolak untuk menandatangani perjanjian Kyoto sehingga Anda dapat mengamankan keuntungan dari perusahaan dan industri serakah Anda.</p><p>(x) Hukum Anda adalah hukum orang-orang kaya dan kaya, yang memegang kekuasaan di partai politik mereka, dan mendanai kampanye pemilihan mereka dengan hadiah mereka. Di belakang mereka berdiri orang-orang Yahudi, yang mengendalikan kebijakan, media, dan ekonomi Anda.</p><p>(xi) Apa yang Anda pilih dalam sejarah umat manusia, adalah bahwa Anda telah menggunakan kekuatan Anda untuk menghancurkan umat manusia lebih dari bangsa lain mana pun dalam sejarah; bukan untuk mempertahankan prinsip dan nilai-nilai, tetapi untuk mempercepat mengamankan kepentingan dan keuntungan Anda. Anda yang menjatuhkan bom nuklir di Jepang, meskipun Jepang siap untuk bernegosiasi mengakhiri perang. Berapa banyak tindakan penindasan, tirani dan ketidakadilan yang telah kamu lakukan, wahai para penelepon menuju kebebasan?</p><p>(xii) Janganlah kita melupakan salah satu karakteristik utama Anda: dualitas Anda baik dalam perilaku maupun nilai-nilai; kemunafikan Anda dalam perilaku dan prinsip. Semua * sopan santun, prinsip dan nilai memiliki dua skala: satu untuk Anda dan satu untuk yang lain.</p><p>(a) Kebebasan dan demokrasi yang Anda serukan adalah untuk diri Anda sendiri dan hanya untuk ras kulit putih; sedangkan untuk seluruh dunia, Anda memaksakan kepada mereka kebijakan dan Pemerintah Anda yang mengerikan dan destruktif, yang Anda sebut 'teman-teman Amerika'. Namun Anda mencegah mereka membangun demokrasi. Ketika partai Islam di Aljazair ingin mempraktikkan demokrasi dan mereka memenangkan pemilu, Anda melepaskan agen-agen Anda di tentara Aljazair ke atas mereka, dan menyerang mereka dengan tank dan senjata, untuk memenjarakan mereka dan menyiksa mereka – sebuah pelajaran baru dari 'buku demokrasi Amerika'!!</p><p>(b) Kebijakan Anda tentang melarang dan memindahkan secara paksa senjata pemusnah massal untuk memastikan perdamaian dunia: itu hanya berlaku untuk negara-negara yang tidak Anda izinkan untuk memiliki senjata semacam itu. Adapun negara-negara yang Anda setujui, seperti Israel, maka mereka diizinkan untuk menyimpan dan menggunakan senjata tersebut untuk mempertahankan keamanan mereka. Siapa pun yang Anda curigai mungkin memproduksi atau menyimpan senjata semacam ini, Anda menyebutnya penjahat dan Anda mengambil tindakan militer terhadap mereka.</p><p>(c) Anda adalah orang terakhir yang menghormati resolusi dan kebijakan Hukum Internasional, namun Anda mengklaim ingin secara selektif menghukum orang lain yang melakukan hal yang sama. Israel selama lebih dari 50 tahun telah mendorong resolusi dan aturan PBB melawan tembok dengan dukungan penuh dari Amerika.</p><p>(d) Adapun penjahat perang yang Anda kecam dan membentuk pengadilan pidana untuk - Anda tanpa malu-malu meminta agar Anda sendiri diberikan kekebalan !! Namun, sejarah tidak akan melupakan kejahatan perang yang Anda lakukan terhadap umat Islam dan seluruh dunia; mereka yang telah Anda bunuh di Jepang, Afghanistan, Somalia, Lebanon dan Irak akan tetap memalukan bahwa Anda tidak akan pernah bisa melarikan diri. Ini akan cukup untuk mengingatkan Anda tentang kejahatan perang terbaru Anda di Afghanistan, di mana desa-desa sipil tak berdosa yang padat penduduknya dihancurkan, bom dijatuhkan di masjid-masjid yang menyebabkan atap masjid runtuh menimpa kepala umat Islam yang berdoa di dalam. Anda adalah orang-orang yang melanggar perjanjian dengan Mujahidin ketika mereka meninggalkan Qunduz, membom mereka di benteng Jagi, dan membunuh lebih dari 1.000 tahanan Anda karena mati lemas dan haus. Hanya Allah yang tahu berapa banyak orang yang mati karena siksaan di tangan Anda dan agen Anda. Pesawat Anda tetap berada di langit Afghanistan, mencari siapa pun yang mencurigakan.</p><p>(e) Anda telah mengklaim sebagai pelopor Hak Asasi Manusia, dan Kementerian Luar Negeri Anda mengeluarkan laporan tahunan yang berisi statistik negara-negara yang melanggar Hak Asasi Manusia. Namun, semua hal ini lenyap ketika Mujahidin memukul Anda, dan Anda kemudian menerapkan metode pemerintah terdokumentasi yang sama yang Anda gunakan untuk mengutuk. Di Amerika, Anda menangkap ribuan Muslim dan Arab, menahan mereka tanpa alasan, pengadilan pengadilan, atau bahkan mengungkapkan nama mereka. Anda mengeluarkan undang-undang yang lebih baru dan lebih keras.</p><p>Apa yang terjadi di Guatanamo adalah rasa malu historis bagi Amerika dan nilai-nilainya, dan itu berteriak ke wajah Anda – Anda munafik, "Berapa nilai tanda tangan Anda pada perjanjian atau perjanjian apa pun?"</p><p>(3) Apa yang kami panggil kepada Anda untuk ketiga adalah mengambil sikap jujur dengan diri Anda sendiri - dan saya ragu Anda akan melakukannya - untuk menemukan bahwa Anda adalah bangsa tanpa prinsip atau tata krama, dan bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip bagi Anda adalah sesuatu yang hanya Anda tuntut dari orang lain, bukan apa yang Anda sendiri harus patuhi.</p><p>(4) Kami juga menyarankan Anda untuk berhenti mendukung Israel, dan mengakhiri dukungan Anda terhadap orang-orang India di Kashmir, Rusia melawan orang-orang Chechnya dan juga berhenti mendukung Pemerintah Manila melawan Muslim di Filipina Selatan.</p><p>(5) Kami juga menyarankan Anda untuk mengemasi barang bawaan Anda dan keluar dari tanah kami. Kami menginginkan kebaikan, bimbingan, dan kebenaran-Mu, jadi jangan paksa kami untuk mengirim-Mu kembali sebagai kargo dalam peti mati.</p><p>(6) Keenam, kami menyerukan kepada Anda untuk mengakhiri dukungan Anda terhadap para pemimpin korup di negara kami. Jangan ikut campur dalam politik dan metode pendidikan kita. Tinggalkan kami sendiri, atau harapkan kami di New York dan Washington.</p><p>(7) Kami juga memanggil Anda untuk berurusan dengan kami dan berinteraksi dengan kami atas dasar kepentingan dan keuntungan bersama, daripada kebijakan sub dual, pencurian dan pendudukan, dan tidak melanjutkan kebijakan Anda untuk mendukung orang-orang Yahudi karena ini akan mengakibatkan lebih banyak bencana bagi Anda.</p><p>Jika Anda gagal menanggapi semua kondisi ini, maka bersiaplah untuk berperang dengan Negara Islam. Bangsa Monoteisme, yang menaruh kepercayaan penuh kepada Allah dan tidak takut kepada-Nya. Bangsa yang disapa oleh Al-Qur'annya dengan kata-kata: "Apakah kamu takut kepada mereka? Allah lebih berhak bahwa Anda harus takut kepada-Nya jika Anda adalah orang-orang yang beriman. Perangilah mereka sehingga Allah akan menghukum mereka dengan tanganmu dan mempermalukan mereka dan memberimu kemenangan atas mereka dan menyembuhkan dada orang-orang yang beriman. Dan hilangkanlah kemarahan hati mereka (orang-orang yang beriman). Allah menerima taubat dari siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." [Quran 9:13-1]</p><p>Bangsa yang terhormat dan terhormat:</p><p>"Tetapi kehormatan, kekuasaan dan kemuliaan adalah milik Allah, dan milik Rasul-Nya (Muhammad saw) dan orang-orang beriman." [Quran 63:8]</p><p>"Maka janganlah kamu menjadi lemah (terhadap musuhmu), dan janganlah kamu bersedih, dan kamu akan menjadi *superior (dalam kemenangan) jika kamu benar-benar orang-orang yang beriman" [Quran 3:139]</p><p>Bangsa Kemartiran; Bangsa yang menginginkan kematian lebih dari yang Anda inginkan hidup:</p><p>"Janganlah kamu menganggap orang-orang yang terbunuh di jalan Allah sudah mati. Tidak, mereka hidup dengan Tuhan mereka, dan mereka sedang disediakan. Mereka bersukacita atas apa yang telah Allah anugerahkan kepada mereka dari karunia-Nya dan bersukacita demi orang-orang yang belum bergabung dengan mereka, tetapi tertinggal (belum mati syahid) bahwa pada mereka tidak akan ada rasa takut yang akan datang, dan mereka tidak akan bersedih. Mereka bersukacita dalam rahmat dan karunia dari Allah, dan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang beriman." [Quran 3:169-171]</p><p>Bangsa kemenangan dan kesuksesan yang telah dijanjikan Allah:</p><p>"Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (Muhammad saw) dengan bimbingan dan agama kebenaran (Islam), untuk membuatnya menang atas semua agama lain meskipun orang-orang musyrik membencinya." [Quran 61:9]</p><p>"Allah telah menetapkan bahwa, 'Sesungguhnya Aku dan Rasul-Rasul-Ku yang akan menang.' Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, Maha Perkasa." [Quran 58:21]</p><p>Bangsa Islam yang mampu memecat dan menghancurkan Kekaisaran jahat sebelumnya seperti Anda; Bangsa yang menolak seranganmu, ingin menyingkirkan kejahatanmu, dan siap untuk melawanmu. Anda sangat menyadari bahwa Bangsa Islam, dari lubuk jiwanya, membenci keangkuhan dan kesombongan Anda.</p><p>Jika Amerika menolak untuk mendengarkan nasihat kami dan kebaikan, bimbingan dan kebenaran yang kami panggil kepada mereka, maka sadarilah bahwa Anda akan kalah dalam Perang Salib ini Bush dimulai, sama seperti Perang Salib sebelumnya di mana Anda dipermalukan oleh tangan Mujahidin, melarikan diri ke rumah Anda dalam keheningan dan aib yang besar. Jika Amerika tidak menanggapi, maka nasib mereka adalah Soviet yang melarikan diri dari Afghanistan untuk menghadapi kekalahan militer mereka, perpecahan politik, kejatuhan ideologis, dan kebangkrutan ekonomi.</p><p>Ini adalah pesan kami kepada Amerika, sebagai jawaban atas pesan mereka. Apakah mereka sekarang tahu mengapa kita memerangi mereka dan atas bentuk kebodohan apa, dengan izin Allah, kita akan menang?</p><p><br /></p>
<p><span style="font-size:smaller">source : <a href="https://www.theguardian.com/world/2002/nov/24/theobserver" rel="nofollow" target="_blank">web archive</a></span></p>Pamanah Rasahttp://www.blogger.com/profile/10540729621089748426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-38625018162321438502022-04-02T15:19:00.005-07:002023-06-25T09:26:00.955-07:00Mukhlis - Bagian 1 Keridhoan Seorang Mukmin<i>Bismillaahirrahmaanirrahiim.</i>
<blockquote>Alangkah hebatnya orang-orang yang mukhlis, mereka merupakan pelita yang dapat menguak gelapnya fitnah (HR. Abu Nu’aim)</blockquote>
<p>
Karena harapannya sudah tertutup seluruhnya kepada Allah saja. Orang-orang yang jiwanya seperti itu dia akan selalu ridha. Ridha berapapun Allah memberikan rezeki kepada kita, besar atau kecil.
<p>
<b>Sedangkan untuk mengukur seseorang orang itu ridha dalam tahapan ini bisa dilihat apakah putus atau tidak lintasan-lintasan dalam pikiran dan perasaan terhadap segala bentuk kebaikan manusia.</b>
<p>
Ketika putus totalitas, otomatis dia akan selalu ridha dalam kondisi apapun karena bagian yang diberikan Allah kepada manusia apa itu berupa rezeki yang sifatnya materi atau kesempatan yang seharusnya kita menduduki jabatan tertentu dalam urusan dunia tetapi kesempatan itu justru tidak diberikan oleh Allah. Ini kunci awal menuju fase tangga keikhlasan yang dimaksud hadist ini.
<p>
Kemudian perlu dipahami karena ridha perangkatnya banyak, salah satu bagian-bagian kecil dari konsep pelajaran ridha itu (karena perangkat berarti ridha itu sebuah sistem/ rangkaian komponen) seberapa banyak komponen-komponen yang disusun dalam ruhani kita, seberapa tinggi akan dilihat kelas keridhaannya. Semakin banyak komponennya semakin besar nilai ridhanya.
<p>
Adakalanya pada hal-hal tertentu si hamba ridha tetapi pada hal yang lain kesulitan untuk menampakan ridha sepenuhnya. Adakalanya setengahnya ridha itu, yang ini bisa sepenuhnya penuh, yang ini bisa aja kurang, kenapa begitu? banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan yang pertama <b>lingkungan, usia, kedewasaan, pengalaman, dan ilmu ini melatari keridhaan.</b>
<p>
Boleh jadi dalam hal ini bagus, artinya pengalamannya cukup, lingkungannya menunjang, kedewasaannya nampak, ridhanya pun boleh jadi penuh. Akan tetapi ada kalanya dalam hal yang lain, pengalaman kurang, kedewasaan dalam hal seperti ini kurang, keilmuan juga kurang, kesungguhan untuk menduduki kursi ini juga kurang, dan kekurangan ini pun juga disebabkan faktor yang lain. Oleh karena itu, seperti yang dikatakan tadi bahwa ridha itu adalah komplek sifatnya.
<p>
<b>Sebuah sistem dimana sistem ini perangkat/ kumpulan dari sekian banyak komponen.</b> Kenapa dikatakan sistem? karena juga menyangkut keragaman bobot manusia yang berbeda-beda. Keragaman bobot ruhani yang berbeda-beda ini maka setiap manusia itu kelasnya berbeda-beda. Dia menduduki pada sistem yang mana tingkat keridhaannya itu.
<p>
Karena tadi ridha menyangkut seluruh aspek, komplek sifatnya. Ingat, hidup itu bukan hanya persoalan uang saja tapi seluruh yang berkaitan dengan kehidupan individu seorang mukmin. Karena seluruh yang menjadi bagian-bagian kehidupan manusia setiap individu punya kecenderungan yang sama dalam hidupnya, tidak ada yang beda manusia itu.
<p>
Seperti halnya ada manusia ditanya, kamu pengen miskin atau kaya? semua menjawab semua orang akan menjawab pengen kaya. Semua manusia sama, kamu pengen banyak ilmu? pengen jawabannya. Lalu disisi mana manusia itu bedanya? tidak ada bedanya. Karena sifat basariah menyangkut kekomplekkan kebutuhan manusia.
<p>
Tiap-tiap komponen ini ada bagian-bagiannya, kalaulah seluruh bagian dari kekomplekkan kecenderungan basariah manusia itu, manusia bisa ridha secara keseluruhan, inilah yang diharapkan Rasulullah Saw. Jadi jangan didangkalkan hadist ini. Ingat, manusia itu dari sisi basariahnya komplek.
<p>
Ketika ada hidup, ada kehidupan, ketika berbicara kehidupan menyangkut keseluruhan. Dari persoalan yang kecil sampai persoalan yang besar, inilah sebuah roda kehidupan yang dihadapi oleh setiap individu.
<p>
Seperti halnya kita bisa berekspresi ikhlas dalam persoalan ini tetapi dalam persoalan yang lain ada kesulitan bersikap ikhlas. Kunci ini untuk membuka makna, jalan bagaimana mengekspresikan hadist ini. Makanya manusia tidak pernah berhenti terus belajar mengarungi roda kehidupan, tidak bisa berhenti yang namanya belajar, belajar berakting dihadapan Allah sebagai hamba yang layak seharusnya bagaimana hidup itu.
<p>
Setiap mukmin sangat menginginkan seluruhnya untuk bisa ridha, seluruh komponen dari sistem tadi, ridhanya full tank. Ketika mukmin ini bisa melakukannya, Allah akan berkata “Aku tak sanggup membayarnya”. Tetapi untuk mencapai untuk semuanya full, penuh dalam segala hal, butuh kapasitas seperti apa? butuh bobot seperti apa? butuh perjalanan sepahit apa?
<p>
Semakin pahit, semakin ketir, semakin sakit, semakin Allah kesulitan untuk membayarnya, Allah ingin sekali membalasnya. Kalaulah surga yang diberikan Allah merasa tidak cukup, Allah berpikir apa lagi. Bahkan Allah ada kalanya termenung seorang diri.
<p>
Dari dulu kita belajar ridha, sekarang kita tingkatkan pengertian ridha seiring dengan kedewasaan, pengalaman, semakin kedepan semakin nampak jelas dan semakin jelas, terus nur ilmu menerangi. Akan tetapi yang mesti menjadi bahan perhatian kita utamakan yang sangat mendasar, yang pokok-pokoknya dulu, yang menjadi perhatian. Karena tadi kita membicarakannya begitu luas, begitu komplek kehidupan manusia, banyak sekali kecenderungan dalam hidup manusia seiring dengan perkembangan lingkungan, perkembangan zaman, semakin meningkat keinginan manusia itu.
<p>
Dulu boleh jadi orang-orang sederhana berpikir karena lingkungannya sederhana tetapi orang-orang yang hidupnya di tengah-tengah zaman seperti ini begitu banyak yang kita lihat, merangsang, merayu, yang tadinya tidak ada kita tidak terganggu begitu muncul kita jadi terganggu jadi pengen punya.
<p>
Contoh kecilnya dulu ketika tidak ada handphone, siapa yang berangan-angan punya HP? dulu masih cukup dengan telepon rumah tetapi begitu datang HP, terus semakin berkembang manusia dirangsang kebutuhannya oleh kemajuan, kemajuan teknologi, semakin meningkat semakin berubah bentuk gaya hidup masyarakat, dampaknya semakin komplek, semakin banyak kebutuhannya.
<p>
Semakin berat manusia menghadapi hidup karena masing-masing tidak mau ketinggalan zaman. Ingin mendapatkan apa yang dimiliki orang lain. Sedangkan ridha justru harus ditampakkan, ditampilkan dalam kehidupan orang mukmin.
<p>
Oleh karena kita harus belajar terus tempuh yang diharapkan semua urusan kita ridha, full semuanya. Tetapi apakah harus semua komponen itu, seluruh persoalan yang menyangkut kehidupan manusia terus manusia yang mukmin itu ridha, ridha ketika diberi, ridha ketika diambil, ridha ketika ditambah, ridha ketika dikurangi, ridha ketika ditakar, ridha ditimpa, ridha dalam segala hal, inilah yang menjadi dambaan Allah. Yang nantinya masuk kedalam titik jenuh, titik klimak, tangga terakhir, apa perkataan Allah? “Aku tak sanggup membalas”. Kata Allah, ini tangga akhir perjalanan, karena sebelumnya terus berjalan tangga demi tangga.
<p>
Sekali lagi, untuk memberikan satu ciri yang mandiri dari pengertian ridha itu adalah putus asa artinya tidak berharap terhadap apa yang dimiliki manusia. Satu contoh kecil, kita dapat janji dari orang lain mau ngasih sesuatu misalnya, kita putus, tidak terlintas, datang syukur henteu kajeun, karena totalitas tidak berharap apa-apa lagi. Ini tanda manusia itu masuk ke pintu ridha sebagai kunci pembuka jalan menuju hadist ini bisa diamalkan.
<p>
<i>Bersambung</i>
<p>
Tanjungsari, 01 Ramadhan 1444 H, 03 April 2022 M
<p>
Penulis: Adam Qosim Kosasih, Editor Madyo Sasongko
<br/>
Sumber: Kajian Ramadhan
<br/>
#KajianRamadhanUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-88980610158696760942022-03-18T20:17:00.009-07:002023-06-25T09:28:56.663-07:00Menjaga dan Memprioritaskan RuhaniAmanah Kerasulan - Bagian 4 (<i>Tamat</i>)
<p>
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
<p>
Lalu bagaimana setelah kita menyadari di atas pundak kita ada kewajiban moral kepada Allah SWT untuk terus dan terus menyampaikan ajaran Rasulullah SAW, maka kita lihat yang menjadi modal Rasulullah SAW memiliki “rauufur rahiim”,, kasih sayang yang sangat luar biasa karena kalau kita tidak memiliki modal seperti ini mana kala semuanya hanya akan sibuk mengurus kepentingannya masing-masing, kita lebih banyak menyita waktu, menyita pikiran dalam urusan kita masing-masing.
<p>
Oleh karena itu, saya (Bapa) harus bertanya kepada kamu? SIAPAKAH YANG PALING DISAYANGI DALAM HIDUP KAMU? YAITU DIRI KITA SENDIRI. Karena perhatian kita kepada lahir sudah jangan dipertanyakan lagi, begitu sangat tinggi. Pengen minum tinggal ‘glek’, pengen makan tinggal ‘am’, tergores sedikit saja kaki kita dengan buru-buru kita obati, lihatlah semua organ tubuh kita sibuk ikut andil memperhatikan bagaimana mengobati kaki kita.
<p>
Bahkan kita pun pakai baju karena malu sama orang lain, dipilih baju pun yang terbaik. Jadi perhatian seperti apa lagi yang kita tampakkan untuk membela diri fisik kita? Tapi sayangnya fisik yang lebih banyak kita perhatikan. Suku urang nincak tai kotok buru-buru dikumbah da najis tapi sementara hate urang nincak tai kotok eh da iraha teuing daek ngabersihan. Itu menunjukan kasih sayang lebih kuat daripada fisik tapi kana jeroan urang kurang perhatian. Yeuh, ari ruhani teh boga beuteung sarua hayangeun dahar..
<p>
Cik, ari dahar hayang ngeunah teu? hayang bergizi? tangtuna. Sama ruhanipun membutuhkan itu, perut yang kenyang itu perut lahir, badan yang bergizi itu badan lahiriah kita, ari badan ruhani kita kurus, makanya geuringan unggal poe teh. Oleh karena itu, maka penuhi kebutuhan ruhani sebagai wujud perhatian kasih sayang kita kepada diri kita sendiri. Kalau kita sayang mesti mata yang digunakan lebih banyak sesuatu yang Allah SWT senang.
<p>
Terlalu banyak kita menatap sesuatu yang tidak bermanfaat keseharian kita. Seharian penuh kita jalan-jalan kesana kesini, banyak yang kita lihat itu untuk hal-hal yang tidak berguna, tidak bermanfaat, yang mubah-mubah. Pikiran kita keseharian lebih banyak bergelut pada urusan dunia, telinga kita banyak mendengarkan yang mubah, mulut kita lebih banyak digunakan pada obrolan yang tidak bermanfaat.
<p>
Silahkan perhatikan… akankah kita merasa rugi kala orang lain tidur kita bangun, akankah kita merasa rugi dikala orang lain istirahat sambil nonton TV kita malah membaca Al-Quran. Kalaulah kita benar-benar memiliki kasih sayang yang dalam terhadap diri kita maka kita harus menyelamatkan. Karena yang Allah SWT cintai bukan hanya fisiknya saja, sebagaimana Allah SWT berfirman, “innallooha yuhibut tawwaaabiiin” ini prioritas Allah SWT. Allah SWT mencintai manusia-manusia yang bersih hatinya, kokoh akidahnya, padat dengan ilmu pengetahuan, ini yang Allah SWT cintai. Juga Allah SWT tidak lupa kepada sisi fisiknya, “wa yuhibbul mutathohhiriin” juga Allah SWT mencintai yang bersih lahiriahnya. kalaulah dalam Qs. Al-Baqarah: 222 ini Allah SWT mendahulukan sisi dalam berarti kita harus lebih kuat memperhatikan sisi dalam kita. Bahkan dalam diri kita ada yang teramat mahal yang kalaulah ditukar dengan alam semesta masih keneh kurang, lebih mahal daripada alam semesta dengan seisinya, apa itu? IMAN.
<p>
Tetapi iman yang diberikan Allah kepada kita sejauhmana kita memperlakukan dan memelihara, menjaga karena iman akan selalu haus terhadap bentuk-bentuk kebaikan iman akan selalu haus terhadap bentuk-bentuk kerinduan kepada Allah SWT. Jangan sampai terjadi sisi dalam kelaparan yang pada akhirnya mati.. Na'uudzu billaahi min dzaalik…
<p>
Karena sabda Rasulullah SAW, “barangsiapa makan yang haram, maka mati hatinya” kalau sudah mati hatinya akan lemah keyakinannya dan yang terakhir tidak mungkin doanya akan dikabul. Kalaulah kita sayang terhadap diri kita sendiri maka kita akan sangat teliti meskipun makanan yang kita makan hanya untuk kebutuhan fisik.
<p>
Kita harus teliti jangan sampai terlibat yang masuk kedalam perut ini makanan haram dan syubhat. Justru di akhir zaman harta rakyat dimakan, sepintar-pintarnya penguasa atau pemimpin kalau perutnya penuh oleh makanan haram maka bangsa ini tidak akan pernah sejahtera. Oleh karena itu, kalaulah kita betul-betul sayang kepada diri kita tolong jaga. Sebagaimana Allah SWT berfiman:
<div class="arb">
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
</div>
<p>
“<i>Hai orang-orang yang beriman, perliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan</i>” (Qs. At-Tahrim: 06)
<p>
Jagalah anfus-anfus kalian semua, anfus itu sisi dalamnya yang harus dijaga, yang harus diperhatikan. Kalaulah diri kita sudah terjaga, aman dari segala bentuk penyakit ruhani atau hati baru kita ada kewajiban untuk menggiring keluarga kita, masyarakat, dan bangsa ini. Selamatkan diri kita dulu baru kepada keluarga kecil kita setelah itu melangkah kepada masyarakat terus lebih besar lagi bangsa.
<p>
Apakah kita bisa menyelamatkan mereka dikala kitapun tak pernah selamat? ini barangkali modal dasar yang dimiliki Rasulullah SAW, seberapa hebatnya ujian Rasulullah SAW selalu kokoh tidak bergeming. Karena yang namanya ‘gogoda’ selalu menggelitiki hawa nafsu kita tetapi orang yang konsekuen di hadapan Allah SWT dia akan meninggalkan keuntungan dunia sebesar apapun.
<p>
Kalaulah pekerjaan dunia itu mengalahkan urusan-urusan Allah SWT, mengalahkan urusan akhirat maka dengan ringan ditinggalkan. Karena sesungguhnya lahirnya perhatian dari Allah SWT kalau kitapun nampak begitu besar perhatiannya kepada Allah SWT. Jangan licik, kita pengen diperhatikan oleh Allah SWT namun kitanya pun tak pernah memperhatikan Allah SWT.
<p>
Tolong tanamkan ini modal perjalanan, sejauhmana perhatian kita akan keselamatan diri karena ketika kita mengejar Allah SWT, ingin dekat dengan-Nya, ingin memperhatikan Allah SWT maka akan selalu ada hambatan. Maka tidak ada alasan yang Allah SWT terima, kecuali kita lebih menampakkan perhatian kepada Allah SWT sehingga pada akhirnya kia bisa melewati dan memilih yang lebih baik dalam hidup kita.
<p>
Betapa kuatnya hati kita mencintai seseorang sulit rasanya untuk dilupakan, kemana-mana penuh dengan dirinya tapi tiba-tiba Allah SWT tidak menyetujui maka seorang hamba akan segera menampakkan perhatian dan mengikuti yang Allah SWT mau, ringan meninggalkan yang sedang dirundung begitu kuat di dalam pikiran, di dalam perasaan.
<p>
Kemudian, nilai-nilai yang dicapai oleh Rasululllah SAW dengan memiliki modal yang sangat luar biasa (rauufur rahiim) adalah maka katakanlah “cukuplah Allah bagiku” (faqul hasbiyallaahu) dalam segala situasi, baik itu keadaan sedang ringan maupun sedang berat, keadaan biasa saja maupun keadaan berbahaya maka “cukup Allah”.
<p>
Ini modal tauhid yang luar biasa, nilai ketauhidan yang tertinggi. Sedangkan orang yang merasa ‘cukup’ tentang Allah di dalam hidupnya tidak akan ada rasa takut. Ini tidak mudah, sedangkan ini juga mengikuti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Ketika mau mendekati Allah SWT jangan banyak membawa keinginan sebab Allah SWT sendiri yang tahu yang terbaik buat kita.
<p>
Kita harus bisa tenang dalam hidup karena ada Allah SWT. Sulit tumbuh keyakinan yang dalam, ini hal tersulit, memandang Allah SWT itu sulit, mengakui keberadaan Allah SWT itu sulit karena beribu-ribu kali seorang mubaligh melontarkan ‘sesungguhnya Allah SWT itu Maha Kuasa atas segala sesuatu, kekuasaan yang tidak berbatas” tetapi kenapa ketika dia tidak punya uang dia malah sakit.
<p>
Sedangkan ketika Allah SWT sudah dipercaya maka Allah SWT akan membela. Dalam hadist qudsi Rasulullah SAW bersabda “barangsiapa yang mengakui dengan ketauhidannya tentang Aku maka orang itu berada dalam pemeliharaan-Ku dan barangsiapa masuk dalam pemeliharaan-Ku maka ia aman dari azab-Ku”.
<p>
Ingat azab itu ada dua, ada azab dunia dan azab akhirat, maka dari itu silahkan akui oleh semuanya. Jangan sampai kita katanya sudah mengakui Allah SWT itu Maha Kuasa tapi dalam realitanya kita tetap saja bingung. Ini mah teu jelas atuh… untuk menumbuhkan ‘cukup’ Allah SWT dalam segala sesuatu itu akan tumbuh di dalam dada mukmin kalaulah ia ber-ilah totalitas kepada Allah, tidak ada Tuhan selain Dia ”laailaaha illa huwa” kalimat ini derajatnya diatas “laailaaha illalallah”. Kalau ada seseorang yang kita perhatikan,
<p>
kalau ada orang yang kita cintai selalu kita memanggilnya dengan kata ‘dia’, tak pernah menyebutkan namanya. Tak pernah menyebutkan hal keburukannya selalu kebaikannya serta selalu memanggil dengan kata ‘dia’. Kata ‘dia’ itu menunjukan begitu dalamnya mahabbah seseorang, kecintaan kepada Allah SWT. Jadi ber-ilah totalitas kepada Allah dalam arti kata ber-ilah kepada Allah SWT yang menumbuhkan kecintaan yang dalam.
<p>
Bagaimana aplikasinya dalam keseharian? ketika ada keinginan sebelum kita berpikir keinginan itu maka utamakan Allah di depan kita, maka terlebih dahulu melibatkan Allah SWT, melihat Allah SWT, apakah Allah SWT setuju atau tidak? begitu dan begitu dalam segala urusan jadi tidak memaksakan keinginan kita, tidak mengejar keinginan kita sebelum tahu persis sebelum Allah menyetujui atau tidak.
<p>
Dan kita mengakui dihadapan Allah SWT bahwa kita tidak tahu apapun, tidak tahu apa yang menjadi keinginan Allah SWT, tidak tahu apa yang menjadi pilihan kita. Jangan sampai kita merasa sok tahu, karena itu menunjukan kita lebih tahu daripada Allah SWT. Perilaku ini adalah perbuatan kafir, sekalipun nampak lahiriah berbaju islam.
<p>
Mau tidak kita melibatkan Allah SWT? Mau tidak kita mengedepankan Allah SWT dalam segala urusan? Cik, menurut kalian ”laailaaha illa huwa” ini berat atau ringan? kalau kita ingin segalanya mendahulukan Allah SWT, mengedepankan Allah SWT dalam segala persoalan kita, maka “alaihi tawakkaltu” hanya kepada-Nya aku bertawakal. Ini bahasa berserah diri, tentang totalitas ber-ilah kepada Allah SWT.
<p>
Kalau bahasanya seperti ini dimanapun kita akan setia, wanita secantik apapun tidak akan bisa menggoda kita. Kepada siapakah kelayakkan berbicara seperti ini? hanya kepada Allah SWT. Aduh, da susah ieu mah, pak.. ngomong heula anan we atuh, seperti kata Rasulullah SAW pura-pura nangis atuh bila di depan Allah gak bisa nangis..
<p>
<i>Sugan we dipancing mah jadi ceurik.</i>. Dari susuganan (harapan) jika terus dijaga akhirnya kita bisa menyatakan yang sebenar-benarnya. Berangkatlah dengan sepenuh ketulusan kepada Allah, sepikan hati dari segala bentuk kepentingan apapun. Jangan pernah jemu menjadikan Allah SWT adalah segalanya yang siapa tahu dari ikatan ini akan menumbuhkan kecintaan yang dalam kepada Allah SWT.
<p>
Yang pada akhirnya akan muncul kekuatan dari dalam hati menyatakan “alaihi tawakkaltu” (hanya kepada-Nya aku bertawakal). Karena tawakal sebelumnya tumbuh dari kepercayaan, dari saling menilai satu sama lain. Mau tidak Allah SWT dijadikan sahabat dalam hidup kita? sulit ternyata bertawakal tuh, apa penyebabnya? karena manusia lebih mempercayakan kepada usaha atau kemampuan diri tanpa melibatkan Allah SWT.
<p>
Untuk kita bisa bertawakal maka kita harus mempunyai kesiapan mental untuk siap diurus Allah SWT, “wahuwa rabbul arsyil azhiim” (Dia adalah Rabb yang memiliki Arasy yang agung). Ketika bicara kesiapan diurus Allah SWT maka kita dituntut memiliki kepandaian untuk menyikapi berbagai sisi persoalan hidup kita.
<p>
Kita sering mengatakan; rodhitu billahi robba, wa bil islami diina, wa bil muhammadin nabiya wa rasula, wa bil qurani imama, wa bil kaabati qiblata, wa bil mu’miniina ikhwana (Aku ridha Allah sebagai pengurusku, dan islam sebagai agama kami, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasulku, dan Al-Quran sebagai imam, dan kabah sebagai kiblat)
<p>
ini adalah pernyataan resmi bukan mainan, dimana tertulis disana ridha Allah sebagai pengurusku, konsekuensi logisnya apa? meski kita harus melewati persoalan hidup dengan sukses tanpa terjadi kekufuran berpikir, tanpa terjadi kekufuran bertindak. Kesulitan menyikapi karena kecenderungan kita begitu kuat kepada sisi hawa nafsu kita.
<p>
Oleh karena itu, untuk supaya kita memiliki kekuatan bisa menyikapi, bisa selalu siap, selalu sabar apapun bentuk ujian dihadapi modalnya adalah kecenderungan kepada Allah SWT, disebut haniifaa sedangkan orang yang memiliki kecenderungan kepada Allah SWT lebih kuat dibanding kepada dunianya maka akan tumbuh perhatian besar.
<p>
Kalaulah kita memiliki perhatian besar kepada Allah SWT menunjukan ada kecenderungan yang kuat kepada Allah maka kita harus mempersiapkan diri dan mempersiapkan diri itu bukan diam. Tidak pernah lelah belajar, tidak pernah lelah melatih diri untuk terus mendekati dan mendekati Allah SWT sehingga kita tumbuh kekuatan mental, tumbuh kesiapan yang pada akhirnya semuanya bisa dilewati dengan sukses.
<p>
Ini modal awal untuk bisa bertawakal. Kalaulah kita bisa mengamalkan konsep rububiyah yaitu kesiapan untuk diurus oleh Allah SWT karena Allah SWT mengurus kita sering kali bertentangan dengan keinginan kita, kenapa seperti ini? Karena Allah SWT lebih mengetahui dan Allah SWT tidak pernah suka memanjakan hamba-Nya.
<p>
Allah SWT selalu menginginkan si hamba itu memiliki ketangguhan mentalitas, kalaulah ini bisa kita buktikan maka kita akan menaiki tangga kedua yaitu hanya kepada-Nya aku bertawakal. Kalau tawakal sudah tumbuh begitu kuat maka kita akan selalu mendahulukan keinginan Allah dalam urusan kita.
<p>
Kalaulah kita selalu mendahulukan Allah SWT dalam setiap urusan kita maka akan muncul buah terakhir yaitu ‘cukup’ bagi ku Allah SWT. Kita tak cukup hanya mengucapkan kalimatnya karena kita pun dituntut pengetahuan dan pengamalan.
<p>
-Alhamdulillah-
<p>
Tanjungsari, 19 Maret 2022 <br/>
Penulis Naskah : Adam Qosim Kosasih Natsir<br/>
Penyunting: Madyo Sasongko
<p>
Sumber: Kajian RamadhanUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-52714783164978908042022-03-13T18:49:00.001-07:002023-06-25T09:31:06.950-07:00Amanah Kerasulan - Bagian 3 - Keagungan Rasulullah SAWBismillaahirrahmaanirrahiim.
<p>
Diakhir hayat apa yang terlontar dari lidah Rasulullah SAW? 3 (tiga) kata yaitu ummati, as sholah, dan an nisaa, jadi yang ada dibenak beliau adalah berpikir bagaimana keselamatan ummat beliau. Apakah ada manusia yang memikirkan orang lain di kala orang itu tak pernah dikenal bahkan beliau memikirkan manusia yang belum lahir.
<p>
Kemudian as sholah, shalat yang terus dipikiran beliau, bagaimana kelak umatnya di akhir zaman akankah shalat atau tidak? Yang terakhir an nisaa, tentang wanita yang dipikirkan Rasulullah SAW karena dunia ini jadi rame gara-gara wanita. Lihatlah iklan-iklan di TV hanya sekedar mempertontonkan kemolekan tubuh sehingga wanita menjadi alat mengeruk keuntungan dunia, wanita dijual tubuhnya kata lainnya diperlihatkan.
<p>
Segala sesuatu yang ditontonkan tidak pernah lepas dari unsur-unsur seks yang menggerogoti dan merusak umat manusia. Maka beliau sangat khawatir tentang keadaan wanita di akhir zaman. Itulah sosok seorang pemimpin umat yang seluruh perhatiannya ditumpahkan memikirkan umat dan umatnya.
<p>
Sementara manusia di akhir zaman bergelut memikirkan tentang kepentingan dirinya dan kalau seperti ini bagaimana Islam bisa tegak kembali? Bagaimana Islam bisa dikembalikan ke muaranya hingga Islam yang muncul di akhir zaman kembali murni dan utuh. Bagaimana ini bisa terjadi kalaulah bangsa ini, umat di akhir zaman terlalu kuat cenderung kepada perhatian dirinya sehingga tidak ada waktu, tidak ada kesempatan untuk memikirkan Islam, memikirkan umat.
<p>
Bagaimana mereka bisa selamat, ini modal dasar Rasulullah SAW memiliki sifat “rauufur rahiim”, kerakusan yang melanda di dalam dada Rasulullah SAW adalah “rauufur rahiim”, bukan kerakusan kedudukan, harta, wanita, atau apa saja yang bersifat keduniawian.
<p>
Bagaimanapun usaha keras manusia tetap saja akan tergantung kepada keputusan Allah SWT, sekalipun manusia menangis darah kalaulah Allah SWT tidak terlibat, kalaulah Allah SWT tidak menurunkan bantuan-bantuan, taufik kepada umat maka tidak akan terjadi.
<p>
Sebesar apa perjuangan Rasulullah SAW tetapi justru berhasil di Medinah bukan di Mekah.
<p>
“Fain tawallau” kalaulah mereka berpaling, sudah segala cara kita dakwah tetap saja mereka berpaling, merasa rugi mendengarkan konsep, rasanya rugi kalau mengikuti kita, maka katakanlah kata Allah SWT “faqul hasbiyallaahu laailaaha illa huwa alaihi tawakkaltu wahuwa rabbul arsyil azhiim.
<p>
Ini nilai-nilai ketauhidan Rasulullah SAW, ada dua modal yang dimiliki beliau, yaitu ketauhidan yang tangguh dan sifat “rauufur rahiim” yang luar biasa. Inilah tafsir dhohir ayatnya, mudah-mudahan bisa dimengerti. Tafsir ruhiyahnya dua ayat Qs. At-Taubah ini ialah “min anfusikum”, yang sudah diterjemahkan di atas ini menjadi kebiasan Al-Quran mengatakan anfus adalah cenderung kepada sisi dalam.
<p>
Karena kalaulah secara fisik/lahir ayat ini ditujukan kepada sosok pemimpin besar, seorang nabi terakhir, seorang rasul yang sudah di-nash oleh Al-Quran adalah Nabi Muhammad SAW tetapi secara batiniah/ruhiyah (sisi dalam) setiap orang yang mengakui dirinya seorang hamba Allah, seorang mukmin maka ada tugas risalah kerasulan sekalipun pada realitanya nanti setiap manusia akan punya tugas masing-masing sesuai dengan wilayahnya, kapasitasnya, pengalamannya, apapun bentuk tugasnya.
<p>
Inipun kalaulah manusia itu sendiri mempunyai kemauan, keinginan tinggi untuk menjadi seorang hamba yang terbaik di mata Allah SWT. Seperti halnya yang dilewati dalam perjalanan Rasulullah SAW, maka kita mesti meniru, meneladani beliau. Kita tidak cukup menyampaikan berita kepada umat tentang akhlak Rasulullah SAW, yang kalau datang maulid nabi dimana-mana hanya bicara tentang sejarah Rasulullah SAW.
<p>
JUSTRU HAL TERPENTING YANG HARUS KITA LIHAT BAGAIMANA RASULULLAH SAW SEHINGGA MENJADI MANUSIA YANG TERBAIK DI MATA ALLAH SWT. Bagaimana umat bisa berubah jika mubaligh hanya bercerita tentang sejarah Rasulullah SAW, ini dari dulu sampai sekarang yang terjadi.
<p>
Hati-hati, kamu jangan berpikiran jadi mubaligh yang bagus ngomongna, besar amplopnya. Kita lihat kata ‘anfus’ (artinya cederung kepada sisi ruhiyah) berarti di dalam dada kita, di dalam jiwa kita ada satu amanah yang harus kita sampaikan yaitu amanah kerasulan, makanya dalam hadist tidak ada khatamur rasuuli yang ada khatamun nabiyyin.
<p>
Sebab kalau kerasulan ini ditutup dari zaman Rasulullah SAW berarti malaikat Jibril AS bebas tugas, bukankah Jibril itu satu kesatuan, memangnya Jibril cuma satu? kalau di kita mah Pangab, ABRI dipimpin oleh seseorang, Nah pemimpin malaikat Jibril yang sering datang kepada Rasulullah SAW.
<p>
Jadi apakah malaikat Jibril yang dulu sering datang ke Rasulullah SAW berhenti kerjanya alias pensiun? tidak, beliau terus bertugas dan bertugas dengan cara yang disesuaikan dengan kondisi zaman. Bagaimana caranya? ketika malaikat Jibril memperkenalkan kepada seorang hamba, melaksanakan perintah Allah SWT maka tiba-tiba dibuka jalur cahaya berwarna biru.
<p>
Kata malaikat Jibril “inilah yang disebut jalur tanpa batas”, maka ketika malaikat Jibril turun dengan serta merta cahaya yang berwarna biru itu berubah menjadi warna putih semakin mendekati tempat yang dituju cahayanya semakin hilang dan muncullah malaikat Jibril dalam sosok manusia.
<p>
Terus begitu dan begitu setiap ada persoalan malaikat Jibril datang menyampaikan dari Allah SWT. Selama si hamba belum bisa berhubungan langsung dengan Allah SWT karena butuh bobot yang sangat luar biasa untuk bisa berhubungan dengan Allah SWT langsung.
<p>
Berapa lama malaikat Jibril pulang pergi sekitar 4 tahun, setelah 4 tahun baru seorang hamba bisa berhubungan langsung, itupun jika telah mengadakan suatu perjalanan ruhani dalam batas-batas tertentu yang Allah SWT tentukan.
<p>
Setelah diberi bobot ruhani yang sangat luar biasa, inilah caranya. Ada cara-cara yang lain yang diberikan Allah SWT kepada seseorang karena tiap orang berbeda-beda, adakalanya caranya itu seperti dalam bentuk hati misalnya muncul ketika kita menghadapi masalah ada bisikan yang menunjukkan jalan pemecahannya. Tetapi itu terjadi tak sembarangan orang, melihat siapa orangnya, terus begitu dan begitu karena setiap hamba Allah SWT berbeda-beda peristiwa yang terjadi.
<p>
Oleh karena itu, malaikat Jibril yang ditugaskan Allah SWT tidak pernah pensiun, sama halnya tugas kerasulan itu tidak pernah berhenti, akan terus berjalan sampai ke akhir zaman. Sehingga apa yang diterima dari Allah SWT lewat malaikat Jibril setelah belajar dari malaikat Jibril kemudian langsung dari Allah SWT baru kewajiban kita menyampaikan konsep-konsep kerasulan.
<p>
Karena konsep seperti ini tidak bisa dan tidak pernah dipelajari di pesantren-pesantren, ini yang disebut ilmu spontanitas. Dengan cara yang tidak pernah sama, boleh jadi masing-masing kalian memiliki cara yang berbeda-beda, apakah dalam bentuk keteguhan mental, apakah dalam bentuk bantuan kesabaran, bisa macam-macam. --------- Bersambung ------------
<p>
Tanjungsari, 14 Maret 2022
<p>
Penulis Naskah : Adam Qosim Kosasih Natsir <br/>
Penyunting: Madyo Sasongko <br/>
<P.Sumber: Kajian Ramadhan
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-73406320649877113272022-03-12T15:39:00.005-08:002023-06-25T09:36:43.050-07:00Amanah Kerasulan - Bagian 2Bismillaahirrohmaanirrohiim
<p>
Coba perhatikan teks Al-Quran di bawah ini:
<br/>
<div class="arb">
لَقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
</div>
Laqod jaa-akum rasuulum min anfusikum 'aziizun 'alaihi maa 'anittum harii-tsun 'alaikum bilmu’miniina rouufur rahiim.
<div class="arb">
فَإِن تَوَلَّوْاْ فَقُلْ حَسْبِيَ اللّهُ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
</div>
Fain tawallau faqul hasbiyalloohu laa-ilaaha illa huwa 'alaihi tawakkaltu wahuwa rabbul 'arsyil 'azhiim.
<p>
Artinya:
<p>
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah “cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung” (Qs At-Taubah: 128-129)
<p>
Bagaimana kita bisa menjalankan amanah risalah kerasulan?
<p>
Teks ‘ar rasul” tidak menggunakan alif lam litta’rif tetapi menggunakan isim naqirah dan yang kedua ada kata ‘min anfusikum”. Anfus dalam bahasa Arab jama dari kata nafsun yang artinya diri. Nafsun kata tunggalnya (mufrod), jama-nya itu ada dua nufusun dan anfusun, kalau kita melihat kebiasaan orang Arab menggunakan kata nufus, begitu pula Al-Quran berbicara perbedaan ini.
<p>
Ketika nafsun di-jamakan nufus (diri) ini lebih kuat cenderungnya pada yang bersifat fisik tetapi kalau anfus cenderung kepada ruhani (batin/hati) ini menyangkut mentalitas, menyangkut karakteristik.
<p>
Akan tetapi ahli tafsir menafsirkan semua kompak menyimpulkan bahwa anfus itu nasab (keturunan) sangat jauh sebetulnya dari anfus ke nasab tetapi itulah tafsir dhahiriyah ayat yang bisa mudah dicerna, yang mudah dipahami tetapi kita tidak mau terjerat dengan tafsiran dhahiriyah itu dengan itu kita harus memahami dari dua sisi tafsir, yang satu lagi disebut tafsir ruhiyah.
<p>
Yang sangat jarang kita menemukan kitab-kitab khusus yang melihat kacamata ruhiyah dan ini butuh pengetahuan khusus, yaitu pengetahuan yang langsung dari Allah SWT.
<p>
Secara fisik Rasulullah SAW lahir dari keturunan bangsa Arab (kaum quraish) yang kaum ini terkenal dengan kebangsawanannya, quraish adalah kaum terhormat. Kita terjemahkan anfus itu nasab, bagaimana perjuangan Rasulullah SAW ujian yang dilewatinya bahkan pernah terjadi para sahabat saking beratnya menghadapi tantangan “mataa nasrullah.. mataa nasrullah” semuanya kompak “kapan pertolongan itu datang” disaat umat sudah sangat berat sekali menghadapi tantangan dan ujian.
<p>
Bagaimana perasaan Rasulullah SAW yang dilahirkan di tanah Mekah tiba-tiba harus hijrah ke Medinah, bagaimana perasaannya meninggalkan seluruh kerabat dekat? tidak ada satupun harta yang dibawa, istri dan anak ditinggalkan semuanya untuk berhijrah ke Medinah.
<p>
Karena nyatanya yang kita lihat bahwa mayoritas orang Mekah menolak kehadiran Rasulullah SAW yang membawa ajaran baru yaitu Islam. Bahkan saking kuatnya orang musyrik Mekah khawatir ada perubahan konsep, khawatir ada perubahan akidah sampai dikumpulkan kekayaan orang Arab dan dikumpulkan wanita-wanita tercantik di Arab ditawarkan kepada Rasulullah SAW.
<p>
“kalaulah engkau meminta kekayaan sebanyak-banyaknya sudah aku sediakan, kalaulah engkau meminta wanita tercantik di Arab sudah aku kumpulkan, kalaulah engkau minta menjadi raja yang paling kuasa di Arab telah aku setujui, tetapi satu hal yang aku minta berhentilah berdakwah”,
<p>
bagaimana Rasulullah SAW dengan lantang dan ringan menjawab, “Kalaulah gunung Uhud dijadikan emas lalu ditawarkan kepadaku maka aku tak akan pernah menerimanya, sebesar apapun yang kalian tawarkan kepadaku daripada aku harus berhenti menyampaikan risalah kerasulan aku tolak semua tawaran”.
<p>
Begitulah keteguhan seorang rasul, berpegang kepada keyakinan yang kokoh, tidak goyah, tidak takut, tidak pernah prihatin menghadapi tantangan yang begitu besar. Terasa sekali beban yang dilewati oleh Rasulullah SAW kalaulah kita cerita secara keseluruhan rasanya tidak cukup waktu bagaimana perjalanan yang dilewati oleh Rasulullah SAW karena sejarah yang sampai kepada kita hanya sebagian kecil yang kita terima.
<p>
Maka Allah SWT sendiri yang mengatakan “azzizun alaihi maa anittum” begitu berat kepada beliau apa yang menjadi beban kamu semua, sedemikian jahatnya bangsa Arab, sedemikian biadabnya bangsa Arab, jangankan melihat masyarakat lain bahkan saudara terdekat sekalipun, pamannya Abu Jahal, Abu Lahab adalah orang-orang pertama yang menentang Rasulullah SAW.
<p>
Sampai di kala Rasulullah SAW memberitahukan kepada semua masyarakat sepulangnya mi’raj Rasulullah SAW kemudian dikumpulkan masyarakat di lapangan. Abu Jahal berkata, “Muhammad, kalaulah benar kamu telah berangkat begitu jauh ke Sidratul Muntaha dalam waktu yang singkat, coba aku pengen tahu angkat kaki kirimu”, waktu itu Rasulullah SAW pun mengikuti perintah Abu Jahal, beliau mengangkat kaki kirinya. “Sekarang kaki kiri jangan diturunkan, angkat yang kanan”, Rasulullah SAW menjawab “tidak bisa Abu Jahal”.
<p>
Kerumunan masyarakat yang melihat tersebut semuanya menertawakan Rasulullah SAW, “betul-betul pendusta yang besar” kata Abu Jahal. Apakah Rasulullah SAW dikala itu pernahkah goyah dengan caci maki, fitnah, yang dilontarkan masyarakat pada saat itu? tidak pernah goyah, tidak pernah lapuk kehujanan, tidak pernah lekang kepanasan.
<p>
Apa sesungguhnya yang menjadi modal beliau sehingga semuanya bisa dilewati? Untuk tataran para nabi ujian yang ditimpakan Allah SWT umumnya sekitar 70 juta ulama apalagi seorang rasul. Beliau sebagai nabi terakhir berapa yang harus diterima? Seberapa berat? Tetapi itu semua betapapun sangat sakitnya perasaan, betapa sangat sesaknya dada untuk bernafas tetapi terus untuk berjalan membela dan mempertahankan keyakinan.
<p>
Kenapa beliau bisa melewati? Ini yang ingin kita pengen tahu. “Harii-tsun 'alaikum bilmu’miniina rauufur rahiim”, inilah modal beliau. Beliau rakus, tamak kepada kita semua, apa kerakusan yang melanda dada Rasulullah SAW? yaitu rauufur rahiim ini adalah kasih sayang yang begitu dalam bahkan mengalahkan dirinya, memikirkan umatnya supaya manusia bisa selamat bahkan di akhir hayatnya beliau tidak pernah membicarakan harta waris karena kekayaannya semua ludes, habis di infakkan untuk islam. BERSAMBUNG
<p>
Bandung, 13 Maret 2022
<p>
Penulis Naskah: Adam Qosim Kosasih Natsir <br/>
Editor: Madyo Sasongko <br/>
Sumber: Pengajian Ramadhan<br/>
<p>
#diujungzaman #kajianramadhanUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-71942192834118899112022-03-11T05:48:00.004-08:002023-06-25T09:33:44.374-07:00Amanah Kerasulan - Bagian 1 Assaalamu 'alaikum Wr. Wb.
<p>
Bismillahirrahmanirrahim
<p>
Dalam pundak orang mukmin tidak ada amanah kenabian, tapi yang ada adalah amanah kerasulan. Dalam tahap kedua tentang tangga keistiqomahan adalah sebuah upaya menumbuhkan ketangguhan bersandar kepada Allah SWT.
<p>
Bagaimana kita bisa menjalankan amanah risalah kerasulan?
<p>
Ketangguhan bersandar kepada Allah SWT ini hanya bisa dicapai dengan kesungguhan kita berupaya. Manusia yang tangguh dan kokoh bersandar totalitas kepada Allah SWT adalah manusia yang sanggup melewati rintangan dan cobaan di dalam hidupnya, dia akan selalu siap mengorbankan apapun yang ia cintai di dalam hidupnya.
<p>
Tidak pernah ada beban ketika ia harus memilih sesuatu yang sangat bertentangan dengan keinginan hidupnya. Selalu di dalam segala urusan mendahulukan Allah SWT sebelum persoalan itu ada. Selalu muncul Allah SWT di dalam benaknya sebelum keinginan itu dicapai.
<p>
Tidak hanya sekedar melibatkannya saja, tidak hanya sekedar bermusyawarah dengan Allah SWT tetapi selalu Allah SWT mendahului dalam segala gerak pikiran dan keinginannya. Memang sangatlah sulit berbuat seperti ini, sangat berat.
<p>
Sebesar apa yang kita raih dalam hidup mengikuti sebesar apa yang dikorbankan, dari mulai keluh kesah dan segala bentuk penderitaan yang kita lewati sebesar itu yang kita capai.
<p>
Oleh karena itu mari kita coba secara bertahap sedikit demi sedikit karena ini adalah perjalanan panjang menuju Allah SWT. Tidak cukup dengan waktu yang singkat dan tidak cukup dengan wawasan pengetahuan kita.
<p>
Sekalipun kita hafal satu perpustakaan kitab tidak akan cukup menunjang, sekalipun semua habis ‘katalar’ (hafal) , Al-Quran hafal, kitab apapun hafal semua tidak akan cukup menunjang. Modal dasar yang akan menumbuhkan kekuatan kita adalah KEMAUAN TINGGI. Landasan idealnya kita lihat firman Allah SWT:
<div class="arb">
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاء رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
</div>
<p>Katakanlah, “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, “bahwa seungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa”. Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya" (Qs. Al-Kahfi: 110)
<p>
Totalitas ber-Ilah kepada Allah SWT sangat sulit, sekalipun di mata Allah SWT segalanya akan mudah makanya jangan sungkan untuk kerap kali meminta-minta bantuan kepada Allah SWT karena tanpa keterlibatan Allah SWT di dalam urusan, upaya, keluh kesah kita itu tidak akan pernah berhasil.
<p>
Oleh karena itu, yang layak dan berhak mendominasi seluruh diri kita, seluruh aspek kehidupan kita hanyalah Allah SWT semata maka jangan sekali-kali kita ber-Ilah kepada yang lain. Bukankah kita pun menyatakan di hadapan Allah SWT “La syarika lahu”, tidak ada yang terlibat, tidak ada yang menyertai dalam kehendak dan kuasa-Nya, hanya Allah SWT semata segala-galanya.
<p>
Kenapa yang terjadi manusia justru melibatkan yang lain selain Allah SWT, menyandarkan hidupnya kepada selain Allah SWT, menyandarkan hidupnya kepada kemampuan yang dimiliki, mengandalkan pengalaman yang dilewati, itu semua tidak layak.
<p>
Oleh karena itu, andalkan Allah SWT, tidak ada tempat bergantung hidup seorang hamba kecuali Allah SWT semata. Makanya, singkirkan segala bentuk Ilah-Ilah yang menguasai pikiran kita, mendominasi perasaan kita, menguasai gerak langkah kita, itulah idealnya seorang hamba, ber-Ilah totalitas hanya kepada Allah SWT “la illaha ilallah”.
<p>
Tidak ada ilah dalam bentuk apapun hanyalah Allah SWT. Dan untuk mencapai tangga keistiqamahan yang kedua ini, maka kita mesti mengikuti gerak langkah Rasulullah SAW di masa hidupnya, bagaimana Rasulullah Saw ber-Ilah kepada Allah SWT, apa yang menjadi modal dasar beliau? sehingga segala kesulitan sebesar apapun beban yang dihadapinya, sebesar apapun bahaya yang menghadang kehidupan Rasulullah SAW semuanya bisa dilewati.
<p>
bersambung ....
<p>
Bandung, 11 Maret 2022
<p>
Penulis Naskah: Adam Qosim Kosasih Natsir
<br/>
Editor: Madyo Sasongko
<br/><br/>
Referensi:
<br />
AlQur'an Surat Al-Kahfi ayat 110
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-10201124187177185692022-03-04T18:36:00.002-08:002022-03-08T00:22:40.985-08:005 Tahap Mencapai Derajat Kemuliaan<div class="arb"> بسم الله الرمن الرحيم
<br/>
السلام عليكم و رحمةالله و بركاته
<br/>
(قال الفقيه )
<br/>
رحمه الله تعالى من اراد ان ينال هذه الكرامات فعليه ان يداوم على خمسة اشياء اولها ان يمنع نفسه من جميع المعاصى و قال الله تعالى ونهى النفس عن الهوي فان الجنة هى المأوى الأية ، والثانى ان يرضى باليسير من الدنيا لانه روى فى الخبر أن ثمن الجنة ترك الدنيا، والثالث ان يكون حريصا على الطاعات فيتعلق بكل طاعة فلعل تلك الطاعة تكون سببا للمغفرة و وجوب الجنة . قال الله تعالى و تلك الجنة التي أورثتموها بما كنتم تعملون.والرابع ان يجب الصالحين و اهل الخير و يخالطهم و يجالسهم فان واحدا منهم اذا غفر له يشفع لاصحابه واخوانه .ككا روى عن النبى صلى الله عليه و سلم أنه قال اكثروا الاخوان فان لكل اخ شفاعة يوم القيامة.والخامس ان يكثر الدعاء ويسأل الله تعالي ان يرزقه الجنة وان يجعل خاتمته.
</div>
Berkata seorang Faqih "Barang siapa yang hendak sampai kepada derajat kemuliaan, maka ia harus selalu mencapai atas lima perkara ini.
<ol><br/>
<li><h4>Mencegah dirinya dari semua perbuatan ma'siat</h4>
Kemaksiatan baik yang dilakukan secara lahir dan batin, kasar atau halus, terang-terangan atau tersembunyi, yang disadari atau tidak dilakukan setiap saat oleh manusia selama ia hidup dengan seluruh tarikan nafas yang diberikan Alloh. Kemaksiatan akan menodai kesucian hati dan fitrah seseorang. Firman Alloh Ta'ala "dan ia yang menahan diri dari (kecenderungan) hawa nafsunya maka sesungguhnya surgalah yang menjadi tempat tinggalnya ". (QS An-Naaziat :40)<br/>
<li><h4>Ridlo dengan sedikitnya bagian dari dunia.</h4>
Dunia itu adalah tempat persinggahan manusia, sifatnya sementara alias tidak abadi. Kebahagian dan penderitaan dunia tergantung dari usaha dan kerja keras manusia itu sendiri, Manusia diwajibkan berusaha dan berikhtiar dan apapun hasilnya menjadi hak prerogatif Alloh. Ketika manusia diberi banyak anugerah dan kelimpahan rezeki, atau sedikit dan serba dibatasi hanya sekedar cukup atau bahkan kurang, sanggupkah ia menerimanya dan mensyukurinya. Dunia adalah tempat berjuang untuk menumpuk bekal bagi kehidupan akhirat. <br/>
<li><h4>Rakus kepada ketaatan.</h4>
Ketaatan atau kepatuhan merupakan salah satu wujud dari kualitas spiritual batin seseorang dengan Sang Pencipta. Kemuliaan seseorang akan terukur sejauh mana tingkat kesadaran dan keikhlasan seseorang dalam memenuhi haknya Alloh dan kewajiban melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
<br/><br/>
Rasulullah SAW bersabda "Beramallah pada apa-apa yang kamu sanggup ...". Alloh Maha tahu tidak memberatkan seseorang kecuali dengan kemampuan dan kesanggupannya. Mudah-mudahan ketaatan itu menjadi sebab untuk ampunan Alloh dan masuknya ke dalam surganya Alloh.<br/>
<li><h4>Bergaul dengan orang shalih</h4>
Wajib bagi orang-orang yang shalih, ahli kebaikan, yang bergaul dan duduk bersama mereka, memilih teman, saudara pergaulan yang dapat mentransfer atau syafaat kebaikan dan menjauhkan dari keburukan, lingkungan negatif syu-umiyah dan ketidaknyamanan.
<br/><br/>
Rasulullah SAW bersabda " perbanyaklah kalian kepada teman (ikhwan, saudara yang disebut di atas), maka sesungguhnya pada setiap individu ikhwan/saudara ada (satu) syafaat pada hari kiamat ".<br/>
<li><h4>Banyak berdo'a dengan permohonan rezeki kepada Alloh berupa surga dan meminta dijadikan husnul khotimah.</h4>
</ol>
<br/>
Semoga bermanfaat, mudah menulis, mudah berbicara, sungguh berat dalam pengamalannya, namun menjadi harapan terus kita berusaha, belajar menjadi lebih baik.
<br/><br/>
<div class="sumber">Penulis: Kamso Hermansyah
</div>
<br/>
<div class="caption">Catatan:
<br/>Faqih : Istilah yang diberikan kepada seseorang yang sudah sampai pada tingkat pemahaman mengenai sebuah persoalan
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-20499701942077461512020-07-26T05:10:00.003-07:002020-07-28T16:38:18.865-07:00Menjadi Mukmin dan MemeliharanyaBismillaahirrahmaanirrahiim.<br /><br />Baginda Rosululloh SAW bersabda:<br />
<div class="arb">
ليس المؤمن بطعان ولا لعان ولا فاحش ولا بذىء - رواه مسلم<br />
</div>
<i>Bukan termasuk kategori mukmin, orang yang lisannya selalu terus menerus mencela, mengejek atau menghina. Dan bukan termasuk kategori mukmin, orang yang lisannya selalu terus menerus mengutuk dengan penuh kalimat sumpah serapah. Dan bukan termasuk kategori mukmin, orang yang perbuatan pribadinya merugikan orang lain (fahisyah). Dan bukan termasuk kategori mukmin, orang yang lisannya mengeluarkan kata-kata yang buruk atau kotor.</i> (HR Muslim dalam Mukhtarul Ahadits : 186)<br />
<br />
<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/07/menjadi-mukmin-dan-memeliharanya.html" ><img border="0" alt="Menjadi Mukmin dan Memeliharanya" title="Menjadi Mukmin dan Memeliharanya" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGY1PdNfWqzgmUtUa1mGvJ8v4CHlDhsXo1xXVdtBHnH0RJ4SvznN3ofPHyaiy_NPbd_0sSnUwcOZdEaCgyHi7ZKYv64Z1SWtrIM07v5ZX6q7E6fEXuV2d38Bacf5-9-y4IlfvGSqtkTMK3/s1600/Menjadi-Mukmin-dan-memeliharanya_diujungzaman_featured-image_1280_720.jpg" data-original-width="800" data-original-height="480" /></a>
<p>
Menjadi mukmin tidaklah mudah, untuk meraih predikatnya saja seseorang akan dijejali dengan beragam jebakan dan ujian, Sekali saja ia mencela kekurangan orang lain, lepaslah seketika predikat mukmin dalam dirinya. Dan bisa dibayangkan jika celaan, hinaan, ejekan dan bahkan hujatan dilakukan terus menerus sepanjang hidupnya, maka entah sedang berada dimana jiwa mukminnya.<br />
<br />
Bukan hanya celaan, hinaan, ejekan dan hujatan, namun sumpah serapah dan kutukan yang sering diucapkan dari lisan seorang mukmin, akan memporak porandakan jiwa mukminnya. Ketika media sosial yang didukung oleh teknologi informasi yang semakin canggih sudah menjadi menu wajib, tak terkecuali update status dan sharing informasi menjadi bagian dari konsumsi keseharian yang tidak bisa diabaikan begitu saja.<br />
<br />
Dalam dunia informasi, berita hoak sudah menjadi berita fahisyah yang berdampak pada munculnya keresahan sosial di dunia maya yang kemudian menyentuh kehidupan nyata. Para pelaku fahisyah melakukan sharing informasi hoak dan menjadilah ia gulungan informasi buruk yang dapat menggilas tatanan kehidupan manusia yang sudah dibangun dalam jangka waktu yang cukup lama. <br />
<br />
Berbeda dengan fahisyah yang dilakukan oleh individu, perilaku kemungkaran yang sifatnya kelompok dan bahkan massal seperti perilaku korupsi, kini marak menjamur secara merata di pusat pusat kegiatan penyelenggaraan negara. Betapa banyak anggaran pusat dan daerah yang sudah dcuri dengan mengelabui tata cara dan prosedur atau juga dengan penggelembungan anggaran yang dilakukan oleh sebagian kelompok yang bekerja sama melakukan pencurian terhadap kas negara. <br />
<br />
Kategori bukan termasuk seorang mukmin yang terakhir adalah mereka yang tutur lisannya melahirkan ucapan-ucapan yang kotor, buruk dan tidak terpuji baik secara budaya maupun secara syariah.<br />
<br />
Walhasil menjadi mukmin yang kualitasnya teruji dan melahirkan sikap dan perilaku terpuji itu tidak mudah. Dan bagi mereka yang sudah merasa mengaku sebagai mukmin, peliharalah dan tetaplah waspada terhadap perkara-perkara yang akan menjerumuskan nilai dan derajat kemukminan yang sudah diraih dalam waktu yang lama, namun akhirnya terjebak ke dalam sikap dan perllaku kekufuran dan bahkan mencoret dan mengganti atribut mukmin dengan atribut kafir.<br />
<br />
Walloohu a’lam bish showwaab.<br />
<br />
Bandung, 26 Juli 2020<br />
<div class="wri">
Penulis : Madyo Sasongko</div>
<br />
<div class="caption">
Referensi:<br />
Hadits ke-1386 Kitab Mukhtarul Ahadits karya (Alm) Sayyid Ahmad Al-Hasyimi, semoga Alloh melimpahkan rahmat padanya</div>
<br />Pamanah Rasahttp://www.blogger.com/profile/10540729621089748426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-51738128985580460742020-07-25T16:57:00.001-07:002020-07-26T04:37:51.589-07:00Antara Ada dan Tiada <div class="poem">
ada sosok Dia di antara ada dan tiada<br />
ada tercipta oleh sosok yang tiada<br />
adamu berada di semesta yang tiada<br />
semesta dirimu berasal dari tiada<br />
<br />
di antara ada dan pesona yang tiada<br />
sungguh sujudmu tertuju pada yang tiada<br />
sembah baktimu terentang pada yang tiada<br />
pahamilah bahwa diri berasal dari yang tiada<br />
<br />
di batas ruang dan waktu tercipta ada<br />
dari tiada diri berproses menjadi ada<br />
pemilik ruang dan waktu yang tak ada<br />
tak pernah bisa disentuh oleh yang ada<br />
<br />
di semesta raya bersama ada dan tiada<br />
diri yang ada bukanlah diri yang tiada<br />
yang tiada mendominasi diri yang ada<br />
sungguh Dia berada di antara ada dan tiada<br />
<br />
jika engkau menganggap diri yang ada<br />
mampukah diri mengenal sosok yang tiada<br />
kepada siapakah mengenal sosok yang tiada<br />
jika adamu tak pernah difahami sebagai ada<br />
<br />
kehidupan dicipta ada dari proses tiada<br />
adamu dibatasi ruang dikelilingi masa<br />
sanggupkah engkau mengenal yang tiada<br />
sosok yang tidak pernah dikenal oleh yang ada<br />
<br />
Dia berada di antara ada dan tiada<br />
Dia mencipta ada bersama ruang dan masa<br />
Dia yang ada mencipta semesta raya<br />
Dia yang tak ada tak tersentuh oleh yang ada</div>
<br />
<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/07/antara-ada-dan-tiada.html"><img alt="Antara Ada dan Tiada" border="0" data-original-height="720" data-original-width="1200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG-po_mIQqHnlClv0gBQJzo2N5kibAoNuSRlmiyOp-9NAt7kfOhjLBHAlyi5B-w7ri5M9amHv7JLZMjBN8tLuD25UaYszOQiSmkUYX0yCoqTwPWKaqgNIKP1YHYTNQjjhPnrupwhLLtBID/s1600/antara-ada-dan-tiada_diujungzaman_featured-image_1200_720.jpg" title="Antara Ada dan Tiada" /></a>
<br />
<br />
<div class="caption">
Catatan 20 Januari 2015<br />
Update 26 Juli 2020</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-86204064386141471592020-06-18T18:03:00.001-07:002020-06-18T20:35:06.850-07:00Membumikan Al-Quran - Bagian ke-1<p class="wri">oleh Prof. Dr. M. Quraish Shihab
<p><a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/membumikan-al-quran-bagian-ke-1.html" ><img border="0" alt="Membumikan Al-Quran - Bagian ke-1" title="Membumikan Al-Quran - Bagian ke-1" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjSTbPZulF85BLjoyyuxx_zyTZjTnLSuozAkBiRn3BWdFXauVGTBjziGzeZiD95uDBZHQlVlOCuV6D30FAn0AiiQYiFhMUpE0u7arYnaLDaXjubobkrI-xzjLbQwAkCvlPF2feBPo4JpRB/s1600/Prof.-Dr.-M.-Quraish-Shihab.jpg" data-original-width="1200" data-original-height="746" /></a>
<p>Bismillaahirrahmaanirrahiim.
<br /><br />
<h4>
Keotentikan Al-Quran
</h4>
Al-Quran Al-Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu di antaranya adalah bahwa ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara. <i>Inna nahnu nazzalna al-dzikra wa inna lahu lahafizhun </i>(Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Quran dan Kamilah Pemeliharapemelihara-Nya) (QS 15:9).<br />
<br />
Demikianlah Allah menjamin keotentikan Al-Quran, jaminan yang diberikan atas dasar Kemahakuasaan dan Kemahatahuan-Nya, serta berkat upaya-upaya yang dilakukan oleh makhluk-makhluk-Nya, terutama oleh manusia. Dengan jaminan ayat di atas, setiap Muslim percaya bahwa apa yang dibaca dan didengarnya sebagai Al-Quran tidak berbeda sedikit pun dengan apa yang pernah dibaca oleh Rasulullah saw., dan yang didengar serta dibaca oleh para sahabat Nabi saw.<br /><br />
Tetapi, dapatkah kepercayaan itu didukung oleh bukti-bukti lain? Dan, dapatkah buktibukti itu meyakinkan manusia, termasuk mereka yang tidak percaya akan jaminan Allah di atas? Tanpa ragu kita mengiyakan pertanyaan di atas, karena seperti yang ditulis oleh almarhum 'Abdul-Halim Mahmud, mantan Syaikh Al-Azhar: "Para orientalis yang dari saat ke saat berusaha menunjukkan kelemahan Al-Quran, tidak mendapatkan celah untuk meragukan keotentikannya."<sup><a href="#footnote1" name="artikel1">[1]</a></sup> Hal ini disebabkan oleh bukti-bukti kesejarahan yang mengantarkan mereka kepada kesimpulan tersebut.<br />
<br />
<h4>
Bukti-bukti dari Al-Quran Sendiri
</h4>
Sebelum menguraikan bukti-bukti kesejarahan, ada baiknya saya kutipkan pendapat seorang ulama besar Syi'ah kontemporer, Muhammad Husain Al-Thabathaba'iy, yang menyatakan bahwa sejarah Al-Quran demikian jelas dan terbuka, sejak turunnya sampai masa kini. Ia dibaca oleh kaum Muslim sejak dahulu sampai sekarang, sehingga pada hakikatnya Al-Quran tidak membutuhkan sejarah untuk membuktikan keotentikannya.<br />
<br />
Kitab Suci tersebut lanjut Thabathaba'iy memperkenalkan dirinya sebagai Firman-firman Allah dan membuktikan hal tersebut dengan menantang siapa pun untuk menyusun seperti keadaannya. Ini sudah cukup menjadi bukti, walaupun tanpa bukti-bukti kesejarahan. Salah satu bukti bahwa Al-Quran yang berada di tangan kita sekarang adalah Al-Quran yang turun kepada Nabi saw. tanpa pergantian atau perubahan --tulis <i>Thabathaba'iy </i>lebih jauh-- adalah berkaitan dengan sifat dan ciri-ciri yang diperkenalkannya menyangkut dirinya, yang tetap dapat ditemui sebagaimana keadaannya dahulu.<sup><a href="#footnote2" name="artikel2">[2]</a></sup><br />
<br />
Dr. Mustafa Mahmud, mengutip pendapat Rasyad Khalifah, juga mengemukakan bahwa dalam Al-Quran sendiri terdapat bukti-bukti sekaligus jaminan akan keotentikannya.<sup><a href="#footnote3" name="artikel3">[3]</a></sup> Huruf-huruf hija'iyah yang terdapat pada awal beberapa surah dalam Al-Quran adalah jaminan keutuhan Al-Quran sebagaimana diterima oleh Rasulullah saw. Tidak berlebih dan atau berkurang satu huruf pun dari kata-kata yang digunakan oleh Al-Quran.<br />
<br />
Kesemuanya habis terbagi 19, sesuai dengan jumlah huruf-huruf B(i)sm Ali(a)h Al- R(a)hm(a)n Al-R(a)him. (Huruf a dan i dalam kurung tidak tertulis dalam aksara bahasa Arab). Huruf (qaf) yang merupakan awal dari surah ke-50, ditemukan terulang sebanyak 57 kali atau 3 X 19.<br />
<br />
Huruf-huruf kaf, ha', ya', 'ayn, shad, dalam surah Maryam, ditemukan sebanyak 798 kali atau 42 X 19. Huruf (nun) yang memulai surah Al-Qalam, ditemukan sebanyak 133 atau 7 X 19. Kedua, huruf (ya') dan (sin) pada surah Yasin masing-masing ditemukan sebanyak 285 atau 15 X 19. Kedua huruf (tha') dan (ha') pada surah Thaha masing-masing berulang sebanyak 342 kali, sama dengan 19 X 18. <br />
<br />
Huruf-huruf (ha') dan (mim) yang terdapat pada keseluruhan surah yang dimulai dengan kedua huruf ini, ha' mim, kesemuanya merupakan perkalian dari 114 X 19, yakni masingmasing berjumlah 2.166.<br />
<br />
Bilangan-bilangan ini, yang dapat ditemukan langsung dari celah ayat Al-Quran, oleh Rasyad Khalifah, dijadikan sebagai bukti keotentikan Al-Quran. Karena, seandainya ada ayat yang berkurang atau berlebih atau ditukar kata dan kalimatnya dengan kata atau kalimat yang lain, maka tentu perkalian-perkalian tersebut akan menjadi kacau. Angka 19 di atas, yang merupakan perkalian dari jumlah-jumlah yang disebut itu, diambil dari pernyataan Al-Quran sendiri, yakni yang termuat dalam surah Al-Muddatstsir ayat 30 yang turun dalam konteks ancaman terhadap seorang yang meragukan kebenaran Al-Quran.<br />
<br />
Demikianlah sebagian bukti keotentikan yang terdapat di celah-celah Kitab Suci tersebut.<br />
<br />
<h4>
Bukti-bukti Kesejarahan
</h4>
Al-Quran Al-Karim turun dalam masa sekitar 22 tahun atau tepatnya, menurut sementara ulama, dua puluh dua tahun, dua bulan dan dua puluh dua hari. Ada beberapa faktor yang terlebih dahulu harus dikemukakan dalam rangka pembicaraan kita ini, yang merupakan faktor-faktor pendukung bagi pembuktian otentisitas Al-Quran.<br />
<br />
(1) Masyarakat Arab, yang hidup pada masa turunnya Al-Quran, adalah masyarakat yang tidak mengenal baca tulis. Karena itu, satu-satunya andalan mereka adalah hafalan. Dalam hal hafalan, orang Arab --bahkan sampai kini-- dikenal sangat kuat.<br />
<br />
(2) Masyarakat Arab --khususnya pada masa turunnya Al-Quran-- dikenal sebagai masyarakat sederhana dan bersahaja: Kesederhanaan ini, menjadikan mereka memiliki waktu luang yang cukup, disamping menambah ketajaman pikiran dan hafalan.<br />
<br />
(3) Masyarakat Arab sangat gandrung lagi membanggakan kesusastraan; mereka bahkan melakukan perlombaan-perlombaan dalam bidang ini pada waktu-waktu tertentu.<br />
<br />
(4) Al-Quran mencapai tingkat tertinggi dari segi keindahan bahasanya dan sangat mengagumkan bukan saja bagi orang-orang mukmin, tetapi juga orang kafir. Berbagai riwayat menyatakan bahwa tokoh-tokoh kaum musyrik seringkali secara sembunyisembunyi berupaya mendengarkan ayat-ayat Al-Quran yang dibaca oleh kaum Muslim. Kaum Muslim, disamping mengagumi keindahan bahasa Al-Quran, juga mengagumi kandungannya, serta meyakini bahwa ayat-ayat Al-Quran adalah petunjuk kebahagiaan dunia dan akhirat.<br />
<br />
(5) Al-Quran, demikian pula Rasul saw., menganjurkan kepada kaum Muslim untuk memperbanyak membaca dan mempelajari Al-Quran dan anjuran tersebut mendapat sambutan yang hangat.<br />
<br />
(6) Ayat-ayat Al-Quran turun berdialog dengan mereka, mengomentari keadaan dan peristiwa-peristiwa yang mereka alami, bahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Disamping itu, ayat-ayat Al-Quran turun sedikit demi sedikit. Hal itu lebih mempermudah pencernaan maknanya dan proses penghafalannya.<br />
<br />
(7) Dalam Al-Quran, demikian pula hadis-hadis Nabi, ditemukan petunjuk-petunjuk yang mendorong para sahabatnya untuk selalu bersikap teliti dan hati-hati dalam menyampaikan berita --lebih-lebih kalau berita tersebut merupakan Firman-firman Allah atau sabda Rasul-Nya.<br />
<br />
Faktor-faktor di atas menjadi penunjang terpelihara dan dihafalkannya ayat-ayat Al-Quran. Itulah sebabnya, banyak riwayat sejarah yang menginformasikan bahwa terdapat ratusan sahabat Nabi saw. yang menghafalkan Al-Quran. Bahkan dalam peperangan Yamamah, yang terjadi beberapa saat setelah wafatnya Rasul saw., telah gugur tidak kurang dari tujuh puluh orang penghafal Al-Quran.<sup><a href="#footnote4" name="artikel4">[4]</a></sup><br />
<br />
Walaupun Nabi saw. dan para sahabat menghafal ayat-ayat Al-Quran, namun guna menjamin terpeliharanya wahyu-wahyu Ilahi itu, beliau tidak hanya mengandalkan hafalan, tetapi juga tulisan. Sejarah menginformasikan bahwa setiap ada ayat yang turun, Nabi saw. lalu memanggil sahabat-sahabat yang dikenal pandai menulis, untuk menuliskan ayat-ayat yang baru saja diterimanya, sambil menyampaikan tempat dan urutan setiap ayat dalam surahnya. Ayat-ayat tersebut mereka tulis dalam pelepah kurma, batu, kulit-kulit atau tulang-tulang binatang. Sebagian sahabat ada juga yang menuliskan ayat-ayat tersebut secara pribadi, namun karena keterbatasan alat tulis dan kemampuan maka tidak banyak yang melakukannya disamping kemungkinan besar tidak mencakup seluruh ayat Al-Quran. Kepingan naskah tulisan yang diperintahkan oleh Rasul itu, baru dihimpun dalam bentuk "kitab" pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar r.a.<sup><a href="#footnote5" name="artikel5">[5]</a></sup><br /><br />
<h4>
Penulisan Mushhaf
</h4>
Dalam uraian sebelumnya dikemukakan bahwa ketika terjadi peperangan Yamamah, terdapat puluhan penghafal Al-Quran yang gugur. Hal ini menjadikan 'Umar ibn Al- Khaththab menjadi risau tentang "masa depan Al-Quran". Karena itu, beliau mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar agar mengumpulkan tulisan-tulisan yang pernah ditulis pada masa Rasul. Walaupun pada mulanya Abu Bakar ragu menerima usul tersebut --dengan alasan bahwa pengumpulan semacam itu tidak dilakukan oleh Rasul saw.-- namun pada akhirnya 'Umar r.a. dapat meyakinkannya. Dan keduanya sepakat membentuk suatu tim yang diketuai oleh Zaid ibn Tsabit dalam rangka melaksanakan tugas suci dan besar itu.<br />
<br />
Zaid pun pada mulanya merasa sangat berat untuk menerima tugas tersebut, tetapi akhirnya ia dapat diyakinkan --apalagi beliau termasuk salah seorang yang ditugaskan oleh Rasul pada masa hidup beliau untuk menuliskan wahyu Al-Quran. Dengan dibantu oleh beberapa orang sahabat Nabi, Zaid pun memulai tugasnya. Abu Bakar r.a. memerintahkan kepada seluruh kaum Muslim untuk membawa naskah tulisan ayat Al-Quran yang mereka miliki ke Masjid Nabawi untuk kemudian diteliti oleh Zaid dan timnya. Dalam hal ini, Abu Bakar r.a. memberi petunjuk agar tim tersebut tidak menerima satu naskah kecuali yang memenuhi dua syarat:<br />
<br />
<b>Pertama</b>, harus sesuai dengan hafalan para sahabat lain.<br />
<br />
<b>Kedua</b>, tulisan tersebut benar-benar adalah yang ditulis atas perintah dan di hadapan Nabi saw. Karena, seperti yang dikemukakan di atas, sebagian sahabat ada yang menulis atas inisiatif sendiri.<br />
<br />
Untuk membuktikan syarat kedua tersebut, diharuskan adanya dua orang saksi mata. Sejarah mencatat bahwa Zaid ketika itu menemukan kesulitan karena beliau dan sekian banyak sahabat menghafal ayat Laqad ja'akum Rasul min anfusikum 'aziz 'alayh ma 'anittun harish 'alaykum bi almu'minina Ra'uf al-rahim (QS 9:128). Tetapi, naskah yang ditulis di hadapan Nabi saw. tidak ditemukan. Syukurlah pada akhirnya naskah tersebut ditemukan juga di tangan seorang sahabat yang bernama Abi Khuzaimah Al-Anshari.<br />
<br />
Demikianlah, terlihat betapa Zaid menggabungkan antara hafalan sekian banyak sahabat dan naskah yang ditulis di hadapan Nabi saw., dalam rangka memelihara keotentikan Al-Quran. Dengan demikian, dapat dibuktikan dari tata kerja dan data-data sejarah bahwa Al-Quran yang kita baca sekarang ini adalah otentik dan tidak berbeda sedikit pun dengan apa yang diterima dan dibaca oleh Rasulullah saw., lima belas abad yang lalu.<br />
<br />
Sebelum mengakhiri tulisan ini, perlu dikemukakan bahwa Rasyad Khalifah, yang menemukan rahasia angka 19 yang dikemukakan di atas, mendapat kesulitan ketika menemukan bahwa masing-masing kata yang menghimpun Bismillahirrahmanirrahim, kesemuanya habis terbagi 19, kecuali Al-Rahim. Kata Ism terulang sebanyak 19 kali, Allah sebanyak 2.698 kali, sama dengan 142 X 19, sedangkan kata Al-Rahman sebanyak 57 kali atau sama dengan 3 X 19, dan Al-Rahim sebanyak 115 kali. Di sini, ia menemukan kejanggalan, yang konon mengantarnya mencurigai adanya satu ayat yang menggunakan kata rahim, yang pada hakikatnya bukan ayat Al-Quran. Ketika itu, pandangannya tertuju kepada surah Al-Tawbah ayat 128, yang pada mulanya tidak ditemukan oleh Zaid. Karena, sebagaimana terbaca di atas, ayat tersebut diakhiri dengan kata rahim.<br />
<br />
Sebenarnya, kejanggalan yang ditemukannya akan sirna, seandainya ia menyadari bahwa kata rahim pada ayat Al-Tawbah di atas, bukannya menunjuk kepada sifat Tuhan, tetapi sifat Nabi Muhammad saw. Sehingga ide yang ditemukannya dapat saja benar tanpa meragukan satu ayat dalam Al-Quran, bila dinyatakan bahwa kata rahim dalam Al-Quran yang menunjuk sifat Allah jumlahnya 114 dan merupakan perkalian dari 6 X 19.<br />
<br />
<h4>
Penutup
</h4>
Demikianlah sekelumit pembicaraan dan bukti-bukti yang dikemukakan para ulama dan pakar, menyangkut keotentikan ayat-ayat Al-Quran. Terlihat bagaimana Allah menjamin terpeliharanya Kitab Suci ini, antara lain berkat upaya kaum beriman.<br />
<br />
<div class="caption">
<b>Catatan kaki</b><br />
<br />
<sup><a href="#artikel1" name="footnote1">[1]</a></sup>'Abdul Halim Mahmud, Al-Tafkir Al-Falsafiy fi Al-Islam, Dar Al-Kitab Al-Lubnaniy, Beirut, t.t., h. 50.<br />
<br />
<sup><a href="#artikel2" name="footnote1">2]</a></sup>Muhammad Husain Al-Thabathabaly, Al-Qur'an fi Al-Islam, Markaz I'lam Al-Dzikra Al-Khamisah li Intizhar Al-Tsawrah Al-Islamiyah, Teheran, h. 175.<br />
<br />
<sup><a href="#artikel3" name="footnote1">[3]</a></sup>Mustafa Mahmud, Min Asrar Al-Qur'an, Dar Al-Ma'arif, Mesir, 1981, h. 64-65.<br />
<br />
<sup><a href="#artikel4" name="footnote1">[4]</a></sup>'Abdul Azhim Al-Zarqaniy, Manahil Al-'Irfan i 'Ulum Al-Qur'an, Al-Halabiy, Kairo, 1980, jilid 1, h. 250.<br />
<br />
<sup><a href="#artikel5" name="footnote1">[5]</a></sup>Ibid., h. 252.<br />
</div>
<br />
<i>Bersambung</i> <br />
<p class="caption">
Sumber:<br />
E-Book Membumikan Al-Qur'an, Karya Prof. Dr. M. Quraish Shihab<br />
<br />
Catatan:<br />
1. Semoga menjadi amal jariyah pahala yang terus mengalir bagi beliau, aamiin
<br />
2. Salinan ini dipublikasikan semata-mata untuk kepentiingan dakwah IslamUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-49254917942333430702020-06-18T06:17:00.001-07:002020-06-18T20:49:04.288-07:00Biografi Singkat Syaikh ‘Abdul Ghoffâr ar-Rahmânî<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/biografi-singkat-syaikh-abdul-ghoffar.html" ><img border="0" alt="Biografi Singkat Syaikh ‘Abdul Ghoffâr ar-Rahmânî" title="Biografi Singkat Syaikh ‘Abdul Ghoffâr ar-Rahmânî" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKH1jlHHnDs1MkwvXkEb3j0UN_Ge1GyJ3WF_aqUsr-nlpGSvTypDG9x2ASCmEjSX1m-VVC5lefWjptGPoIOtvaQjQf0ICOfXLNWGTxirmC25enAORkJlsjJsUGbKgeifCGTIOG508Fz_00/s1600/Biografi-Singkat-Syaikh-%25E2%2580%2598Abdul-Ghoff%25C3%25A2r-ar-Rahm%25C3%25A2n%25C3%25AE.jpg" data-original-width="800" data-original-height="480" /></a>
<p><i>Bismillaahirrahmaanirrahiim</i>.<br />
<br />
Teriring puja puji syukur kepada Allah, dan shalawat serta salam terlimpah pada Baginda Nabi Muhammad ﷺ. perkenankanlah penulis mempublikasikan tokoh-tokoh penulis Islam yang telah memberikan pencerahan kepada umat Islam sedunia. Dan berikut ini penulis ingiin menyampaikan biografi singkat dari Syaikh Abdul Ghoffar Ar-Rahmani yang menulis mengenai sejarah tadwin (pengumpulan) hadits.<br />
<br />
Semoga dengan penulisan singkat dan sederhana ini dapat menjadi <i>wasilah </i>do'a yang keberkahannya dapat sampai mengalir kepada tokoh yang biografinya ditulis di sini. <br />
<br />
<h4>
Kelahiran beliau :
</h4>
Nama beliau adalah ‘Abdul Ghoffar Hasan, putera dari Syaikh al-Hafizh ‘Abdus Sattar Hasan. Beliau lahir pada tahun 1331 H. yang bertepatan dengan tahun 1913 M. di Amripur, sebuah distrik di wilayah Muzhaffarnagar.<br />
<br />
<h4>
Keluarga beliau :
</h4>
Beliau berasal dari keluarga yang berpegang teguh dengan al-Qur`an dan as-Sunnah. Ayah dan kakek beliau, termasuk anggota keluarga beliau lainnya, termasuk ‘ulama` besar ternama pada zamannya. Diantara mereka adalah murid-murid dari guru besar hadits, Syaikhul Kulli fil-Kulli Mi`an Nazhir Husayn Muhaddits ad-Dihlawi.<br />
<br />
<h4>
Pendidikan beliau :
</h4>
Syaikh menyelesaikan Dars Nizhami dari Darul Hadits ar-Rahmaniyah di Delhi pada tahun 1933 M. Kemudian beliau melanjutkan studinya di Universitas Lucknow dan Punjab dan selesai pada tahun 1935 dan 1940.<br />
<br />
Beliau pernah mengajar di berbagai institusi selama hidupnya. Beliau mengajar hadits, bahasa ‘Arab dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya di Madrosah ar-Rahmaniyah selama 7 tahun. Beliau kemudian mengajar di Madrosah Kautsarul ‘Ulūm dan institusi lainnya di sekitar Pakistan, seperti di Lahore, Sialkot, Rawalpindi, Faisalabad, Sahiwal dan Karachi sampai tahun 1964.<br />
<br />
Pada tahun 1964, beliau diminta untuk mengajar di Jami’ah Islamiyah Madinah Munawwaroh (Islamic University of Madinah). Beliau mengajar di sana selama hampir 16 tahun. Beliau mengajarkan hadits, ‘ulūmul hadits dan ‘aqidah al-Islamiyah. Selama waktu ini pula, beliau mengajar di Kulliyatu Syari’ah (Fakultas Syari’ah), ‘Ushūlud Din dan Kulliyatul Hadits (Fakultas Hadits).<br />
<br />
Kemudian pada tahun 1981 sampai 1985, beliau mengajarkan kitab hadits monumental, Shahih al-Bukhari di Kulliyatu at-Tarbiyah al-Islamiyah (Fakultas Pendidikan Islam), selain ilmuilmu lainnya yang beliau ajarkan. <br />
<br />
<h4>
Usaha Dakwah beliau
</h4>
Pasca tahun 1985, beliau bekerja di Darul Ifta`(Lembaga Fatwa) ‘Arab Saudi. Hal inilah yang menyebabkan beliau harus bepergian ke berbagai negara dalam rangka dakwah. Diantara negara yang telah beliau kunjungi adalah Uganda, Kenya, Inggris, Bangladesh, dan India<br />
<br />
Selama tinggal di Kenya, beliau mendirikan sebuah institusi yang bernama Tsanawiyah dimana beliau mengajarkan berbagai ilmu Islam di sana. Sekembalinya ke ‘Arab Saudi, beliau dikirim kembali ke London, Inggris, dalam rangka membantu dakwah di sana. Beliau mendirikan institusi lain di London yang bernama “The Qur`an dan Sunnah Society” (QSS London).<br />
<br />
<h4>
Guru beliau :
</h4>
Diantara guru-guru beliau adalah : <br />
• Syaikhul Hadits Syaikh Ahmadulloh.<br />
• Syaikhul Hadits ‘Ubaidillah al-Mubarokfūri (ar-Rahmani)<br />
• Syaikh Nazhir Ahmad al-A’zhami.<br />
• Syaikhul Hadits Syaikh Muhammad Sūrthi (Ustadz Jami’ah ar-Rahmaniyah)<br />
<br />
Dan selama beberapa waktu singkat, beliau belajar kepada ‘ulama` besar hadits, ‘Abdurrohman al-Mubarokfūri. [Beliau adalah penulis Tuhfatul Ahwadzi]<br />
<br />
<h4>
Murid beliau :
</h4>
Diantara murid-murid beliau adalah :
<br />
<ul>
<li>Syaikh ‘Abdul Ghafūr Multani (Maktab ad-Da’wah as-Su’udiyah).
</li>
<li>Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkholi.
</li>
<li>Syaikh Abu ‘Usamah Salim bin ‘Ld al-Hilali.
</li>
<li>Al-‘Allamah Ihsan Ilahi Zhahir.
</li>
<li>Syaikh ‘Abdurrohman Azhar Madani (Lahore).
</li>
<li>Syaikh ‘Abdulloh (Jami’ah ar-Rasyidiyah).
</li>
<li>Syaikh Mas’ūd ‘Allam (Alumni Universitas Madinah).
</li>
<li>Syaikh ‘Abdul Hakim (Jami’ Masjid Ahlul Hadits Rawalpindi).
</li>
<li>Syaikh Muhammad Basyir Siyalkati (Rektor Darul ‘Ilm Islamabad).
</li>
<li>Syaikh Muhammad ‘Abdulloh (Darul Qur`an Faishalabad).
</li>
<li>Syaikh Hafizh Ahmadulloh (Syaikhul Hadits Jami’ah Salafiyah Faishalabad).
</li>
</ul>
Tiga putera beliau, semuanya alumni Universitas Islam Madinah, yaitu Suhaib, Suhail dan Raghib Hasan. Dan masih banyak lagi lainnya...<br />
<br />
<h4>
Karya beliau :
</h4>
Syaikh adalah seorang penulis ulung dan kemampuan beliau dalam berbagai bahasa adalah bukti akan karya-karya beliau. Selama hidupnya, syaikh menulis sejumlah buku, namun syaikh paling banyak menulis artikel untuk berbagai majalah Ahlul Hadits di India dan Pakistan. Jawaban-jawaban beliau terhadap berbagai macam permasalahan, berkisar mulai dari bantahan, tanggapan dan klarifikasi, yang senantiasa dipenuhi dengan ilmu dan penyandaran yang kokoh terhadap manhaj salaf.<br />
<br />
Beliau banyak menulis artikel yang membantah Qadhiyaniyah. Beliau juga menulis buku yang berjudul Qashashul Qur`an untuk pemerintah kerajaan ’Arab Saudi yang dikirimkan untuk Afrika. <br />
<br />
Diantara hasil karya tulis beliau adalah :
<br />
<ul>
<li> Mukhtarul Ahadits (Seleksi Hadits Pilihan) yang berisi 400 hadits pilihan beserta syarh (penjelasan)-nya secara ringkas.
</li>
<li>Makanatun Nisa` f il Islam (Status Wanita di dalam Islam)
</li>
<li>Haqiqotud Du’a` (Hakikat Do’a)
</li>
<li>Al-Ghulū fid Din (Berlebih-lebihan di dalam Agama)
</li>
<li>The Greatness of Hadeeth (Keagungan Hadits). Buku ini merupakan harta karun terbesar dalam bidang hadits. Buku ini menyediakan jawaban atas keragu-raguan dan tuduhan para penginkar hadits (Inkarus Sunnah).
</li>
</ul>
Di akhir hayatnya, syaikh tinggal di Pakistan dan hidup sampai usia 90-an. Semoga Alloh membalas atas semua usaha beliau dengan surga-Nya dan merahmati beliau serta mengampuni segala dosa-dosa beliau.<br />
<br />
Cimahi, 18 Juni 2020<br />
<br />
<div class="wri">
Penulis : Madyo Sasongko
</div>
<div class="caption">
Referensi: Pengantar Sejarah Tadwin (Pengumpulan) Hadits, Maktabah Abu Salma http://dear.to/abusalma
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-72529962888981252242020-06-18T05:58:00.001-07:002020-06-18T05:58:29.466-07:00Perbedaan Orang Berakal dan Orang BodohHadits ke 10 <br />
<br />
Bismillaahirrahmaanirrahiim.<br />
<br />
Dari Abu Hurairah RA. Rasulullah ﷺ bersabda:
<p class="arb">
اِبْنَ آَدَمَ أَطِعْ رَبَّكَ تُسَمِّى عاَقِلاً , وَلاَتَعْصِيْهِ فَتُسَمِّى جاَهِلاً رَواَهُ أَبُوْ نُعَيْمٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
</p>
Artinya: <i>Wahai keturunan Adam (alaihisssalaam) taatlah kepada Rabb-mu, maka engkau disebut orang yang berakal, dan jangan durhaka kepada-Nya, maka engkau akan disebut orang yang bodoh (Hadits Riwayat Abu Nu'aim)</i><br />
<br />
<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/perbedaan-orang-berakal-dan-orang-bodoh.html" ><img border="0" alt="Perbedaan Orang Berakal dan Orang Bodoh" title="Perbedaan Orang Berakal dan Orang Bodoh" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi49uvMmyJu2ksYDYTXtrv0pz2Ue3rtffUeZnUXQfD3gNi0zTXklwEI7b2__dfU6hwio1Av1cup5fBdwDlByBVMWsXezRTnbJlNGAXekrDguGKroTcAmLvRDCC023dvEkGNVJkCI6mtHuHJ/s1600/Perbedaan-Orang-Berakal-dan-Orang-Bodoh_diujungzaman_featured_img.jpg" data-original-width="800" data-original-height="470" /></a>
<br /><br />
Hadits ini menjelaskan mengenai perbedaan antara orang yang berakal dan orang yang bodoh. Orang yang berakal berarti tidak bodoh, dan sebaliknya orang yang bodoh berarti orang tidak berakal. dikotomi atau pembagian ini sangat jelas dan tegas. Kedua jenis manusia ini hanya dibatasi oleh dua hal yaitu ketaatan atau kepatuhan dan kemaksiatan atau pengingkaran. <br />
<br />
Setiap manusia yang memilih patuh kepada Tuhan, maka ia berhak menyandang predikat orang yang berakal dan sebaliknya ketika melakukan kemaksiaatan atau pengingkaran atau ketidakpatuhan ia secara otomatis dijuluki orang bodoh. <br />
<br />
Baginda Rasulullah ﷺ mengingatkan persoalan ini bukan hanya kepada umat Islam saja tapi kepada semua keturunan Nabi Adam alaihissalaam, Artinya Rasulullah ﷺ sudah mengetahui kedua kriteria manusia sejak Nabi Adam dijadikan khalifah Allah di bumi. Rasulullah ﷺ mengetahui manusia yang mematuhi perintah Allah dan mengetahui siapa saja yang melakukan kemaksiatan atau pengingkaran atau ketidakpatuhan kepada Allah, bahkan menentang Allah dan lebih jauh memusuhi Allah dan menuduh Allah mempunyai anak seperti yang dilakukan oleh kaum Yahudi.<br />
<br />
AlQur'an menyebut kata <i>jahiliyah </i>dalam 5 (lima) ayat yaitu <i>Ali Imran ayat 103</i>, <i>Ali Imran ayat 154</i>,<i> Al Maidah ayat 50</i>, <i>Al Ahzab ayat 33</i>, dan <i>Al Fath ayat 26</i>. Namun perilaku super <i>jahiliyah </i>sebagai karakter super bodoh dalam Surat At-Taubah (9) ayat 30 yang berbunyi:
<p class="arb">
وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللّهِ وَقَالَتْ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُم بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِؤُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ
</p>
Artinya: <i>Orang-orang Yahudi berkata: "Uzairitu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling?</i><br />
<br />
Dalam ayat tersebut, Allah menyebutkan ada dua kaum atau lebih tepatnya segelintir orang dari kaum Yahudi dan kaum Nasrani yang menyebut dua Nabi yaitu Nabi Uzair alaihissalam dan Nabi Isa alaihissalam sebagai putra Allah. Mereka telah mengganggap Allah sebagai person yang melahirkan, sebuah tuduhan yang paling tidak sopan kepada Allah yang dilakukan oleh dua kaum tersebut. <br />
<br />
Allah mencatatnya dalam Qur'an sebagai pengingat bagi seluruh umat manusia yang diberikan hidayah oleh Allah agar memahami situasi dan kondisi di akhir zaman sekarang, terutama peristiwa yang sedang terjadi pada saat ini, seluruh pemerintah di berbagai negara tunduk pada sistem dajjal yang dikendalikan oleh segelintir kaum yang meraup keuntungan material yang teramat besar dari penguncian yang mereka lakukan dengan menggunakan alat yaitu covid-19 dan melakukan rekayasa super canggih untuk membungkam kebenaran yang diberitakan oleh seluruh media di dunia. <br />
<br />
Dan peristiwa penguncian ini sudah meruntuhkan hampir seluruh sistem kehidupan, telah meluluhlantakkan tatanan yang dibangun bertahun-tahun oleh seluruh agama terutama oleh Islam. Banyak sekali umat Islam yang tahu tapi berpura-pura tidak tahu, ada juga yang tidak tahu tapi pura-pura tahu dan beragam sikap lainnya. <br />
<br />
Salah satu dampak yang luar biasa besar dari runtuhnya tatanan yang dirasakan adalah tingkat pengangguran yang semakin besar di seluruh negara, jutaan orang di masing-masing negara tidak punya akses terhadap penghasilan. Dan tidak berhenti di situ saja, dunia dicekam bahaya resesi akibat hancurnya sistem perekonomian yang secara otomatis terjadi gejolak perubahan sosial dalam skala besar yang entah sampai kapan berakhir.<br />
<br />
Pada salah satu hadits disebutkan bahwa periode ke-lima dari episode akhir zaman adalah berkuasanya sistem pemerintahan berdasarkan kenabian, khilafah 'alaa minhajin nubuwah. Banyak sekali yang mengetahui keberadaan hadits tersebut, dan mudah-mudahan periode ini adalah periode yang terakhir dari kejayaan Islam yang akan dialami oleh seluruh umat manusia pada akhir zaman.<br />
<br />
Allah menginginkan kepada seluruh manusia untuk memiliki kepatuhan secara total, namun segelintir kelompok manusia memimpin untuk memilih pengingkaran yang berdampak pada kerusakan di mana-mana dan menggiring semua umat manusia tenggelam di jurang kebodohan, masa <i>jahiliyah </i>paling modern di akhir zaman.<br />
<br />
Walloohu a'lam bishshowwaab<br />
<br />
Bandung, 16 Juni 2020<br />
<div class="wri">
Penulis : Madyo Sasongko</div>
<br />
<p class="caption">
Referensi: <br />
1. AlQur'an Surat At-Taubah (9) ayat 30 <br />
2. Hadits ke-10 Kitab Mukhtarul Ahadits karya (Alm) Sayyid Ahmad Al-Hasyimi, semoga Alloh melimpahkan rahmat padanyaPamanah Rasahttp://www.blogger.com/profile/10540729621089748426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-43499137604813654522020-06-16T04:25:00.002-07:002020-06-17T23:45:23.599-07:00Gemuruh Junisejenak raga hening mencipta <br />
gemeretak ranting jatuh di sana <br />
sebentuk bening menggoda rasa <br />
merajut pesona panorama semesta <br />
<br />
sepenggal asa melahirkan renjana <br />
tersusun dalam rangkai cita dan cinta <br />
setangkup harap memuliakan bunda <br />
menusuk dalam di ulu hati para ksatria <br />
<br />
segenggam rindu telah membelenggu rasa <br />
menambatkan biduk cinta di dermaga <br />
sesosok kehadiran tak luput menjelma <br />
mendekap angan meluruhkan gemuruh dada <br />
<br />
di terjal tebing masai yang berjejalan <br />
runduk melangkah pada deras arus aliran <br />
rentang beringsut semampai terabaikan <br />
pagar rintang berduri telah dikalahkan <br />
<br />
Cimahi, Catatan 07 Juni 2019 <br />
<div class="wri">
Penulis: Madyo Sasongko <br /></div>
<p>
<a href="hhttps://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/gemuruh-juni.html" ><img border="0" alt="Gemuruh Juni" title="Gemuruh Juni" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbFSsSSkweRinYonTVnrSR-nJ7Vz8tqUL_oxU6vH8i9vUs3KRb9blzWaK5D1yLacbRoC2lOcLhzinBm2pSjQCzuNheHlMUks7lrhYJkS66BgIkGK5utGqrnRJku_hgY6ARgSV4sWP9Gy_3/s1600/gemuruh-Juni.gif" data-original-width="711" data-original-height="420" /></a>
<p class="caption">
DIterbitkan juga di <a href="https://www.kompasiana.com/syantriealiefya/5cf951a3c01a4c7ca2065c02/gemuruh-juni?fbclid=IwAR3dHfnLAXmOR3UGMMe6Jfp3UF8hxl7XGW_Ww6Kv6en02EPx2om62OlM990" rel="nofollow">Kompasiana</a>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-61408562484360550462020-06-14T20:07:00.002-07:002020-06-15T02:35:49.300-07:00Mengenal OTT, OTG, ODP, dan OTP
Bismillaahirrahmaanirrahiim.<br />
<br />
<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/mengenal-ott-otg-odp-dan-otp.html" ><img border="0" alt="Mengenal OTT, OTG, ODP, dan OTP" title="Mengenal OTT, OTG, ODP, dan OTP" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP3kCLyWxP3_dG-mHwQN9fKVcqHE-aIZslKrJcKppxCfFALvYPCnhqDSeF6D4zfIyuQHwd8xI48DY218wx8KhivCMePoA4vBhXEVBnd69_R5vSaOOlsKiS11wLRb6vGm57Ksew1z6gUHBA/s1600/OTT-ODP-OTG-OTP.jpg" data-original-width="800" data-original-height="488" /></a>
<br /><br />
Indonesia, selain dikenal dengan negeri yang kaya dengan sumber daya alam, sumber daya manusia dan segala sumber daya lainnya. Karena kekayaan keragaman inilah the Founding Fathers kita mempopulerkan Bhinneka Tunggal Ika yang terintegrasi ke dalam satu ideologi bernama Pancasila.<br />
<br />
Namun selain kekayaan keragamannya, Indonesia juga dikenal dengan negara yang memproduksi istilah atau kosa kata yang disingkat. Kosa kata yang disingkat atau singkatan ini biasanya dipicu oleh penerbitan peraturan perundangan-undangan atau maraknya istilah pergaulan yang biasanya berawal dari celoteh kawula muda, terutama di abad milenial sekarang.<br />
<br />
<h3>
OTT atau Operasi Tangkap Tangan
</h3>
Istilah ini dipopulerkan oleh lembaga raswah Komisi Pemberantasan Korupsi yang disingkat dengan KPK. OTT atau Operasi Tangkap Tangan adalah situasi di mana pihak KPK melihat seseorang membawa uang atau barang suap untuk diberikan kepada pihak yang mempunyai kekuasaan sebagai ‘pelicin’ dan pihak tersebut didapat menerima uang tersebut sehingga pihak KPK mempunyai hak untuk langsung menciduk kedua pihak tersebut sebagai terduga tindak pidana korupsi (tipikor).<br />
<br />
Istilah OTT menjadi populer di zaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan kemudian booming di zaman pemerintahan Presiden Joko Widodo. Biasanya yang terkena kasus OTT adalah dari kalangan Pejabat Pemerintahan baik pusat maupun daerah yang terindikasi melakukan kejahatan terhadap anggaran pembangunan.<br />
<br />
Istilah yang kemudian tenggelam ini tidak lagi ramai dibicarakan seiring dengan melemahnya peran dan fungsi KPK sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi di Indonesia. Ditambah lagi dengan pelemahan yang dilakukan oleh sejumlah pihak terhadap KPK. Apalagi di masa pandemi wabah covid-19 yang terkesan "direkayasa secara global" untuk mendominasi seluruh informasi, kisah OTT tinggal dan menjadi puing sejarah masa lalu.<br />
<br />
<h3>
ODP atau Orang Dalam Pemantauan
</h3>
Istilah ini menjadi viral karena terus menerus diulang-ulang oleh pihak media baik media mainstream maupun media sosial. Orang dalam pemantauan (ODP) adalah mereka yang memiliki gejala panas badan atau gangguan saluran pernapasan ringan, dan pernah mengunjungi atau tinggal di daerah yang diketahui merupakan daerah penularan virus tersebut. Selain itu, bisa juga orang sehat yang pernah kontak erat dengan kasus terkonfirmasi Covid-19.<br />
<br />
Orang dalam pemantauan (ODP) ODP adalah mereka yang memiliki gejala panas badan atau gangguan saluran pernapasan ringan, dan pernah mengunjungi atau tinggal di daerah yang diketahui merupakan daerah penularan virus tersebut. Selain itu, bisa juga orang sehat yang pernah kontak erat dengan kasus terkonfirmasi Covid-19.<br />
<br />
<h3>
OTG atau Orang Tanpa Gejala
</h3>
OTG adalah istilah yang digunakan untuk kondisi teringan pada seseorang yang terinfeksi virus corona tapi tidak menunjukkan gejala. Meski tidak ditemukan gejala, OTG harus mendapatkan isolasi mandiri di rumah dengan kamar atau ruangan yang terpisah.<br />
<br />
OTG juga harus menerapkan physical distancing alias menjaga jarak dengan orang lain. Soalnya, individu dengan status OTG tetap bisa menularkan virus kepada orang lain. Pasien OTG sebaiknya melakukan pengukuran suhu rutin sebanyak 2 kali dalam satu hari. Pasien OTG harus disiplin dalam menggunakan masker, juga mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta siap sedia hand sanitizer.<br />
<br />
Selain itu OTD harus mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, dan rutin berjemur setiap hari selama 10-15 menit juga sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan dan menjaga imun tubuh. Kondisi kesehatan OTG harus dipantau oleh petugas dan nantinya melakukan kontrol kesehatan setelah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. <br />
<br />
<h3>
OTP atau Orang Tanpa Pekerjaan, Orang Tanpa Penghasilan/Pendapatan
</h3>
Istilah ini tidak secara resmi diberlakukan dan dibuat peraturan perundang-undangannya. Pada hakikatnya OTP lebih berbahaya dari OTT, ODP dan OTG, mengapa berbahaya?<br />
<br />
Karena OTP atau Orang Tanpa Pekerjaan dan Orang Tanpa Penghasilan/Pendapatan tidak diatur oleh undang-undang. Mereka menjadi kaum marjinal yang tidak dianggap sebagai warga negara yang layak mendapatkan penghidupan seperti umumnya. Bagi OTP yang kreatif mereka bisa menjadi para pionir dan perintis usaha di banyak sektor baik secara perorangan maupun secara kelompok atau komunal.<br />
<br />
Namun bagi OTP yang tidak kreatif karena kekurangan akses mendapatkan pekerjaan atau sengaja oleh struktur dan sistem dimiskinkan dan dimarjinalkan, mereka menjadi sangat berbahaya, karena lingkungan yang negatif akan berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter yang negatif. Akses terhadap pekerjaan yang dipaksa ditutup oleh covid-19 akan mengarahkan OTP yang tidak kreatif dan kehilangan kreativitasnya berdampak pada terbukanya pintu gerbang keputusasaan.<br />
<br />
Jika pintu gerbang keputusasaan semakin lebar terbuka, maka akses terhadap gerbang kejahatan akan terbuka lebar di mana-mana. Dan hal ini perlu diwaspadai oleh semua pihak, terutama oleh para penyelenggara negara. Sebab bagaimana pun OTP adalah korban dari sistem kehidupan yang semakin tidak berpihak dan dibuat hanya untuk mementingkan sekelompok orang dan membiarkan kelompok kebanyakan orang.<br />
<br />
Secangkir kopi pagi ini terasa pahit sekali<br />
<br />
Walloohu A'lam Bishshowwaab<br />
<br />
<div class="caption">
Referensi:
<ol>
<li>https://kids.grid.id/read/472112453/perbedaan-odp-pdp-otg-dan-penjelasan-lengkap-yang-perlu-kamu-ketahui
<li>https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/19/120200123/tentang-virus-corona-covid-19-apa-itu-istilah-odp-pdp-dan-suspek
<li>https://blog.kurio.co.id/inside-kurio/insidekurio/pengertian-ott-dan-penyebab-korupsi-merajalela/
</ol>
</div>
<br />
Bandung, 15 Juni 2020<br />
<div class="wri">
Penulis: Madyo Sasongko
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-17707897742172236252020-06-14T16:53:00.001-07:002020-06-14T20:07:40.053-07:00Asmara<div class="poem">
Pahat hati memadu kasih <br />
semai sebutir biji berbenih <br />
sua harap reda rintih <br />
sulam benang simpul mematih <br />
<br />
rajut serpih kepingan <br />
ukir menyatu penuh kenangan <br />
rindang teduh kelembutan <br />
petik dawai tiada keraguan <br />
<br />
berbisik renda balutan asmara <br />
melega gemuruh dada <br />
riak merata seiring jua <br />
senda risau membata ria <br />
<br />
ukiran kisah tersaji <br />
satu nama mematri prasasti <br />
membasuh kering dalam diri <br />
mengisi sepenuh sisi-sisi relung hati </div>
<p>@pena, 17012015 <br />
<p class="wri">Penulis: Muhamad Khoerun
<p><a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/asmara.html" ><img border="0" alt="Asmara diujungzaman" title="Asmara" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0GhPG5AMfFDsG_mCDTJ2eYfspVOXGbRk0D0gPrOd50fu4istSoPkOCNrP4kq-d-mdTtYFho7zk0fvvkNtMs1uAL_OnvjxkFXWS3i2ZYmlGLEyaTdpQBgiMzDxruXwIrXpMwRTwoBa1PSb/s1600/asmara.jpg" data-original-width="800" data-original-height="450" /></a>diujungzamanhttp://www.blogger.com/profile/04229805103605100575noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-33376327166165595982020-06-14T09:26:00.000-07:002020-06-14T19:43:21.459-07:00Hasbiyallah - Bagian ke-4 : Mengendalikan Takut Yang Berlebihan (Tamat)
<i>Bismillaahirrahmaanirrahiim</i>.<br />
<br />
<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/hasbiyallah-bagian-ke-4-mengendalikan.html" ><img border="0" alt="Hasbiyallah - Bagian ke-4 : Mengendalikan Takut Yang Berlebihan (Tamat)" title="Hasbiyallah - Bagian ke-4 : Mengendalikan Takut Yang Berlebihan (Tamat)" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm-cy520EmvuzYdtNLfy8fHBYiXZSHc-t6fHhPX3lCQbanD7QPA13UaZy12hn6tgIa4zI8-z9-LkTCTiabwtjzzYyru9j_qWhfo99eQ_uD2y4PxHS2YmrXEWNnMcuCOVoorfN0IKCrqe3V/s1600/rasa-takut.jpg" data-original-width="800" data-original-height="450" /></a>
<br /><br />
Review tulisan sebelumnya:<br />
<br />
<div class="kotak">
Apakah itu teramat berat dan sulit menurut manusia? Atau mudah? Atau bagaimana pun semuanya di mata Allah mudah?. Apakah kita bisa menumbuhkan suasana itu? Kalau kita tidak lari menuju kepada Allah, lalu mau lari kemana?</div>
<br />
<div id="baca-juga">
<ul><li><a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/hasbiyalloh-bagian-ke-3-tuan-dunia-atau.html">Hasbiyallah - Bagian ke-3 - Tuan Dunia atau Budak Dunia?</a>
</ul>
</div>
Kalau upaya demi upaya sudah dilakukan dan tak seorangpun sanggup menuntaskan persoalan yang teramat kritis, rumit dan berat lalu kepada siapa lagi kalau bukan kepada Allah sang maha pemilik, yang memiliki segalanya, yang menggenggam kekuasaan tanpa batasnya, yang memegang otoritas keilmuan tanpa ada ujungnya.<br />
<br />
Mereka yang sudah masuk ke level <i>Hasbiyallah </i>sebagaimana ditampakkan dengan wajah penuh ceria dari raut muka Nabi Ibrahim tidak ada rasa takut dengan luapan api yang begitu besar, pun dengan bahaya yang sudah ada di hadapan. Namun Nabi Ibrahim dengan penuh ketenangan jiwa mengatakan ada Allah.<br />
<br />
Rasa takut yang berlebihan adalah bagian dari diri kita sendiri, apakah kita ingin terhindar dari penyiksaan yang kita lakukan? apakah kita akan terus menyiksa diri atau menghentikan penyiksaan itu? Jika ingin menghentikannya, segeralah datang kepada Allah, segeralah bergantung kepada-Nya, dan katakan "Hasbiyallah wa ni’mal wakil".<br />
<br />
Setelah kita mengucapkannya, kemudian kita segera melaksanakan shalat, setelah itu mengucapkan istighfar sebanyak mungkin untuk memohon ampun dari kesalahan yang selalu mendzalimi diri, kemudian lanjutkan dengan mengucapkan<br />
<div class="arb">
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
</div>
“<i>Ya Tuhan, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi</i>”. (QS Al-A'raf ayat 23)<br />
<br />
Allah tidak merasa diberi keuntungan oleh siapapun dan Allah tidak pernah merasa dirugikan oleh siapapun. Seperti bingungnya Nabi Yunus keluar dari perut ikan besar itu, sudah berbulan-bulan ia di dalam perut kalau makan mah ada daging ikan cuma apakah akan terus hidup di dalam kegelapan yaitu perut ikan?.<br />
<br />
Kisah Nabi Yunus diabadikan dalam AlQur'an Surat Al-Anbiya ayat 87<br />
<div class="arb">
وَذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
</div>
Artinya: <i>Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.</i>"<br />
<br />
Tidak ada Tuhan selain-Mu. Maha Suci Engkau. sungguh, aku ini sudah berlaku zalim. Kalau sudah menyebutkan anta ada di hadapan Nabi Yunus, anta itu engkau, yaitu orang kedua yang diajak bicara.<br />
<br />
Tiada tuhan melainkan Engkau seorang ya Allah, subhanaka Engkau Maha Suci dari tuduhan-tuduhan manusia yang katanya biadab tukang menyiksa, tukang mendzalimi, tukang menganiaya hamba-Nya, Engkau suci dari itu semua, Engkau suci dari merasa ada manfaatnya bagi-Mu kalau semua hamba-Mu sujud kepada-Mu, Engkau suci dari itu semua.<br />
<br />
Engkau suci dari kemungkinan rasa rugi kalau tidak sujud semuanya atau kurang si hamba sujudnya. Tidak untung dan rugi bagi Allah, Subhanaka. Justru inni kuntu minazzhalimin akulah ya Allah ternyata/terbukti termasuk orang-orang yang dzalim. Terus diucapkan itu semua, walaupun itu semua kalimat dari Allah sendiri. Yang pada akhirnya ikan besar itu ke pinggir laut terus mati.<br />
<div class="arb">
إِنَّ اللّهَ لاَ يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْئًا وَلَـكِنَّ النَّاسَ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
</div>
Artinya: <i>Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia Itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri</i>. (Qs. Yunus : 44)<br />
<br />
Tidaklah Allah menganiaya seorang hambapun, tidak ada seorangpun yang dianiaya. Kata Allah, hidup itu ujian bagaimana kamu bisa lulus dari ujian kalau tidak diuji, untuk ingin mendapatkan kelulusan dibutuhkan sekolah, butuh kehadiran, butuh belajar, butuh aturan main, bahkan tidak boleh melirik kemana pun dan pengawasnya adalah Allah sendiri,<br />
<br />
Allah yang Maha Melihat lagi Maha Mengetahui. Dan ternyata hasil ujian itu banyak merahnya, coba mau menyalahkan pengawas atau menyalahkan guru? Yang semuanya itu adalah hasil kerja kamu, ketika ujian boleh buka buku tidak? Tidak boleh, setelah ujian baru boleh buka buku.<br />
<br />
Jadi jangan sekali-kali menuduh Allah mendzalimi tapi justru manusia yang menganiaya diri. Mengapa manusia diuji? Bukankah manusia mendambakan keselamatan? Juga Kesuksesan? Apalagi masa depan manusia yang beriman apa? Akhirat.<br />
<br />
Jangan dipikir mudah masuk ke surga tanpa pernah dalam hidup mau bersabar, tidak pernah bersungguh-sungguh berjihad melawan dan mengendalikan hawa nafsu supaya tidak termasuk hamba-hamba dunia dan ingin murni sebagai hamba Allah dengan melewati kompleksitas permasalahan, maka manusia diuji.<br />
<br />
Terus apakah Allah menguji disebut menganiaya? Apakah seorang guru ketika menguji itu mendzalimi kamu? Tidak. Kita hanya butuh bantuan dari Allah saja. Ini aplikasi dari perilaku seorang yang mengatakan <i>Hasbiyallah wa ni’mal wakil</i>, dia akan mengatakan tak seorangpun yang bisa membuka hanya Allah, mari kita datang bersama-sama kepada Allah. Kita perlihatkan kebutuhan kita, kita gantungkan permasalahannya, yakin mari berdoa.<br />
<br />
Kita harus sanggup mengakui bahwa kekuasaan Allah tidak dibatasi, menciptakan mudah bagi-Nya juga mengembalikannya. Kalau kurang mengerti, diam. Menyadari ketidaksanggupan untuk mengerti karena akalnya masih di bawah. Apakah mau menumbuhkan pengakuan seperti itu? Memunculkan sebuah pengakuan, jangan sepotong mengakui kepada Allah itu, ingin diridhai paling besar tapi mengakui tidak mau.<br />
<br />
Kita digiring untuk mengakui secara totalitas, siapapun akan sama perkataannya ketika Nabi Ibrahim dilemparkan ke tengah kobaran api, mereka akan berkata pasti terbakar tapi ternyata Nabi Ibrahim realitanya tidak terbakar bahkan sedang tidur. Bukankah Allah perlihatkan kejadian demi kejadian supaya manusia mau mengakui yang diwakili oleh para nabi dengan muzijatnya yang diperlihatkan tanda-tanda itu,<br />
<br />
Oleh karena itu, kita harus berusaha menurunkan kadar kekhawatiran, rasa takut. Kalau tidak berusaha bisa tidak naik nilai hidup itu? Tidak akan pernah. Oleh karena itu, tak seorangpun tahu dunia kegaiban itu semata-mata atas kehendak Allah. Seperti tidak tahunya kapan dan dimana kita akan meninggal.<br />
<br />
Jika Allah menimpakan suatu kebaikan tidak akan pernah ada yang bisa menghadangnya. Apakah kamu sanggup menumbuhkan pandangan sama seperti Allah “sama saja tidak ada bedanya”. Ketika Allah menghendaki tak seorangpun bisa menghalangi.<br /><br />
Mari kita belajar membuktikan kepercayaan, keyakinan, pengakuan yang sepenuhnya kepada Allah. Allah menimpakan apa pun kepada orang yang Dia kehendaki, menganugerahkan apa pun kepada orang yang Dia menghendaki. Kalau ada kesalahan ingatlah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.<br />
<br />
<i>Wallaahu a'lam bishshawwaab</i><br />
<br /><br />
Bandung, 14 Juni 2020<br />
<div class="wri">
Penulis : Adam Qosim Kosasih Natsir | Editor: Madyo Sasongko
</div>
<p class="caption">
Referensi:<br />
1. AlQuran Surat Al-Anbiya ayat 87
2. AlQuran Surat Yunus ayat 44Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-84538859710150184532020-06-14T08:15:00.003-07:002020-06-14T19:56:08.399-07:00Hanya Rasa<div class="puisi">
Bahkan ketika nilai kepercayaan <br />
Tak bisa dijunjung oleh kebenaran <br />
Hanya rasa mengerti kepada diri <br />
Untuk tetap sanggup menyayangi <br />
<br />
Bahkan ketika nilai kejujuran <br />
Berantakan oleh kepura-puraan <br />
Hanya rasa sayang kepada diri <br />
Untuk tetap teguh menjalani <br />
<br />
Bahkan ketika nilai keimanan <br />
Hancur lebur oleh persekutuan <br />
Hanya rasa cinta kepada Tuhan <br />
Untuk tetap kukuh dipertahankan <br />
<br />
Bahkan ketika tiada lagi kehidupan <br />
Tiap jengkal legam oleh kematian <br />
Hanya rasa rindu pada sang Rahman <br />
Untuk tetap kuat jalani semua ujian </div>
<br />
Majalengka 22062016
<p class="wri">Penulis: Adhit Hendrawan <br />
<p><a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/hanya-rasa.html" ><img border="0" alt="Hanya Rasa_diujungzaman" title="Hanya" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPQpXqjeUguRejsYz1ZsRyFijxqDH8CEHhoB5VWGC7c4ybepwqALldB5z469wc42o7IyQbeyFNx39uQ-4D5XNtMJvu6Ml5p0p6pJcgM7r-xnULGql-dR7jcW5RSuXCoGAEeRfHkFrsBDPI/s1600/Hanya-Rasa.jpg" data-original-width="800" data-original-height="450" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-36743694455204542292020-06-14T07:19:00.001-07:002020-06-14T08:06:02.575-07:00Layanan Email Gratis Made in IndonesiaBismillaahirrahmaanirrahiim.<br />
<br />
<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/layanan-email-gratis-made-in-indonesia.html" ><img border="0" alt="Layanan Email Gratis Made in Indonesia" title="Layanan Email Gratis Made in Indonesia" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4UmBkY2DWBksSJn7fme2hgeq5ofIYu6vEERpBMGvDK53pRnt_FIRE0RInSzq1QNSeCJxznZcMkiWuq1li5XEXSp1MVVYF4j1_2zwNYg8POVmBIfoPQ7NAHng6mrw4_-IiVG-MscLIK2mA/s720/Screenshot_2020-06-14+Merahputih+id+Identitas+Bangsa.png" data-original-width="1286" data-original-height="651" /></a>
<br /><br />
Di tengah situasi PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar yang diterapkan pemerintah Indonesia, dan entah sampai kapan akan dinyatakan berakhir. Sementara situasi global semakin memanas dengan banyak peristiwa yang membuat telinga ini menjadi ikut panas.<br />
<br />
Sambil melakukan browsing berita terpopuler di channel youtube, menjelajah channel Mars Techno yang biasa memposting Eskatologi Akhir Zaman yang dipopulerkan oleh Syekh Imran Husein yang berasal dari negara kecil namun makmur bernama Trinidad Tobago di kepulauan Caribia, dan channel-channel Dakwah Islam lainnya.<br />
<br />
Saya menemukan sesuatu yang cukup membelalakkan mata, saya memfokuskan diri untuk mengamati dan saya terkejut sebab anak muda Indonesia sudah ada yang menerbitkan merahputih.id sebagai layanan email gratis untuk digunakan sebagai layanan gratis bagi seluruh warga negara Indonesia.<br />
<br />
Tak menunggu lama akhirnya saya putuskan untuk membuat akun di <b>email merahputih.id</b> dengan mencantumkan nama favorit mabdahanifa@merahputih.id sebagai akun email. Saya berhasil memverifikasi melalui nomor Handphone yang juga digunakan sebagai nomor yang terkoneksi dengan akun medsos Whatsapps. Saya merasa lega telah menyelesaikan satu momen penting aktivitas di dunia maya, terutama dengan segala yang berbau Indonesia. <br />
<br />
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv4tCxvRFvVAViZizXTFJ0LMCLnWrqwPWhYdI33GO21OvGl9FfAYhjyDtnP2w-2ZnuHXESn5hXtCit_M16935t8zcA4thWJEZVfBnfH_IYMHQsmpogBQz13RCMGSGX4THMgAUFZA99GIKz/s720/Merah+Putih.jpg" />
<div class="caption">
Gambar Tampilan email merah putih, cukup keren kan?</div> <br />
<br />
Oh ya, rekan-rekan dan sahabat sebangsa dan senegara Indonesia, melalui tulisan singkat ini saya mengajak semua komponen bangsa untuk menggunakan layanan email gratis asli made in Indonesia ini sebagai akun email untuk seluruh aktivitas di dunia maya, biar seluruh dunia tahu bahwa kita sebagai bangsa besar sedang tumbuh dan terus berkembang untuk memenangkan pertarungan global di seluruh sektor kehidupan.<br />
<br />
Anda tinggal membuka laman <a href="https://mail.merahputih.id" rel="nofollow">mail.merahputih.id</a> pada browser yang digunakan baik di laptop atau di smartphone, tablet dan gadget lain yang anda miliki. Lalu klik daftar, maka anda akan dipandu untuk menyelesaikan registrasi dengan cukup singkat, tak kurang dari 10 menit, kemudian situs merah putih.id ini akan mengirimkan notifikasi ke nomor handphone, lalu klik link atau tautan verifikasi, maka anda berhasil memiliki akun email merahputih.id dengan kapasitas 50 GB free, lumayan kan?<br />
<br />
Silakan mencobanya, semoga tulisan pendek ini memacu semangat mencintai Indonesia<br />
<br />
Gara-gara over focus, jadi lupa kalo secangkir kopi sudah mendingin dan terbiarkan.<br />
<br />
Bandung, 14 Juni 2020<br />
<div clas=s="wri">
Penulis : Madyo Sasongko
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-13474406387492373602020-06-12T21:22:00.001-07:002020-06-13T02:52:15.883-07:00Manusia Berpeluk DukaMenyandarkan kepercayaan <br />
Mengikatkan jalin kesetiaan <br />
Kepada manusia seutuhnya <br />
Hanya membuat batin terluka <br />
<br />
<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/manusia-berpeluk-duka.html">Manusia hanya berpeluk duka</a> <br />
Tak pernah tahu hakikat bercinta <br />
Ceria tampak begitu menggebu <br />
Semua hanya kebahagiaan semu <br />
<br />
Jangan bermain dengan perasaan <br />
Hati bisa tersayat bilah penyesalan <br />
Terpojok dalam sudut terasingkan <br />
Sendiri dalam gelapnya kesepian <br />
<br />
Hanya Tuhan yang mengajari cinta <br />
Bening nian menyelami lautan jiwa <br />
Diksi pun hadirkan deretan aksara <br />
Dia ungkap begitu banyak rahasia <br />
<br />
Majalengka 28042016 <br />
<div class="wri">copyright © Adhit Hendrawan
</div>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIz-z_9dATHEvLTQEnUvWkaiVf5UP7ATOalE6tQX_POv7oBTPJUE6SP2ra_jUCs7T5kWydUWpnAztae9hFJzmPIAE2S8AcLmoxbCbuLxZewL9ZM56HaRaS52agxNaaBnimXgtpZqdhvOWz/s1600/illustrasi_03_diujungzaman.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" alt="Manusia Berpeluk Duka_diujungzaman" title="Manusia Berpeluk Duka" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIz-z_9dATHEvLTQEnUvWkaiVf5UP7ATOalE6tQX_POv7oBTPJUE6SP2ra_jUCs7T5kWydUWpnAztae9hFJzmPIAE2S8AcLmoxbCbuLxZewL9ZM56HaRaS52agxNaaBnimXgtpZqdhvOWz/s1600/illustrasi_03_diujungzaman.jpg" data-original-width="800" data-original-height="533" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-15129632108156742232020-06-12T21:00:00.001-07:002020-06-14T19:44:34.610-07:00Hasbiyallah - Bagian ke-3 - Tuan Dunia atau Budak Dunia?<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/hasbiyalloh-bagian-ke-3-tuan-dunia-atau.html" ><img border="0" alt="Hasbiyallah - Bagian ke-3 - Tuan Dunia atau Budak Dunia?_diujungzaman" title="Hasbiyallah - Bagian ke-3 - Tuan Dunia atau Budak Dunia?" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib9CpBGLLSBS0WvdKQ9c-LfJHEII89uAr_HCPF69oGv-90tXtVqoqzEANpI-VtJzq2hlxJ0u_pVrawjuohCyka_UyUCTp-nTtcROxcd_ACDMdGxf_MZ29ZYt5vDHs82V_ArRLTK30M_EP_/s1600/budak-dunia.jpg" data-original-width="800" data-original-height="533" /></a>
<br /><br />
<i>Bismillaahirrahmaanirrahiim</i>.<br />
<br />
Review tulisan sebelumnya:
<br /><div class="kotak">
Yang terbakar dari diri Nabi Ibrahim cuma ikatan tambang di tangan dan kaki. Kenapa Nabi Ibrahim dibantu oleh Allah hingga api itu jadi dingin? Karena Nabi Ibrahim merasa cukup hanya dengan Allah semata hidupnya. Ketika manusia tidak merasa cukup membantu lalu siapa yang memberikan kecukupan?
</div>
<br />
<div id="baca-juga">
<ul><li>
<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/hasbiyalloh-bagian-ke-2-kecintaan-nabi.html">Hasbiyallah - Bagian ke-2, Kecintaan Nabi Ibrahim Kepada Allah</a>
<li><a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/hasbiyallah-bagian-ke-4-mengendalikan.html">Hasbiyallah - Bagian ke-4 : Mengendalikan Takut Yang Berlebihan (Tamat)</a>
</ul>
</div>
<br />
Kan tidak ada lagi yang memberikan kecukupan. Hanya Allah sajalah yang memberikan kecukupan, namun manusia tidak menyadari meskipun bisa mengakui apalagi harus membuktikan. Manusia cenderung lebih suka memutuskan segala sesuatu dengan memainkan logikanya. Manusia lebih berpihak kecenderungannya kepada proses dari sebab ke akibat bukan kepada pemilik sebab dan akibat yaitu Allah.<br />
<br />
Manusia merasa kesulitan membuktikan siapa sesungguhnya yang mengurus dalam hidup manusia. Satu contoh, ada itu tidak selalu ada, kondisi ada tidak selalu ada dan terjadi. Sekali waktu dalam kondisi tertentu kita tidak kebagian nasi. Jika kondisi itu terjadi janganlah diambil pusing, sebab kondisi kekurangan makanan sudah membuat pusing, jangan ditambah lagi dengan penolakan atau tidak menerima terhadap kondisi kekurangan makanan. Ya jadi tambah pusing.<br />
<br />
Bukankah yang memberikan kecukupan itu hanya Allah? Dan Allah memberi kecukupan bukan pada masalah banyak atau sedikitnya materi makanan, namun hasil atau dampak yang dibutuhkan dari proses makanan setelah dikonsumsi, yaitu kekuatan dan rasa. Oleh karena itu jangan sekali-kali mengatakan cukup ketika makanan yan dibutuhkan secara material banyak, namun rasa syukurlah yang terlebih dahulu harus didahulukan, agar Allah merasa senang, <br />
<br />
Dan kita harus mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan mencobanya, sebab, banyak dan sedikit bukan menjadi ukuran bagi kita karena Allah tidak mengukur dari banyak dan sedikitnya jumlah atau kuantitas makanan untuk memberikan kecukupan kepada seorang hamba. Secara kuantitas mencukupi tapi adakalanya kita melihat tidak mencukupi. Oleh karena itu katakan “cukup”, agar kondisi itu tidak akan pernah berkurang.<br />
<br />
Hanya saja manusia seringkali merasa tidak cukup walaupun sudah ditambah lagi dengan rezeki yang semakin melimpah ruah, tetap saja tidak cukup. Itulah sifat dunia yang tak ada bedanya seperti api yang selalu membakar dan terus menimbulkan rasa haus yang tidak pernah berhenti.<br />
<br />
Padahal sejatinya kita hanya membutuhkan sesuatu kalau sesuatu itu memang menuntut untuk ada dan dibutuhkan. Namun jika batasan itu dilanggar maka yang terjadi adalah penghamburan, mubazir, pemborosan uang, lahan, waktu dan segalanya, tidak ada sedikit pun nilai yang bermanfaat dan mewujudlah mereka menjadi saudara-saudara setan.<br />
<br />
Dan syetan adalah penghuni neraka, kalau syetan masa saudaranya tidak?. Dan justru syetan menginginkan banyak saudara, padahal syetan itu musuh manusia. Tapi mengapa banyak manusia mau menjadi saudaranya? Supaya tidak menjadi saudara syetan maka jangan sekali-kali memiliki kecenderungan pada hal-hal yang bernuansa tabdzir atau mubadzir yang jelas-jelas tidak ada nilai manfaatnya.<br />
<br />
Harus diakui bahwa manusia membutuhkan dunia, tapi itu pun kalau sifatnya menuntut atau sesuai dengan tuntutan, sesuai dengan kondisi. Kalau kondisinya menuntut seseorang harus mempunyai mobil, belilah kalau punya uang untuk membelinya.
Dan persoalan dari kata menuntut itu harus jelas permasalahannya yaitu untuk kepentingan Allah atau agama. Dan ketika bicara agama tidak pernah ada bagian yang mubadzir. Namun seringkali manusia lebih mendahulukan hawa nafsunya bukan kepentingan agamanya maka yang terjadi kemudian adalah sisi mubadzirnya, bukan manfaatnya.<br />
<br />
Lalu kenapa dan ada apa dengan gaya hidup orang muslim? yang melakukan ibadahnya tapi bernuansa bisnis, yang ibadah dilakukan hanya untuk meraih kesuksesan dunia?<br />
<br />
Jika ini yang terjadi, ingatlah bahwa Allah akan memberikan apa yang dia butuhkan, tapi jangan pernah sekali-kali meminta keridhoan, ketenangan hidup, dan kebahagiaan yang sebenarnya. Sebab semua yang diamanatkan Allah harus ternikmati dan terasa benar kenikmatannya,<br />
<br />
Maka apakah sebenarnya yang kita inginkan? Apakah menjadi tuan dunia atau budak dunia? Kalau kita bersyukur, percayalah, sungguh dan niscaya akan ditambah kenikmatannya, baik nikmat luar dan nikmat dalam, secara kuantitas bertambah kualitas kenikmatannya, juga bertambah kuantitas materinya.<br />
<br />
Manusia menginginkan untuk memperoleh kedua kenikmatan baik materi maupun kualitas kenikmatannya, dan itulah yang disebut dengan bersyukur. Karena syukur dalam level ini adalah ketulusan dalam melewati apa pun. Bersyukur harus disertai dengan ketulusan. Rasa syukur tidak akan sempurna tanpa ketulusan.<br />
<br />
Dan pada momentum bulan suci <i>Ramadhan</i>, kita sedang berupaya meningkatkan rasa syukur kepada Allah di bulan suci <i>Ramadhan</i>, dibantu oleh Allah ditunjang dengan keberkahan bahkan suasana batiniah pada saat <i>Ramadhan </i>sangat berbeda dengan di luar bulan <i>Ramadhan</i>.<br />
<br />
Ini tangga ketawakalan yang Rasulullah ﷺ amalkan dalam keseharian yang tertera dalam <i>Qs. At-Taubah</i>. Jadi isinya dengan <i>fattakhidzhu wakiila</i> adalah <i>Hasbiyaallah wa ni’mal wakil</i>, kalau mengulang-ulang kalimah <i>tahlil </i>itu sudah tahap <i>mahabbah </i>kalau dibuktikan tapi ada yang lebih tinggi dari itu yaitu ‘<i>Laa Ilaha illaa huwa</i>’, apakah perlu diucapkan? tidak perlu karena isinya adalah <i>Hasbiyaallah wa ni’mal wakil</i>.<br />
<br />
Namun ternyata setelah permasalahannya dianalisis, bagaimana perjalanan menuju kalimah thoyyibah <i>Hasbiyaallah wa ni’mal wakil</i> ternyata berat sekali kalau tidak ada proses pembelajaran terus menjalani hidup, meningkat-meningkat kecintaan kepada-Nya semakin berat masuk ke level ini.<br />
<br />
Semakin Nampak kesanggupan dan keridhaan dan selalu dihamparkan ketulusan dalam menyikapi problematika hidup dan selalu bersyukur dalam berbagai keadaan, itulah perilaku orang-orang dewasa, itulah hamba-hamba Allah yang dewasa. Mau semuanya berusaha? Kalau mau berusaha, Allah akan membantu, kalau enggan berusaha Allah akan membiarkan.<br />
<br />
Kalaulah Allah menimpakan suatu bahaya/ kemudharatan maka tak ada seorangpun yang bisa membuka/melepaskan bahaya atau mudharat itu, lalu siapa yang akan membuka atau melepaskan dari masa-masa yang sangat kritis dari kemungkinan menurut pertimbangan logika manusia sangat sulit dan mustahil untuk lepas dari bahaya itu. Semuanya sudah menyatakan angkat tangan yang menunjukkan ketidaksanggupan. Lalu siapa yang merasa mudah membuka bahaya itu? tidak ada, kecuali Dia semata.<br />
<br />
Oleh karena itu, jangan menutupi pikiran kamu jangan terus terbelenggu oleh kekhawatiran yang menggebu-gebu, jangan terus bertambah rasa takut semakin mendera. Semakin rapat bahaya itu bukan semakin membuka, ketika diposisikan kepada sebuah kondisi yang menurut akal manusia dan pengalamannya bahkan dikumpulkan para ahli untuk memecahkan kondisi ini supaya keluar dari situasi yang teramat kritis ini tetap saja tidak ada yang bisa ternyata cuma Allah yang bisa membuka.<br />
<div id="baca-juga">
<ul><li>
<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/hasbiyalloh-bagian-ke-2-kecintaan-nabi.html">Hasbiyallah - Bagian ke-2, Kecintaan Nabi Ibrahim Kepada Allah</a>
</ul>
</div>
<br />
Apakah itu teramat berat dan sulit menurut manusia? Atau mudah? Atau bagaimana pun semuanya di mata Allah mudah?. Apakah kita bisa menumbuhkan suasana itu? Kalau kita tidak lari menuju kepada Allah, lalu mau lari kemana?
<br />
bersambung ........<br />
<br />
<i>Wallahu a'lam bishshawwaab</i><br />
<br />
Bandung, 13 Juni 2020<br />
<div class="wri">
Penulis : Adam Qosim Kosasih Natsir | Editor: Madyo Sasongko</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-54248991216752091042020-06-12T07:04:00.000-07:002020-06-13T01:28:14.933-07:00Hasbiyallah - Bagian ke-2, Kecintaan Nabi Ibrahim Kepada Allah<i>Bismillaahirrahmaanirrahiim</i><br />
<br />
<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/hasbiyalloh-bagian-ke-2-kecintaan-nabi.html"><img alt="Hasbiyallah - Bagian ke-2, Kecintaan Nabi Ibrahim Kepada Allah" border="0" data-original-height="480" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsA_9MM2zKixaH1jHvZRrwQgmyCVZ-ld1UPIgUt1hgOOHja22NgqNnEA5hvKHF7j59AFYddp6JwPXh_Su2PQPE8r_PDS3a2mx1QXUm7LO32NELvci-JgNij7IYACOH7M-QefHDgKhkx0As/s1600/illustrasi_02_diujungzaman.jpg" title="Hasbiyallah - Bagian ke-2, Kecintaan Nabi Ibrahim Kepada Allah" /></a>
<br />
<br />
Review tulisan sebelumnya:
<br />
<div class="kotak">
Isyarah <i>‘Rabbul masyriqi wal maghribi</i>’ ini adalah pintu pertama yang harus bisa ditembus masuk ke dalamnya lalu kamu terus berjalan melewati berbagai problema keseharian, cita-cita, apa saja yang didambakan, kecenderungan, gaya hidup, harus selalu adanya sebuah kesanggupan untuk bisa mengakui Allah sebagai Rabb.</div>
<br />
<div id="baca-juga">
<ul>
<li>
<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/hasbiyallooh-pintu-rububiyyah-bagian-ke.html">Hasbiyallah - Bagian ke-1 - Pintu Rububiyyah</a>
</li>
</ul>
</div>
<br />
Untuk sanggup membuktikan bahwa pernyataan kesanggupan itu harus terus meluncur kepada pembuktian. Kesanggupan diurus Allah terhadap apapun yang Allah timpakan baik ataupun buruk, kecepatan seorang mukmin untuk mendahulukan ketulusan dan keridhaan di dalam keseharian, ia terus berjalan dan berjalan menyikapinya bagaimana supaya Allah tidak tersinggung bisa kita upayakan untuk menjaga perasaan-Nya.<br />
<br />
Supaya apa yang kita dambakan pun, keinginan hidup untuk selalu diridhai karena justru dari pintu <i>Rububiyyah </i>lah masuk ke tahap-tahap awal pintu keridhaan Allah. Kalau ini terus dilakukan dan terus dijalankan yang pada akhirnya masuk ke pintu kedua dari <i>Rububiyyah</i>, yaitu pintu <i><b>Uluhiyyah</b></i>.<br />
<br />
Boleh jadi ketika berjalan melewati pintu <i>Rububiyyah </i>masih terjadi dan seringkali kita berbuat <i>syirik </i>kepada Allah, kita mengangkat segala keinginan sebagai Tuhan kita, kita mengangkat dunia sebagai Tuhan kita dan kita ridha didominasi oleh dunia sekalipun, dan realitas itu adakalanya terjadi.<br />
<div id="baca-juga">
<ul>
<li><a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2013/08/perbuatan-syirik-yang-menghalangi.html">Perbuatan Syirik yang Menghalangi seluruh Keridhoan</a>
</li>
</ul>
</div>
<br />
Tetapi kalau kita terus menyatakan kesanggupan demi kesanggupan dan menjaga sedemikian teliti, terampil dan cermat bersikap melewati berbagai macam persoalan, terlebih karena "hidup" sendiri adalah persoalan baru akan masuk ke pintu <i>Uluhiyyah</i>.<br />
<br />
Hanya pintu <i>Uluhiyyah </i>yang sekarang ini bukan pintu <i>uluhiyyah </i>yang biasa-biasa, yang sering diucapkan orang ‘<i>Laa Ilaha illallaah</i>’ diucapkan saja tanpa ada apa-apa. Walau demikian hanya dengan menyebutkannya saja, jaminannya dari Allah, dibangunkannya dari tempat tidurnya, yaitu kuburan pada <i>Yaumul Ba`ats</i> maka terang benderang wajahnya.<br />
<br />
Ini bukan ‘<i>Laa Ilaha illallah</i>’ lagi tapi untuk level berikutnya. Kalau tadi kita sudah bisa meraih seandainya kecintaan kita kepada Allah sudah didapat tapi terus berjalan dari mencoba dan mencoba menumbuhkan kesanggupan dan ber-Ilah setotal mungkin berikutnya masuk ke level kecintaan yang lebih jauh lagi kepada Allah, yang lebih istimewa daripada kecintaan sebelumnya yang menjadi dambaan kaum muhibbin, yang begitu gemar serta tidak pernah merasa bosan mengucapkan dan membicarakan tentang Allah.<br />
<br />
Karena cinta selalu ditandai dengan obrolan-obrolan, topik pembicaraan keseharian hanya Allah yang menjadi bahan pembicaraan. Begitulah sifatnya cinta. Kenapa kecintaan yang harus diraih manusia? Harus bisa mencapai pada level yang lebih tinggi lagi yang diisyaratkan dengan kata ‘<i>Laa Ilaha illaa huwa</i>’, tidak ‘<i>Laa Ilaha illallaah’</i>.<br />
<br />
Ini modal yang sangat vital, modal dikumpulkan untuk bahan disetorkan. Kalau dulu boleh jadi modalnya pas-pasan, maka pendapatannyapun sesuai, jangan punya pikiran menginginkan keuntungan yang lebih besar dengan modal sedikit. Karena itu bagi orang yang sangat cermat dan pintar serta memiliki kecerdasan dan punya bobot besar, sedikit beramal tapi membuahkan nilai yang besar. Apa itu? Itulah Ilmu.<br />
<br />
Makanya kita semua disekolahkan supaya memperoleh dan mendapatkan ilmu, sedikit modal keuntungan besar. Ah, itu tidak logis. Kata siapa tidak logis? Justru sangat logis karena Allah menjamin semua kebutuhannya tanpa manusia tahu dari mana Allah menyediakannya.<br />
<br />
Jika kita makan sepiring maka keluarnya cukup, tapi jika yang masuknya sedikit tapi keluarnya cukup banyak, ini darimana yang banyak itu?<br />
<br />
Makan sedikit tapi bisa kuat melewati kebiasaan umumnya manusia. Jadi kebutuhan yang justru yang lebih tahu dari manusia, yaitu Allah. Zat-zat yang sangat penting yang tidak ada di muka bumi ini diberikan oleh Allah.<br />
<br />
Kalau itu sudah dilewati dan betul-betul si hamba bisa membuktikan bahwa sesungguhnya yang jadi "Ilah" itu cuma Allah semata di dalam hidupnya, ia buktikan secara nyata tidak lagi terjadi satu bentuk pun kecenderungan yang mengalahkan kecenderungannya kepada Allah. Juga tidak terjadi sebuah kondisi didominasi hawa hafsu dunia yang mengalahkan hasrat kecintaan kepada Allah.<br />
<br />
SEMAKIN BESAR SEORANG HAMBA MENCINTAI ALLAH, MAKA SEMAKIN KECIL NILAI KECINTAAN SI HAMBA KEPADA DUNIA. Boleh jadi sebelumnya manusia jadi budak-budak dunia/hamba-hamba dunia, hamba uang, yang namanya hamba ia sujud terhina di hadapan dunia karena Tuhannya adalah dunia.<br />
<br />
Maka menghilangkan sisi penghambaan kepada dunia itu bukan perjuangan sebentar, bukan persoalan yang mudah namun itu sangat berat, ia membutuhkan waktu yang panjang, membutuhkan ilmu pengetahuan, diuji dengan tantangan, dicoba dengan godaan, dihantam dengan gangguan.<br />
<br />
Karena tanpa nilai uji bagaimana seorang guru bisa memberikan nilai berapa, apakah A itu aksen, atau B, C atau D atau lebih rendah lagi BL (belum lulus) kalau ini harus diulang. Kalau nilai banyak BL (Belum Lulus)-nya maka ia gagal jadi manusia. kita menginginkan nilai terbaik, rata-rata 9 paling tidak rata-rata 8, 9-nya banyak, angka 10-nya banyak walaupun berderet B-nya, itulah kehidupan.<br />
<br />
Oleh karena itu <br />
<div class="arb">
فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا
</div>
<i>fattakhidzhu wakiila, jadikanlah Dia (Allah) sebagai wakil</i>,<br />
<br />
Proses menuju satu pembuktian bahwa kita merasa sebagai hamba yang memiliki kesanggupan dalam hidupnya bersikap totalitas kepada Allah sebagai wakil, itu untuk level kecintaan yang lebih tinggi lagi bukan ‘<i>Laa Ilaha illallaah</i>’ tetapi ‘<i>Laa Ilaha Illaa huwa</i>’.<br />
<br />
Di kala ia mengucapkan <i>Hasbiyaallah wa ni’mal wakil</i> sekali saja cukup sebagaimana Nabi Ibrahim ketika mau dilemparkan oleh Raja Namrud ke dalam api yang sebelumnya datang Jibril AS disuruh Allah untuk menguji Nabi Ibrahim, Jibril AS berkata “ya Ibrahim butuh pertolonganku tidak?”, Nabi Ibrahim menjawab “<i>Hasbiyaallah wa ni’mal waqil “, Jibril AS berkata “<i>Alhamdulillah</i>” lalu ia pergi kemudian hilang.</i>
<br />
Semua orang tahu ketangguhan keilmuan Jibril AS yang diberikan Allah yang dengan sayapnya alam semesta tertutup, makanya Rasulullah ﷺ sampai terjatuh pingsan waktu beliau sedang di pasar karena kaget melihat sosok Jibril AS. Hanya dengan sayapnya gelap bumi ini apalagi dengan badannya.<br />
<br />
Apakah Nabi Ibrahim mengetahui keilmuan, kegagahan, keperkasaan Jibril AS yang Allah berikan? Nabi Ibrahim AS mengetahuinya, tetapi Nabi Ibrahim tidak membutuhkannya tetapi ia membutuhkan pertolongan dari pemilik JIbril AS, yaitu Allah, akan tetapi kalaupun Nabi Ibrahim minta pertolongan Jibril AS dosa tidak?<br />
<br />
Tidak, tetapi bagi Nabi Ibrahim yang sedemikian dalam bergantung totalitas kepada Allah dengan diwakili lontaran “cukup Allah” yang kemudian dilemparkanlah Nabi Ibrahim ke gunungan api yang diiringi gempitanya sorak sorai tepuk tangan rakyat Namrud serta celaan dan umpatan kepada diri Nabi Ibrahim. Ditunggu 1, 2 hingga 3 bulan baru api itu padam yang kemudian coba dicari debunya untuk diabadikan namun ternyata ketika dikuak Nabi Ibrahim sedang tertidur lelap di atas tempat tidur yang berasal dari surga yang dibawa oleh para petugas Allah.<br />
<br />
Dan peristiwa ini diabadikan oleh Allah dalam AlQuran Surat Al-Anbiya ayat 69<br />
<div class="arb">
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ
</div>
Artinya: <i>Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim"</i>,<br />
<br />
Yang terbakar dari diri Nabi Ibrahim cuma ikatan tambang di tangan dan kaki. Kenapa Nabi Ibrahim dibantu oleh Allah hingga api itu jadi dingin? Karena Nabi Ibrahim merasa cukup hanya dengan Allah semata hidupnya. Ketika manusia tidak merasa cukup membantu lalu siapa yang memberikan kecukupan?<br />
<br />
bersambung ........<br />
<br />
Wallaahu a'lam bishshawwaab<br />
<div class="wri">
Penulis : Adam Qosim Kosasih Natsir | Editor: Madyo Sasongko</div>
<br />
<div class="caption">
Bandung, 12 Juni 2020<br />
Referensi:<br />
1. AlQuran Surat Al-Muzammil ayat 9<br />
2. AlQuran Surat Al-Anbiya ayat 69</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-58105185223653002382020-06-12T04:50:00.004-07:002020-06-12T20:06:47.364-07:00Hasbiyallah - Bagian ke-1 - Pintu Rububiyyah<i>Bismillaahirrahmaanirrahiim.</i><br />
<br />
<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/hasbiyallooh-pintu-rububiyyah-bagian-ke.html" ><img border="0" alt="Hasbiyallah - Bagian ke-1 - Pintu Rububiyyah_diujungzaman" title="Hasbiyallah - Bagian ke-1 - Pintu Rububiyyah" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS0xLAQkR5w6OjPRAFtgRmsQlaftNEuw-0og3aj9y2xftOyxTQRE5beIdGXXVZrXWXO3z7W2AMyoxHZjn3NpVOlocYPEMot2Nrh47TMQuPpozjKd6qDXk0pacjAv-u8_5yU9u2MKZd1QD8/s1600/illustrasi_01_diujungzaman.jpg" data-original-width="1200" data-original-height="720" /></a>
<br /><br />
Segala puji hanya milik Allah, penguasa semesta raya di seluruh dimensi kehidupan, Shalawat dan salam tak lupa tercurah kepada pemimpin umat, pemimpin dunia, sayyidul alam Baginda Rasulullah ﷺ juga kepada keluarga, sahabat serta para <i>taabi'it-taabi'iin</i> dan seluruh pengikutnya di akhir zaman ini.<br />
<div id="baca-juga">
<ul>
<li><a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/hasbiyalloh-bagian-ke-2-kecintaan-nabi.html">Hasbiyallah - Bagian ke-2, Kecintaan Nabi Ibrahim Kepada Allah</a>
</ul>
</div>
<br />
Dalam surat <i>Al-Waqiah</i> ayat 13 dan 14 disebutkan:<br />
<div class="arb">
ثُلَّةٌ مِّنَ الْأَوَّلِينَ
</div>
<i>Artinya: Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu</i>,<br />
<div class="arb">
وَقَلِيلٌ مِّنَ الْآخِرِينَ
</div>
<i>Artinya: dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian</i><br />
<br />
Perjuangan Islam bersifat terus menerus dan tidak pernah mengenal waktu, tidak mengenal lelah atau letih dan menghilangkan segala bentuk pertimbangan, karena justru mereka yang hidup di akhir zaman dengan segala keluh kesah yang ditampakkannya walaupun berangkat dari kaum yang sangat minor (kecil) akan menuju kepada umat yang terbesar di muka bumi ini.<br />
<br />
Semoga kita semua bisa menyaksikannya, jika Allah berkehendak dan juga anak cucu kita yang kemudian berikutnya bisa sekaligus meneruskan dan menyaksikan sebagai orang-orang pilihan Allah untuk memiliki semangat juang penuh kegigihan dan juga penuh kecenderungan dan tanggung jawab terhadap agamanya yang selama ini diperjuangkan dan dicintai oleh pemeluknya, sehingga harapan Allah dan Rasul-Nya bisa terlaksana dan terwujud.<br />
<br />
Perjuangan, walaupun harus ditebus dengan waktu yang tidak sebentar dan cukup lama namun kita tidak boleh sedikit pun memikirkan soal waktu seberapa lama melaksanakan perjuangan ini. Untuk itu kita semua berharap semoga Allah membuka semua kemudahan dan kelancaran dalam segala hal.<br />
<br />
Pada umumnya manusia, baik dari kalangan muslim, kalangan mukmin ataupun dari kalangan manapun yang mengabdi, berbakti, dan bersujud kepada-Nya akan merasakan berat yang teramat sangat untuk menyerahkan sekaligus mempercayakan totalitas segala urusan hidup dengan segala kompleksitas permasalahannya kepada Allah semata.<br />
<br />
Kalaulah kedua pintu dari konsep ketauhidan yang harus kita pegang, yaitu pintu Rububiyyah dan pintu Uluhiyyah tak pernah mau dimasuki. Kalau dalam Surat Al Muzammil ayat 9 ini Allah mendahulukan bahasa Rabb dengan isyarah<br />
<div class="arb">
رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا
</div>
<i>Artinya: (Dia-lah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindun</i>g<br />
<br />
Dia-lah (Allah)yang menjadi pengurus wilayah masyriq (timur) dan wilayah magrib (barat) yang tidak ada Tuhan dalam hidup seorang hamba hanya Dia semata. Tanpa ada waktu terhenti karena berikutnya, jadikan Dia sebagai wakil yang mewakili segala persoalan dan urusan manusia kepada-Nya.<br />
<br />
Pada potongan terakhir Surat Ali Imran ayat 173, Allah berfirman:<br />
<div class="arb">
حَسْبُنَا اللّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
</div>
Artinya: CUKUPLAH ALLAH menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung<br />
<br />
Pada kalimat <i>thoyyibah </i>ada kalimat yang sering dilafalkan yaitu "<i>Hasbiyaallah wa ni’mal wakil</i>", kalimah yang pendek ini teramat mudah terjulur dari lisan siapapun tanpa harus dihapal dalam waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan, hanya cukup diucapkan berulang-ulang akan langsung hapal.<br />
<br />
<i>Hasbiyaallah wa ni’mal wakil</i> yang artinya cukup Allah sebagus-bagusnya yang mewakili tetapi ada persyaratan yang tidak bisa ditolak dan harus (tidak boleh tidak), yaitu harus mampu melewati pintu <i>Rububiyyah </i>dan <i>Uluhiyyah</i>.<br />
<br />
Karena tanpa kedua pintu itu perkataan <i>Hasbiyaallah wa ni’mal waqil</i> tidak akan membekas, tidak akan mencetak pribadi seorang mukmin yang bertawakal kepada Allah. Kalau dari sudut bahasa atau kalimah <i>thoyyibah </i>justru jauh dibandingkan dengan bahasa ‘<i>tawakkaltu alaihi’</i> artinya aku bertawakal kepada-Nya ini kalau melihat perkataan <i>Hasbiyaallah wa ni’mal wakil</i> (cukup Allah sebagus-bagusnya wakil).<br />
<div id="baca-juga">
<ul>
<li><a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/hasbiyalloh-bagian-ke-2-kecintaan-nabi.html">Hasbiyallah - Bagian ke-2, Kecintaan Nabi Ibrahim Kepada Allah</a>
</ul>
</div>
<br />
Dulu bahkan sering diulang-ulang untuk menuju pintu <i>mahabbah </i>(kecintaan kepada Allah) dan sebelum pintu <i>mahabbah </i>itu dibuka itu juga ada yang harus dilewati. <i>Isyarah ‘Rabbul masyriqi wal maghribi’ </i>ini adalah <b>pintu pertama</b> yang harus bisa ditembus masuk ke dalamnya lalu kamu terus berjalan melewati berbagai problema keseharian, cita-cita, apa saja yang didambakan, kecenderungan, gaya hidup, harus selalu adanya sebuah kesanggupan untuk bisa mengakui Allah sebagai Rabb.<br />
<br />
bersambung ........<br />
<br />
<i>Wallahu a'lam bishshawwaab</i><br />
<br />
Bandung, 12 Juni 2020<br />
<div class="wri">
Penulis : Adam Qosim Kosasih Natsir | Editor: Madyo Sasongko
</div><br />
<div class="caption">
Referensi:<br />
1. AlQuran Surat Al-Waqi'ah ayat 13 dan 14 <br />
2. AlQuran Surat Al-Muzammil ayat 9
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-65366829234572237022020-06-12T00:20:00.003-07:002020-06-13T03:52:54.339-07:00Harga Jumatan yang Mahal di Masa Masker<i>Bismillaahirrahmaanirrahiim</i>.<br />
<br />
<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/harga-jumatan-yang-mahal-di-masa-masker.html" ><img border="0" alt="Harga Jumatan yang Mahal di Masa Masker" title="Harga Jumatan yang Mahal di Masa Masker" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2urI6007OoGwbVfg3IPs2FaQVUEjePkwNtpbNVvdnnB2MsrpPaBuvRT0O2UGUXTAKKQOag1Gk5SV-LV5T9cKEkZoAiFwmpgEOL8AL2YopfW1Bg_xs5y-7K59QuNlEqPo2aEjBmsy1iJKJ/s1600/Harga-Jumatan-yang-Mahal-di-Masa-Masker.jpg" data-original-width="1200" data-original-height="720" /></a>
<br /><br />
Alhamdulillah, saya bersyukur masih bisa melakukan jumatan. Mengapa saya bersyukur, padahal jumatan kan sesuatu yang biasa?<br />
<br />
Jika ada pertanyaan seperti itu, maka jawaban saya singkat saja, yaitu bahwa harga ibadah Islam yang bernama jumatan sekarang sedang dipasang tarif yang tinggi, ketika banyak orang masih ketakutan untuk memasuki mesjid dan menikmati suasana ibadah di dalamnya.<br />
<br />
Judul di atas juga saya pilih dengan potongan kalimat di masa masker, bukan di masa <i>pandemi covid-19</i> atau <i>corona</i>, sebab masa inkubasi <i>covid-19</i> yang digagas WHO dan penggiat virus kaum elit globalist sudah melewati masa inkubasi, dan kini si covid-19 sudah berada di cuaca panas yang kering dan menyengat. Saya ingat salah satu sabda Rasulullah ﷺ :<br /><br />
<i>Al-Hafidz Ibnu Hajar al-‘Asqalani</i> dalam kitab Badzl al-Ma’un menyatakan (hal. 369):<br />
<div class="arb">
وكانت الطواعين الماضية تقع في فصل الربيع بعد انقضاء الشتاء وترتفع في أوّل الصيف
</div>
Artinya: <i>"Wabah (Tha’un) pada masa lalu, terjadi pada musim semi, setelah berakhirnya musim dingin. Wabah berakhir di permulaan musim panas."</i><br />
<br />
Dan sejumlah negara di Eropa telah membuka kembali situasi "<i>lockdown</i>", juga Kerajaan Arab Saudi telah kembali membuka dua kota suci yaitu Mekkah dan Medinah, Amerika pun, sebagai negara yang terbanyak terpapar juga demikian, tak terkecuali pula China atau Tiongkok yang menjadi sumber munculnya <i>covid-19</i> yang sudah lebih dulu membuka <i>lockdown </i>di kota Wuhan.<br />
<br />
Dan khusus di Indonesia pasca berakhirnya rangkaian kebijakan PSBB yang diterapkan di pusat dan berbagai provinsi, kabupaten dan kota di seluruh wilayah juga telah selesai di banyak zona, tinggal konsentrasi di wilayah khusus yang ditengarai menjadi <span style="color:red"><b>zona merah</b></span> penyebaran <i>covid</i>, bahkan kota Surabaya divonis sebagai <b>zona hitam</b>.<br />
<br />
Kembali ke topik utama, bahwa jumatan sebagai tradisi beribadah yang hukumnya wajib dan saking wajibnya, perihal sholat jumat ditegaskan dan disimpan sebagai surat khusus pada <i>AlQuran</i>, yaitu Surat Jumuah atau surat ke 82 dari total 114 surat.<br />
<br />
Jumatan menjadi mahal, karena tidak banyak warga muslim yang totalits punya keberanian pergi ke mesjid untuk jumatan. Salah satu alasannya adalah peraturan pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang di dalamnya mengatur pelaksanaan ibadah termasuk penyelenggaraan sholat jumat dengan menggunakan protokol kesehatan.<br />
<br />
Jumatan juga mahal harganya karena diberlakukannnya kewajiban menggunakan masker. Bagi mereka yang sudah punya masker hal itu menjadi no problem, namun bagi mereka yang lupa membawa masker atau memang tidak punya masker karena tidak punya uang lebih untuk membeli masker, hal ini bisa menjadi persoalan. Untungnya DKM setempat yang menyelenggarakan sholat jumat menyediakan masker gratis untuk para jamaah.<br />
<br />
Sudah beberapa kai saya mengikuti sholat jumat di banyak mesjid di CImahi dan kota Bandung. Ada yang tidak ketat mengenakan protokol kesehatan seperti harus mencuci tangan dengan menggunakan hand sanitizer yang disediakan dan memakai masker. Protokol covid lain pun diberlakukan bagi jamaah, yaitu harus berjarak minimal satu meter, beberapa mesjid mewajibkan 2 meter, sehingga kapasitas mesjid yang tadinya 100 orang sebelum diterapkan protokol menjadi berlipat dua kali jadi 200 orang pasca diberlakukannya protokol covid-19 di mesjid-mesjid.<br />
<br />
Dalam hati kecil saya berkata, sampai kapan pemerintah menerbitkan peraturan baru tentang kebijakan yang mencabut diberlakukannya PSBB berikut seluruh pasal dan ayatnya yang jika dirasakan atau diterapkan dalam kehidupan ibadah sehari-hari telah memberikan rasa tidak nyaman bagi sebahagian jamaah yang sudah cukup keyakinannya tentang berakhirnya masa pandemi.<br />
<br />
Saat sholat jumat di mesjid yang tidak ketat menggunakan protokol kesehatan, tidak menggunakan masker dan tidak berjarak, saya merasakan kenyamanan yang cukup, namun saat pindah ke mesjid yang memberlakukan penggunaaan masker, cuci tangan <i>hand sanitizer</i> dan jaga jarak <i>ekstrim </i>malah rongga hidung saya terasa tidak nyaman, dan jarak yang terlalu lebar melahirkan rasa was-was mungkinkah syetan yang kehabisan akal menggoda mereka yang ikhlas kini menjejali ruang-ruang kosong di antara jamaah yang melakukan sholat.<br />
<br />
Entah kenapa, terbersit juga di dalam benak, jangan-jangan ide <i>lockdown </i>--padahal sudah area bebas covid-19---, , panggunaan masker di area tempat ibadah, cuci tangan menggunakan hand sanitizer --padahal sudah cukup dengan berwudlu yang sempurna--- dan jaga jarak ---padahal ada hadits yang selalu disebut oleh <i>muraqqi </i>(di mesjid <i>nahdliyyin</i>) tentang merapatkan barisan, yang kini sudah tidak dibaca lagi karena takut oleh corona daripada takut oleh Allah ---, adalah sejumlah upaya yahudi dan musuh-musuh Islam lainnya untuk menjauhkan umat Islam dari ajarannya, termasuk dari mesjid-mesjidnya.<br />
<br />
Dan keheranan itu semakin bertambah ketika mengetahui bahwa beberapa pasar-pasar tradisional serta mall-mall tempat belanja tidak diberlakukan protokol kesehatan yang ketat seperti yang terjadi di tempat peribadan atau mesjid-mesjid. Transaksi jual beli terjadi seperti biasa dan di sana tidak ada aparat kepolisian yang berjaga atau petugas Satipol PP yang membawa pengeras suara.<br />
<br />
Dari keheranan akhirnya muncul kekhawatiran terhadap perilaku beribadah di mesjid yang kini tidak seleluasa dulu, padahal mesjid adalah tempat keberkahan, memasukinya saja semua orang harus berwudlu agar setiap individu muslim memiliki kekebalan terhadap penyakit atau bahkan virus covid-19 sekali pun. Jadinya pencitraan cuci tangan meningkat dan reputasi wudlu sebagai tradisi kebersihan yang melahirkan kekebalan jadi kalah bersaing dengan<i> hand sanitizer</i>. Padahal air wudlu tidak harus dibeli seperti <i>hand sanitizer</i>.<br />
<br />
Pikiran lain yang muncul adalah jika saja teknologi kesehatan di Indonesia sama dengan Amerika, apakah mungkin jika korban lebih banyak di Amerika, seharusnya kan di Indonesia yang lebih banyak, bukan di Amerika atau Tiongkok. Akhirnya kegalauan ini terjawab dengan rasa terima kasih yang teramat besar kepada orang-orang mukmin yang saleh yang mengorbankan waktunya di sepertiga malam untuk memohon perlindungan kepada Allah agar Indonesia dilindungi dari wabah masker eeeh, wabah covid-19.<br />
<br />
Dan untungnya kopi yang menemani selama naskah ini ditulis tidak harus pake masker<br />
<br />
<i>Walloohu a'lam bish showwaab</i><br />
<br />
Bandung, 12 Juni 2020<br />
<div class="wri">
Penulis: Madyo Sasongko</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-421747547633141564.post-92183842588131864692020-06-11T22:55:00.000-07:002020-06-11T23:16:28.371-07:00Termangu, Bisakah Selesai<a href="https://diujungzaman.blogspot.com/2020/06/termangu-bisakah-selesai.html" ><img border="0" title="Termangu, Bisakah Selesai" title="Puisi Termangu, Bisakah Selesai" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQvvs93N02urxbSJHmfdaJQM6QmeY-10uRUJNIjFOJueIr9CED6V5p3zoiCbB5m3yssd96sedE8jzX9OSmonhPkUCRghm_vktLiT8sloypT4biyBerbsS5LG3wWyE5NTv5lVcM4_1CbAYM/s600/bisakah-selesai.jpg" data-original-width="800" data-original-height="573" /></a>
<br /><br />
<div class="poem">
Sudah tak tahu lagi kepada siapa <br />
Ku gantungkan semua pengharapan <br />
Seiring perih menusuk bertubi <br />
Hanya pada-Mu ku berserah diri <br />
<br />
Dalam bait doa terselip cita dan tujuan<br />
Ku munajatkan penuh harap ketakutan<br />
Merajuk rindu dalam malam berselimut pekat<br />
Biarlah nurani beterbangan melesat<br />
<br />
Bebas melampaui ruang dan masa<br />
Menyusuri jalan ku ikuti skenario-Mu<br />
Ada kalanya termangu bisakah selesai<br />
Menapaki cita besar, tinggi dan bening<br />
<br />
Yang ku tahu cinta selalu mendengar suara hati<br />
Bisik lembut, teruslah melanglang di jalan ini<br />
Menebar kebajikan, hentikan biadab dan keji<br />
Menyeru pada iman<br />
<br />
Walau duri merantas kaki<br />
Walau kerikil mencacah sanubari<br />
<br />
Sampai engkau lelah dan kepayahan<br />
Cucurkan keringat darah bersimbah<br />
Tetap yakinlah, sosok yang dicintai kan tersenyum<br />
Dijalan cinta para pejuang </div>
<br />
<br />
Majalengka 31012016<br />
<div class="wri">
Penulis : Adhit Hendrawan</div>Unknownnoreply@blogger.com0